Bercadar Memelihara Anjing

5 min read

Bercadar Memelihara Anjing – Hesti Sutrisno yang viral berkali-kali dikecam warga karena memelihara anjing jalanan. Saat melakukan mediasi dengan polisi, sekelompok besar orang mengakui bahwa orang-orang yang berakhlak Islam mengeluhkan memelihara anjing.

Hesti Sutrisno memberi makan salah satu anjing liar di tempat penampungan di Kabupaten Bogor. Tangkapan layar dari akun YouTube Hesti Sutrisno Channel

Bercadar Memelihara Anjing

Niat baik Hesty Sutrisno dalam merawat anjing liar pun patut dipertimbangkan kembali. Wanita galak ini memelihara 71 ekor anjing di lahan pribadinya di Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Namun hingga Februari 2021, kelompok masyarakat melakukan protes terhadap Hesti karena suara gonggongan anjing yang mengganggu warga, dan terdapat spekulasi bahwa aktivitas Hesti tidak sesuai dengan norma agama Islam. Ini bukan pertama kalinya kelompok besar mengunjungi wanita berusia 41 tahun tersebut dan menyampaikan keluhannya. Sebelum memelihara anjing di tempat berjuluk Rumah Kaca itu, Hesti sempat viral pada tahun 2018 karena memanfaatkan kediamannya di Pamulang (Selatan) Tangerang sebagai tempat memelihara anjing. Penduduk setempat, dulu dan sekarang, mengungkapkan keprihatinan serupa dan meminta Hestie untuk tidak lagi memelihara anjing-anjing itu.

Ditolak Warga, Wanita Bercadar Yang Pelihara 70 Anjing Liar Ini Kini Minta Bantuan Hukum Hotman Paris

Peristiwa yang menampilkan Hesti didesak oleh kelompok besar di Bogor itu viral di media sosial setelah di-tweet oleh akun @doxxology. Menurut penuturannya, lokasi lahan Green House jauh dari pemukiman warga. “Tanah Bu Esty juga tidak dekat dengan rumah warga, terlihat dari sini. Kotoran anjingnya juga dibuang dengan baik ke septic tank yang sudah disiapkan,” tulisnya. Oleh Liputan6.com. Tujuh warga setempat juga dipekerjakan oleh Hastie untuk merawat 70 anjing tersebut.

Polisi akhirnya turun tangan dan mencoba melakukan mediasi pada Sabtu (13/3) lalu. Menurut Kapolres Bogor AKBP Harun, hasil mediasi ini jalan tengahnya dengan melepas 40 ekor anjing, sehingga hanya tersisa 30 ekor di shelter Hesti. “Jadi [anggota kelompok besar] menentang orang-orang yang menganut ajaran Islam memelihara anjing. Di sini kami mencoba mencari jalan tengah. Sekaligus akan dilepasliarkan sebanyak 40 ekor,” kata Harun usai dikonfirmasi media. Pemerintah setempat mengakui melepas 40 ekor anjing bukan solusi terbaik. Bupati Tenjolaya, Farid, setelah mendapat konfirmasi dari Kumparan, Ma’ruf menilai tanggung jawab merawat anjing-anjing itu adalah tanggung jawabnya sendiri: “Kalau Bu Hesti ingin membawa anjingnya keluar dari sana, tidak ada masalah. Itu hanya pekerjaan rumah kami. . sudah keterlaluan. Nggak ada cara untuk melepaskannya.” Peringatan Karena itu, Kecamatan Tenjolaya meminta Dinas Peternakan Bogor turut serta dan berkoordinasi dengan tim karantina. Namun pihak perusahaan juga angkat tangan, dan kasus anjing ini dikembalikan ke Hesty. “Dinas Peternakan jangan sampai berurusan dengan hal-hal seperti itu. Harusnya koordinasi komunikasi dengan masyarakat. Kita tidak lihat detailnya, hanya anjingnya sehat atau tidak,” kata Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bogor Otje Subagja kepada Kumpara. pada Senin (15/3). Para pejabat kini bertanya pada Hastie. untuk kembali berdiskusi dengan kelompok besar atau warga sekitar.. Shelter ini sudah mengantongi izin dari pimpinan kota dan kabupaten setempat untuk anjing liar, karena, Hesti yakin tidak melanggar aturan apapun “Saya bukan teroris, penjahat. Seorang pengedar narkoba, pengedar anjing, atau bahkan seorang pembunuh. “Saya tidak mengerti kenapa kejadian ini terulang kembali,” kata Hesti kepada CNN Indonesia usai melakukan mediasi dengan organisasi besar.

Selain kasus Hastie yang banyak dipublikasikan karena campur tangan agama, nasib satwa liar di Indonesia, khususnya kucing dan anjing, juga tidak menentu. Populasi hewan jalanan terus bertambah, namun kehadirannya seringkali memusuhi populasi. Bukan hal yang aneh jika masyarakat melaporkan ketidaknyamanan mereka terhadap hewan liar, itulah sebabnya Layanan Keamanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (FPSA) perlu mengambil tindakan yang sangat drastis. Salah satunya dengan melakukan razia netto seperti yang terjadi di jalanan Jakarta pada tahun 2019 lalu. Usai protes pecinta binatang, Kepala Dinas KPKP DKI Jakarta Darjamuni mengatakan penggunaan razia dihentikan. Ia juga mengatakan bahwa ia tidak menganiaya kucing liar setelah diberi umpan. “Ada rumor kalau Ragunan [anjing Azo] diberikan untuk dimakan sebagai hewan, itu tidak benar. Kami tidak pernah memberikan hewan kepada mereka, apalagi hewan hidup. Merujuk pada alur resmi pemerintah, mereka memangsa 10.000 kucing liar. akan dikirim ke Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) untuk vaksinasi dan sterilisasi, hewan tersebut harus dikembalikan dan diadopsi oleh masyarakat sesuai dengan ketentuan terkait Sterilisasi massal oleh dinas KPKP, serta menurut BBC Indonesia, 33.000 a anjing dan kucing di dekatnya mati. Lebih dari 1.400 kucing telah divaksinasi di Jakarta pada tahun 2018, dan pada tahun 2019. Namun, tidak ada data yang menunjukkan apakah kebijakan ini berhasil mengendalikan populasi hewan liar di ibu kota.q Penyayang binatang Hesti Sutrisno bermain bersama anjing liarnya di tempat penampungan sementara Green House, Tenjolaya, Bogor, Jawa Barat, Minggu (14/3/2021).Sampai saat ini, Hesti telah menyelamatkan 70 ekor anjing liar yang diterima. (merdeka.com/Ari Basuki)

, Bogor – Hesti Sutrisno, perempuan berjilbab yang memelihara 71 ekor anjing di kebunnya di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, mendapat penolakan dari kelompok masyarakat (Ormas) setempat. Insiden itu menyebar di media sosial.

Wanita Bercadar Pelihara Anjing

Polisi pun turun tangan untuk mencari solusi yang dapat diterima bersama. Polisi dua kali mempertemukan perwakilan Hesti Sutrisno dan kelompok oposisi besar.

“Kita seminggu yang lalu sudah ambil langkah, itu saja. Ternyata ada kelompok yang tidak suka dengan Mbak Hesti,” kata Harun, Minggu sore (14/3/2021).

Aaron mengatakan pertemuan itu menghasilkan sejumlah kesepakatan, di antaranya Hestie bersedia melepasliarkan 40 ekor dari 70 ekor anjing yang ditahan.

Hestie Sutrisno adalah seorang wanita berkarpet yang mendedikasikan dirinya untuk merawat anjing terlantar. Meski Hesti menghadapi berbagai kesulitan dan hinaan, Hesti tetap tegar dan yakin dengan apa yang dilakukannya dan takdir Tuhan.

Pandangan Muhammadiyah Soal Wanita Bercadar Pelihara Anjing

*Piala Dunia U-17 Indonesia dapat disaksikan di saluran TV Indosiar dan SCTV. 52 pertandingan live hanya bisa kamu saksikan di Vidio. Game terbaik di Moji dan Mentari serta Nex Parabola.

Menurut Harun, ini bukan kali pertama Hesty mendapat penolakan dari warga. Masih berdomisili di kawasan Pamulang, Tangsel, sejumlah warga merasa keberatan dengan aktivitas Hestie yang merawat puluhan anjing tersebut.

“Mbak Hastie sudah paham, ini kali kedua ada demonstrasi seperti ini. Sebelumnya ada demonstrasi di Pamulang, kemudian lagi setelah pindah ke sini,” kata Harun.

Kali ini, Harun mengaku berupaya mencari solusi terbaik bagi Hesti Polres Kabupaten Bogor dan menghadapi kelompok besar.

Heboh Wanita Bercadar Rawat 70 Anjing Liar, Ini Kata Ketua Komisi Fatwa Mui

Oleh karena itu, kalau (yang memakai) keislaman, mereka akan protes. Di sini kita ada jalan tengahnya. Sekaligus akan dilepas 40 orang, ujarnya.

Jalan tengah mediasi diambil untuk menghindari potensi konflik di masyarakat. Harun juga menghimbau masyarakat untuk menjaga keselamatan, ketertiban, dan keamanan di lingkungan Kabupaten Bogor.

“Jangan sampai terjadi kekacauan, apalagi kekerasan terhadap barang atau orang. Ini imbauan kami. Upaya lainnya adalah terus bergabung dengan kelompok besar ini untuk menyelesaikan masalah ini,” ujarnya.

Penyayang binatang Hesti Sutrisno bermain dengan anjing liarnya di Shelter Sementara Rumah Kaca, Tenjolaya, Bogor, Jawa Barat, Minggu (14/3/2021). Hesti juga telah menerima dana dari beberapa donatur. (merdeka.com/Ari Basuki)

Tata Cara Menghilangkan Najis Dari Anjing

Sebelumnya diberitakan, wanita berjas bernama Hestie Sutrisno ini menyedot perhatian publik karena memelihara puluhan anjing wisata. Seorang wanita berusia 41 tahun membawa seekor anjing yang ditinggalkan di jalan untuk diberi makan di halaman pribadinya.

Namun, niat baiknya untuk menyelamatkan puluhan anjing tersebut ditentang oleh pihak perkumpulan masyarakat (ormas) setempat di wilayah tempat tinggalnya. Kisah yang ditulis akun Twitter @fravisyar pada Jumat (3/12/2021) pun menjadi viral.

“Dengan hasil penjualan keripik, dia mengubah keuntungannya menjadi amal dan memberikan rumah kepada hewan-hewan tunawisma. Tapi, tentu saja, niat baik tidak selalu berjalan baik…” tulis akun tersebut.

Pada Jumat (3/12/2021), beberapa orang yang mengaku dari kelompok besar lokal menghubungi Hastie, memintanya untuk menghentikan aktivitas peternakan anjingnya. Akun @fravisyar tidak menunjukkan lokasi tanah Hesti.

Fakta Viral Wanita Bercadar Rawat Puluhan Ekor Anjing Ditolak Ormas

“”Tidak ada orang lain di kamp ini yang memberi makan anjing! “Salah satu pihak yang mengaku mewakili rakyat, dengan lencana organisasi besarnya, berbalut karpet, tak mau mendengar suara seorang ibu yang kasihan pada hewan…”, – tulis di Akun.

Sebuah kelompok besar yang mengaku mewakili warga mengatakan praktik Hastie memberi makan puluhan anjing telah membuat kesal warga setempat. Mereka juga menyebut tindakan Hesty tidak sesuai dengan hukum syariah.

“Hari ini saya melihat pertemuan antara dia dengan kelompok besar yang mengaku mewakili Warga. Orang-orang ini jelas-jelas melarang Bu Esty memberi makan anjing dengan alasan haram dan tidak sesuai syariat. (sekali lagi, tidak jauh dari sini), katanya.

Padahal, berdasarkan perhitungan, lahan yang dibutuhkan Hesti untuk memelihara belasan anjing itu luasnya sekitar 1 hektar dan jauh dari pemukiman warga.

Ternyata Hal Yang Ada Pada Manusia Ini Yang Dianggap Habib Jafar Husein Lebih ‘najis’ Ketimbang Air Liur Anjing, Apa Itu?

“Lahan Bu Esty juga tidak dekat dengan rumah warga, terlihat dari sini. Kotoran anjingnya juga dibuang ke septic tank yang ditempatkan dengan baik,” tulisnya.

Hasty juga menjaga kesehatan anjing-anjing yang dipelihara di sana. Faktanya, anjing-anjing tersebut telah mendapatkan sertifikasi dari pihak berwenang dan dipastikan tidak tertular virus rabies.

“Hal-hal ini dikemukakan, namun tetap dengan satu alasan: “Warga akan diganggu, ribut, dirugikan. TIDAK ADA SOSIALISME, TIDAK ADA kesopanan! 11 “”, katanya.

Akun @fravisyar juga menyebut pemerintah kota tidak berbuat apa-apa menanggapi tekanan kelompok besar tersebut. Akhirnya, pejabat kota memutuskan untuk segera mengeluarkan 40 anjing tersebut setelah berkonsultasi dengan pihak berwenang Hesti.

Memelihara Anjing Boleh, Lho! Ini Penjelasan Imam Al Syathibi

“Departemen juga mengakui masih belum bisa menampung 40 anjing yang harus disingkirkan, apalagi di masa pandemi seperti ini… DI UNION, tanpa meminta solusi ke depan,” ujarnya.

Bahkan, menurut penuturannya, Hesti sekuat mungkin membuka komunikasi dengan anggota kelompok yang lebih besar. Namun, mereka tetap meminta Hestie untuk mengambil 40 anjing mereka.

* Benar atau salah? WhatsApp nomornya untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar

Diagnosa Digigit Anjing

admin
5 min read

Koreng Anjing

admin
3 min read