Anjing Buck – Baru saja selesai menonton “The Call Of The Wild”. Sebuah film yang menceritakan kisah seekor anjing peliharaan bernama Buck dalam perjalanan serunya dari rumah lamanya ke rumah baru, rumah sesungguhnya.
Buck dikatakan sebagai anjing dengan banyak sifat yang menyinggung banyak orang. Gurunya mengingatkannya berkali-kali dan memberinya aturan serta petunjuk untuk hidup di antara banyak orang. Daripada mendengarkan. Buck bertindak berlebihan dan memulai kerusuhan.
Anjing Buck
Suatu malam dia dihukum oleh tuannya. Buck meminta untuk tidur di luar rumah. Di sinilah semuanya dimulai. Mereka dicuri oleh orang jahat dan dibawa pergi dari rumah tuannya, yang memindahkan mereka, sehingga mereka bisa hidup aman dan dikendalikan oleh orang lain.
Miskin Anjing Brown
Antara lain, produser suara adalah orang-orang yang selalu menemukan caranya sendiri untuk bersinar. Mereka sengaja menghadapi masalah, dan pada akhirnya, disengaja atau tidak, mereka memilih jalannya sendiri dari luar. Pilih takdirmu dengan caramu sendiri dengan izinnya.
Para pembangkang adalah orang-orang yang tetap menolak kendali sistem yang sangat membatasi. Mereka tidak melihat kebenaran. Mengatakan kebenaran kepada mereka bukanlah sebuah cerita yang dibuat agar tampak seperti kebenaran. Kebenaran bukanlah mainan atau pengecut atau rasa ingin tahu. Mereka siap disebut penentang kebenaran sejati.
Tak masalah jika kamu memberi tanda di dahi seseorang asalkan kamu tahu bahwa tanda di dahimu itu tidak mencerminkan apa yang ada dalam pikiran dan kepalamu. Jadi meskipun tanda itu tetap melekat di dada penulis selamanya, itu tidak berarti apa-apa. Karena setiap roh yang kamu temui nanti adalah roh yang melihat perbuatanmu, bukan nada yang kamu dengar.
Film ini mengajarkan kita dari sudut pandang lain. Mereka yang ingin menunjukkan dirinya sebagai pemimpin dengan menunjukkan gigi dan kekuatannya tidak akan memenuhi syarat menjadi pemimpin. Karena seharusnya pemimpin mengayomi, bukan menciptakan aura ‘saya superior’. Para pemimpin harus berperan dalam berbagi gagasan, menerima persatuan, dan bukannya mengakhiri persatuan dengan kekerasan.
Kisah Heroik Anjing Pemberani Dalam “the Call Of The Wild”
Satu hal lagi… Perjalanan Buck adalah perjalanan yang penuh ketidakpastian. Namun dengan sedikit keraguan, Buck pindah ke rumah aslinya. Bertemu orang-orang baru yang berbeda dari kenyataan. Tapi sepertinya dari mana potongan tersebut ditemukan. Sebuah tanda hanyalah sebuah tanda.
Perjalanan panjang memungkinkan Buck, si penindas, memberi lebih banyak daripada sibuk memarahi, memerintah, dan menghukum orang. Buck melihat dunia dengan cara yang aneh. Karena setiap keputusan tidak lagi diputuskan oleh atasannya, melainkan ia mengikuti kemanapun hati membawanya. Berdasarkan kebenaran yang ia pahami dan keimanan yang dimiliki jiwanya.
Di rumah, anjing jantan hidup di alam liar. bebas. Dia mendapati dirinya membangun timnya dengan caranya sendiri dan selalu jika itu bukan film maka perubahan Buck mendapat izinnya.
Jadi… jadilah dirimu sendiri dan jadilah nyaman. Karena setiap perjalanan masalah masa lalu itu baik, Tuhan telah menempatkannya di masa depan.Ini adalah film horor yang diambil dari buku lama berjudul sama karya Jack London (1903). Film adaptasi tersebut juga bukan film pertama sejak dibuat pada tahun 1935. Produser film pertama Michael Green kini menggarap film tersebut setelah menulis beberapa naskah film seperti.
Uang Hidung Imut
. Pemeran utama film yang menelan biaya lebih dari 125 juta dollar AS ini diperankan oleh aktor lawas bernama Harrison Ford. Di usianya yang sudah 77 tahun, Ford sepertinya masih bisa memainkan permainan tersebut.
Film ini berlatar belakang demam emas di Wilayah Yukon Kanada pada tahun 1890-an. Suatu ketika, Buck adalah seekor anjing besar milik seorang hakim di Santa Clara yang dicuri dan dibawa ke Wilayah Yukon, di mana dibutuhkan banyak anjing untuk menarik kereta luncur. Buck dibeli oleh Perrault, seorang pengantar surat yang harus mengirimkan surat sejauh ratusan mil ke kota-kota kecil di Yukon. Perjalanan Buck dimulai saat ia bertemu Jack Thornton, seorang lelaki tua yang mencari kedamaian setelah kehilangan putranya.
Dari menit pertama film, yang paling membingungkan adalah pencapaian CGI. Anjing terlihat artifisial (tampak) dengan gerakan dan gerak tubuh yang tidak wajar bagi seekor anjing. Sejujurnya, saya kesulitan masuk ke dalam film tersebut. Dengan adegan dan plot yang begitu menakutkan, Anda bisa mengerti kenapa harus menggunakan “anjing” CGI. Kualitasnya tidak buruk, tetapi ada sesuatu (“kehidupan”) yang hilang dalam semua kasus. Bahkan film anjing pun tentu saja memiliki masalah yang serius
Tidak ada lagi masalah menggunakan anjing sungguhan. Ya, ini pilihan indah mereka, apa lagi yang bisa mereka lakukan? Ketika saya menyadari bahwa ini adalah film “langsung”, mudah bagi saya untuk memahami alur ceritanya.
The Call Of The Wild, Film Petualangan Yang Mengharukan Dari Kisah Novel Legendaris
Kisahnya yang mengharukan di episode ketiga pertama (Adventures with Perrault) menjadi bagian terbaik dari film ini. Saya berharap Buck bisa bersama mereka lebih lama. Ekspektasi untuk cerita menarik di sisa babak bersama Jack bertolak belakang. Plotnya sangat tipis dan mulai tertidur. Fitur dramatis yang diharapkan pada akhirnya tidak terasa menggigit sama sekali. kosong Buck tidak ingin menonton cerita ini.
Itu adalah pertunjukan buatan yang mengalihkan perhatian penonton dari cerita, yang menarik di sepertiga pertama. Dengan pencapaian yang begitu mengesankan di sepanjang film, sayangnya film ini tidak mencapai apa yang diharapkan. Dengan bujet sebesar itu, sepertinya film tersebut akan kesulitan mendapatkan modal. Setidaknya, film tersebut bisa memberikan jenis aksi yang jarang diproduksi dalam satu dekade ini, dan sepertinya Ford ingin menunjukkan bahwa ia bisa bermain di JAKARTA (ANTARA) – setelah seratus tahun, milik Jack London. Buku “The Call of the Wild” diadaptasi menjadi sebuah film.
Dirilis pada 21 Februari 2020, film ini menjadi salah satu film keluarga yang dipilih akhir pekan ini karena kisahnya yang mencekam, visual yang indah, dan karakter Buck yang lucu.
Di balik adegan seru dan emosional Harrison Ford dan Buck, “The Call of the Wild” punya cerita menarik untuk diketahui:
Serak Anjing Gletser Zaman
“The Call of the Wild” adalah buku lama karya Jack London yang diterbitkan pada tahun 1903 dan telah diterjemahkan ke lebih dari 47 bahasa.
Bercerita tentang seekor anjing yang terbiasa serumah dengan pemiliknya, yang harus beradaptasi dengan alam liar dan memulai petualangan baru yang akan mengungkap sifat aslinya.
Baca Juga: Petualangan Harrison Ford di “Call Of The Wild” Baca Juga: Harrison Ford Ingin Pecat Pemeran ‘Star Wars’ Baca Juga: Harrison Ford: Perjanjian Paris Tergantung Hutan Sumatera
Berdasarkan arahan sutradara Chris Sanders, “The Call of the Wild” menawarkan film yang sangat lengkap.
The Call Of Buck
Karakter utama film tersebut, Buck si anjing, dibuat dalam animasi CGI dan diperankan oleh Terry Notary.
Awalnya sutradara hanya ingin menggunakan notaris pada wajah, emosi aktor: mata, kesedihan, kebahagiaan dan ekspresi wajah lainnya. Namun kinerja Notaris sangat baik dan melebihi ekspektasi.
Sekitar 60 persen filmnya didominasi oleh visual, sehingga Kaminski bekerja sama dengan tim animasi untuk menciptakan gambar yang realistis dan orisinal.
Baca Juga: Harrison Ford Tak Disuspen karena Insiden Terbang Baca Juga: Harrison Ford Lelang Jaket Star Wars Han Solo Baca Juga: Echo Uwais Tertarik dengan Persahabatan JJ Abrams dan Harrison Ford 4. Membentuk Adegan Yukon Saat Demam Emas Tahun 1890-an
Sinopsis & Review The Call Of The Wild, Petualangan Anjing Rumahan
Untuk menciptakan kembali Kota Dawson di Yukon, Kanada selama Demam Emas pada tahun 1890, ia membangun satu blok kota untuk lokasi syuting “The Call of the Wild”, meskipun dalam film itu jaraknya tujuh blok dalam satu arah dan dua blok dalam. SATU ARAH.
Selama proses perencanaan, mereka “membangun” seluruh kota di komputer, kemudian menghapus apa yang dibangun secara fisik.
Buck adalah seekor anjing peliharaan yang tinggal di sebuah rumah mewah di California. Kehidupan Buck berubah ketika dia diculik dan dibawa ke Yukon, Kanada.
Terbiasa berada di rumah bersama tuannya, Buck kini harus beradaptasi dengan alam liar dan memulai petualangan baru yang akan mengungkap jati dirinya. Perjalanan tersebut memberikan pendidikan dan mempertemukan Buck serta teman-teman baru termasuk John Thornton.
Prime Video: Buck At The Edge Of Heaven
Pengalaman Buck dan Thornton merupakan inti cerita ini. Beradaptasi dengan dunia baru, Buck bertemu John Thornton, yang berusaha menemukan ketenangan pikiran. Keduanya berjalan-jalan dan saling membantu dalam perjalanan emosional.
Disutradarai oleh Chris Sanders, film “The Call of the Wild” dibintangi oleh Harrison Ford, Dan Stevens, Karen Gillan dan aktor utama lainnya.
Baca Juga: Steven Spielberg Bakal Rilis “Indiana Jones 5”? Baca juga: Harrison Ford Tak Ikut Spin-off Star Wars Baca Juga: Setelah Harrison Ford Terluka dalam Kecelakaan Pesawat Kecil dan Terbit pada 1903, Buku The Call of the Wild membuat penulisnya Jack London terkenal di seluruh dunia. . Bahkan bisa dibilang Jack London adalah salah satu pionir yang dikenal sebagai penulis pertama yang menjadi terkenal. Ia mampu meraup banyak kekayaan dari tulisannya.
Namun meski demikian, sayangnya kesuksesan buku The Call of the Wild Jack London tidak bertahan lama. Nama aslinya adalah John Griffith Chaney, meninggal pada tanggal 22 November 1916. Dalam usia termuda: 40 tahun, ia meninggal setelah menderita berbagai penyakit.
The Call Of The Wild’: Apa Yang Berbeda Dari Novelnya?
Namun meski Jack London sudah tiada, karya yang diciptakannya tidak akan pernah mati. Khususnya, Panggilan Alam Liar. Ceritanya kemudian diadaptasi menjadi berbagai film. Dari film pertama yang dirilis pada tahun 1923, hingga film terbaru yang dirilis pada tahun 2020, akan tayang di bioskop Indonesia mulai 21 Februari mendatang.
Layaknya buku lama, film The Call of the Wild yang dibintangi Harrison Ford menceritakan kisah salah satunya.