Anjing Joget – ANJING merupakan hewan yang unik karena bisa sangat dekat dengan manusia. Banyak sekali orang yang menyukai anjing dan menganggapnya sebagai bagian dari keluarga. Namun, ada orang yang memiliki perasaan ekstrem terhadap anjing dan menganggapnya sebagai bagian dari makanan sehari-hari.
Budaya makan daging anjing tersebar luas di Solo dan Jogja. Juga di kalangan masyarakat Batak. Di Jogja, sekitar 6.500 ekor anjing disembelih setiap bulannya untuk dijual ke warung makan khusus daging anjing. Tidak semua anjing dirawat. Banyak yang dibunuh dengan cara dicekik atau dipukuli dengan benda keras dan tumpul. Menurut penikmat masakan anjing, membunuh dengan benda tumpul membuat daging anjing semakin gurih, karena darah tidak keluar.
Anjing Joget
Di Solo banyak sekali warung yang menjual olahan daging anjing. Stand memajang papan nama secara terbuka di depan standnya. Ada yang menyebutnya “warung sate jamu”; ada juga yang menyebut “sate segawon” mengacu pada istilah “anjing” dalam bahasa Jawa Kromo; ada yang menyebutnya “sensu” (asu goreng) atau sate guk-guk.
Anjing Ini Jadi Jutawan Setelah Pemiliknya Meninggalkan Warisan Senilai Rp70 Miliar
Budaya makan daging anjing erat kaitannya dengan budaya Abangan yang masih banyak pengikutnya di wilayah Jawa, khususnya di Jogja dan Solo. Selain dianggap menyehatkan, daging anjing juga dijadikan camilan yang dikenal dengan sebutan “
Ada perlakuan ekstrim lainnya terhadap anjing. Dua pemilik anjing mengawinkan anjingnya dalam upacara pernikahan bertema manusia. Pernikahan tersebut dilangsungkan di aula megah dan menelan biaya ratusan juta rupee. Upacara dilaksanakan menurut adat Jawa Jogya dan Solo, meliputi serangkaian prosesi.
Beredar video memperlihatkan pemilik kedua anjing tersebut menikah di Hyde Park Central Market, Pantai Indah Kapuk (PIK), pada Jumat, 14 Juli 2023. Anjing pengantin adalah JoJo dan Luna, Alaskan Malamutes. Menurut adat Jawa, prosesi tersebut berlangsung sebagai pesta pernikahan manusia. Bahkan, kedua mempelai juga mengenakan pakaian adat Jawa, sama seperti masyarakatnya.
Seperti halnya pernikahan manusia, terungkap bahwa sebelum merencanakan pernikahan Jojo dan Luna, orang tua telah mengatur lamaran untuk anjing pengantin. Acara tersebut akan berlangsung pada 17 Mei 2023 di Hyde Park, PIC, Jakarta.
Mengapa Anjing Dan Manusia Yang Terkena Rabies Takut Air?
Identitas dua orang yang terkait dengan anjing tersebut kemudian viral di media sosial. Netizen pun heboh karena salah satu “orang tua” mantan anjing tersebut adalah Indira Ratnasari yang dikenal sebagai Satgas Presiden untuk Milenial.
Dari akun pribadinya di jejaring sosial Instagram, Indira Ratnasari diketahui merupakan pemilik seekor anjing bernama Luna. Ia tergabung dalam kelompok kerja (stafsus) Presiden Joko Widodo untuk Putri Tanjung, putri pengusaha nasional Chairul Tanjung.
Setelah akunnya mendapat komentar pedas dan kritis, informasi tentang pekerjaan Indira sebagai pegawai presiden dihapus dari profilnya. Namun tangkapan layar profilnya beredar luas di Twitter.
Selain menjadi staf khusus Presiden, Indira juga merupakan selebriti dengan pengikut lebih dari 280.000 orang. Dia mengaku terlibat dalam ilmu gaib. Hal ini diketahui karena profilnya sebagai pembaca tarot dan tokoh budaya. Selain itu, dia adalah pemilik boneka hantu atau
Seekor Chihuahua Bernama Spike Dinobatkan Sebagai Anjing Tertua Di Dunia Berusia 23 Tahun
Yang sempat viral di media sosial beberapa waktu lalu. Di media sosial, ia menggunakan nama Nena Goib untuk menunjukkan kepribadian gaibnya.
Sementara itu, seekor anjing bernama Jojo diketahui milik seorang wanita bernama Valentina Chandra. Tidak banyak informasi tentang pemilik Jojo karena situs media sosial Instagram miliknya bersifat pribadi. Namun menurut profil Instagram pribadinya, ia adalah seorang pengusaha dan
Pernikahan dengan anjing tersebut menuai reaksi dari Ki Abeje Janoko, Ketua Persatuan Panatchara Yogyakarta (PPY). Pesta itu dinilai menghina budaya Jawa yang punya nilai luhur. Ki Janoco protes keras dan melayangkan surat panggilan kepada kedua orang tua anjing tersebut.
Sebagai orang Indonesia, dia merasa terhina. Prosesi adat yang diciptakan oleh nenek moyang mengandung nilai-nilai luhur dan dijadikan sebagai upacara sakral dalam perkawinan manusia. Ternyata ini disangka prosesi pernikahan dengan anjing yang menggunakan simbol budaya Jawa.