Anjing Pelacak Hitam – Seorang pawang dan anjing pelacaknya kembali ke tempat latihan usai apel di tempat latihan unit K9 Badan Nasional Narkoba, Lido, Jawa Barat, Senin (21 Mei 2018).
Betapapun lemahnya aroma yang dibawa angin, anjing pelacak atau K9 sudah cukup untuk menemukan lokasi objek berbahaya atau bahkan korban bencana alam. Pilihannya terbukti dan dapat diandalkan. Namun jika dibandingkan dengan letak geografis Indonesia yang luas, keberadaannya dirasa belum cukup.
Anjing Pelacak Hitam
Awal tahun 2016, mantan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN), Komisaris Jenderal Budi Waseso, mengeluhkan penyidik BNN kewalahan saat harus membuka satu per satu kotak berisi 194 genset (genset) dari gudang furnitur di Jepara. Jawa Tengah. Tugasnya mengungkap penyelundupan sabu dari China.
Kenalan Dengan 7 Ras Anjing Pelacak Yang Membantu Polisi
Setelah bekerja keras membongkar satu per satu unit genset di gudang, penyidik hanya mendapatkan 250 kilogram sabu yang dicarinya. Sabu tersebut dipecah menjadi lebih dari 50 paket dengan berat masing-masing paket antara 1,5 hingga 2 kilogram. Setiap paket ditempatkan di unit generator. Sedikitnya ada 94 generator yang membawa paket sabu.
Vaseso saat itu mengatakan, jika penyelidikan lokasi sabu dilakukan oleh anjing pelacak, tentu pekerjaannya akan lebih efektif. Penyidik tidak perlu membongkar seluruh genset yang ada di gudang. BNN saat itu belum memiliki blok K9.
Baru pada akhir tahun 2016, BNN mulai membentuk divisi K9. Untuk mempererat persatuan, 50 ekor anjing ras yang sebagian besar merupakan anjing gembala didatangkan dari sejumlah negara Eropa, terutama dari Belanda. Namun tiga di antaranya meninggal dunia saat proses adaptasi sehingga hanya menyisakan 47 orang. Sementara kantor pusat unit BNN K9 berada di Lido, Jawa Barat, di atas lahan seluas 3,5 hektare.
Brigadir Dua Rio Dumantoro mengarahkan kong atau bola merah ke arah Rottweiler Gastom di tempat latihan anjing pelacak K9 Polda Metro Jaya, Selasa (15/5/2018). Kong digunakan sebagai sarana pelatihan anjing untuk mendeteksi narkoba, bahan peledak, penjahat dan korban bencana alam.
Antara Yaqut Dan Gonggongan Anjing
Penggunaan anjing K9 bukanlah hal baru di Polri. Unit K9 Polri telah banyak melakukan operasi dan penyelesaian kasus yang bergantung pada kemampuan anjing ini dalam mendeteksi keberadaan narkoba dan bahan peledak, melacak pelaku pencurian atau pembunuhan, dan mencari korban masalah. Sebanyak 600 ekor anjing dinas Polri tersebar di beberapa Polda di Indonesia.
Begitu pula dengan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai yang sudah lama mengandalkan anjing K9 untuk mendeteksi penyelundupan narkoba di perbatasan, bandara, atau pelabuhan. Satuan ini didukung 73 ekor anjing penolong dan tersebar di Jakarta serta sejumlah wilayah perbatasan dan jalur penyelundupan narkoba di Sumatera, Kalimantan, Jawa, dan Bali.
Namun, unit K9 Polri Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (BNN) sebenarnya belum memadai. Lihat saja jumlahnya, total anjing K9 di ketiga instansi tersebut hanya 720 ekor yang menjaga Indonesia yang begitu luas dengan 17.000 pulau, garis pantai sepanjang 100.000 kilometer, 130 pelabuhan resmi, dan ribuan pelabuhan. Dengan ancaman mulai dari penyelundupan narkoba, terorisme, bencana alam, termasuk kriminalitas.
Andro, anjing labrador retriever pendeteksi narkotika dari Badan Umum Bea dan Cukai, mencontohkan peran anjing K9 dalam menjaga kedaulatan negara dari penyelundupan narkoba. Dengan indra penciumannya yang tajam, anjing berusia 4 tahun itu mampu mengendus 1,6 ton sabu yang disembunyikan di bawah tumpukan barang atau ikan hasil tangkapan kapal berbendera Singapura KM 61870 MV Min Liang Yuyun di perairan Batam. Februari lalu
Jaket Pullover Anjing Hitam Husky Hewan Lucu Cetakan Bulldog Pria Ukuran Besar S 6xl Pakaian Olahraga Mode Wanita Hoodie + Celana Jogger 2pcsset
Sam, seekor anjing jenis Labrador retriever, dan Emma, seekor anjing pemalu, baru-baru ini berhasil menemukan lima korban tewas tertimbun tanah longsor di Sieruk, Jawa Barat. Dua ekor anjing unit SAR K9 Satpol PP Sabhar Baarkam Polri menemukan kelima korban hanya dalam waktu 20 menit.
Senin (21/5/2018), Kepala Satuan Deteksi dan Penangkalan Direktorat Polisi Satwa Divisi Sabhara-Baharkam Kompol Ahmad Dianaputra mengatakan, anjing berperan penting dalam pendeteksian karena memiliki kemampuan mengendus yang sangat baik. . Pelacakan waktu yang dihabiskan juga bisa efektif. Selain itu, penggunaan anjing dalam pembedahan juga dapat meminimalisir jumlah korban jiwa pada manusia.
“Kita juga bisa menggunakan alat monitoring. Namun indra penciuman anjing jauh lebih sensitif. Sementara itu, alat tersebut mungkin rusak. Manusia juga bisa disuap, tapi anjing tidak bisa. “Itulah mengapa anjing sangat bisa diandalkan,” katanya.
Namun karena luasnya Indonesia, Dianaputra menyadari bahwa kekuatan anjing pelacak di seluruh Indonesia saja tidak cukup. Selama ini pembelian anjing di daerah terjadi menyimpang dari usulan dinas kesehatan masing-masing daerah. Meski ada aparat polda yang aktif meminta tambahan anjing penolong, namun ada juga yang tidak.
Mengenal German Shepherd Si Anjing Pelacak
Polda Bali dan Jawa Tengah termasuk yang banyak memiliki anjing penolong. Polda Bali memiliki 32 anjing dan Polda Jawa Tengah memiliki 30 anjing pemandu. Sedangkan Aceh yang terkenal dengan peredaran narkoba dan ladang ganja hanya memiliki dua ekor anjing pelacak.
“Sama seperti di Aceh dan Kalimantan Selatan, di sini terjadi benturan budaya. “Kami sebenarnya punya pawang anjing di sana,” lanjutnya.
Sementara itu, Dianaputra mengatakan pelatihan masih perlu ditingkatkan seiring dengan semakin beragamnya ancaman keamanan. Karena anjing melacak berdasarkan aroma yang telah disajikan kepadanya dan disimpan dalam memorinya. Misalnya saja teror bom, dalam beberapa waktu terakhir bahan peledak yang digunakan kelompok teroris untuk menebar teror juga berbeda dengan masa-masa sebelumnya. Begitu pula dengan narkoba: jenisnya pun semakin beragam.
Bahan peledak sekarang juga bermacam-macam. Bentuknya yang sekarang adalah yang terakhir, ibu setan, jelasnya.
Hukum Memelihara Anjing Dan Soal Malaikat Yang Tidak Masuk Rumah
Penggunaan anjing penolong di bandara juga belum sepenuhnya optimal. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai hanya menggunakan anjing pelacak pada waktu-waktu tertentu, terutama pada saat penerbangan dari negara penghasil narkoba atau pengedar narkoba tiba di Indonesia.
Kepala Departemen Humas Direktorat Utama Bea dan Cukai David Yu.M. mengatakan timnya telah menempatkan dua atau tiga anjing penjaga di Bandara Sukarno-Hatta. Namun ketiga anjing tersebut mengalami kendala karena kandang yang tersedia dekat dengan aktivitas staf dan menimbulkan banyak kebisingan sehingga tidak baik bagi anjing tersebut.
“Sejak saat itu, anjing tersebut kami bawa ke kantor Direktorat Jenderal Bea dan Cukai. “Anjing-anjing itu hanya akan digunakan untuk melacak mereka jika bandara memberi tahu mereka bahwa ada negara asal narkoba tersebut,” katanya.
Selain di bandara, kata David, anjing unit K9 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai juga digunakan untuk melacak paket dari luar negeri melalui kargo di Bandara Halim Perdanakusum, Bandara Sukarno Hatta, atau Kantor Pos Pasar Baru.
Satu Anjing Pelacak Temukan Titik Diduga Korban Tertimbun Longsor Cianjur
Anjing pelacak Narkotika Badan Narkotika Nasional (BNN) unit K9 melakukan simulasi deteksi narkoba di Balai Pelatihan Anjing Pelacak BNN, Kecamatan Tsigombong, Wilayah Bogor, Senin (21/5/2018). Anjing penjaga dipanggil untuk mencari obat-obatan yang disembunyikan di barang milik penyerang.
Anjing unit K9 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai juga tersebar di sejumlah wilayah di Indonesia, terutama di wilayah perbatasan dan perairan yang kerap menjadi titik perlintasan antar negara. Batam salah satunya merupakan kawasan yang diperkuat oleh anjing penjaga Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.
Menurut David, kemampuan anjing pelacak dalam digunakan di air memerlukan kekuatan fisik dan mental yang baik. Banyak dari mereka terpaksa masuk ke ruang dingin tempat penyimpanan ikan, sedangkan kemampuan penciuman anjing berkurang bila suhu terlalu rendah.
“Karena ombaknya besar, kami terpaksa melompat ke perahu. Memasang seekor anjing menyebabkan kesulitan. Bagaimanapun, anjing adalah milik negara. “Anda harus berhati-hati dengan itu,” katanya.
Dua Anjing K9 Baru Milik Polresta Solo Bernama Toro Dan Dragon
Iman Franciscus, seorang pawang anjing pekerja di klub International Prufungsordnung (IPO), mengatakan jika pemerintah serius dalam melindungi bandara, pelabuhan, dan perbatasan dari penyelundupan narkoba, maka setiap bandara dan pelabuhan harus dilengkapi dengan anjing pelacak yang sesuai.
“Di Asia Tenggara, hanya bandara Singapura yang menggunakan anjing pelacak untuk mendeteksi barang berbahaya. Anjing tersebut tidak digunakan seharian penuh, melainkan bergantian dengan anjing lainnya. “Kemampuan anjing dalam mencium bau dibatasi antara 30 menit hingga 1 jam,” ujarnya.
Brigjen Didin Rosidin, Instruktur Anjing Divisi Satpol PP Korps Baharkam Polri juga mengatakan, anjing pelacak mampu mengendus hingga 1 jam. Anjing tidak bisa dipaksa untuk mengendus sepanjang waktu, karena kemampuannya terbatas. Anjing pemandu harus bergantian dengan anjing lain saat bekerja. Harus ada rotasi, ujarnya.
Didin mengatakan wajar jika anjing pelacak jarang hidup lebih dari 10 tahun karena stres yang dialami anjing pelacak atau anjing pekerja jauh lebih tinggi dibandingkan anjing peliharaan.
Inggris Latih Anjing Pendeteksi Kanker Untuk Indentifikasi Virus Corona Covid 19
“Anjing pekerja terus-menerus dilatih dan diberi tugas untuk melacak. Hal ini juga menyebabkan stres pada anjing pelacak, menyebabkan umur mereka lebih pendek dibandingkan anjing,” katanya.
Setiap anjing pelacak, misalnya untuk Polri, harganya lebih dari 100 juta rupiah per anjing. Anjing-anjing tersebut berasal dari pasar anjing pelacak di Belanda. Pada umumnya anjing ini juga sudah disteril sehingga tidak bisa diternakkan di Indonesia.
Plt Kepala Unit K9 BNN Dony T. Handono mengatakan, mengingat kondisi geografis Indonesia yang sangat luas, maka tidak dapat dipungkiri akan dibutuhkan banyak anjing pelacak. Pemerintah tidak bisa selamanya bergantung pada pasokan anjing penolong dari luar negeri karena kebutuhan dalam negeri terus meningkat.
BNN, lanjut Dhoni, telah mengusulkan kepada Kementerian Keuangan untuk mengembangkan anjing pelacak terintegrasi, khususnya untuk peternakan anjing. Oleh karena itu, diperlukan sinergi dari masing-masing pihak penegak hukum, karena beberapa bidang tugasnya hampir sama.
Mengenal Anjing Belgian Malionis Yang Tewaskan Asisten Rumah Tangga Bimo Aryo
“Sinergi ini diperlukan untuk pembangunan ke depan. Kami di BNN ingin pengembangan anjing pelacak dilakukan secara menyeluruh. Meski nanti untuk pelatihan dan spek anjing akan kembali ke pengaturan apa pun. “Seperti BNN, anjing pelacak hanya untuk deteksi narkoba, tapi polisi jauh lebih beragam. Hubungan dekat antara keduanya membuat anjing-anjing tersebut sangat bergantung pada polisi dan militer untuk berbagai tugas. Selain itu, pasca Gempa Bumi Turki juga melibatkan anjing dalam menelusuri keberadaan korban, bahkan diberikan sepatu karena kakinya terluka saat menelusuri reruntuhan bangunan.
Beberapa ras anjing juga membantu polisi dan militer dalam pekerjaan aktif, seperti mengejar penjahat atau menyerang dalam situasi sulit. Sementara itu, berbagai jenis anjing digunakan untuk penelitian