Burung Bangau Dan Seekor Anjing – Kali ini penulis ingin berbagi cerita tentang pertarungan antara dua hewan yang mempunyai makna cukup dalam bagi kita yang mengalami situasi serupa.
Pada suatu malam ada seorang laki-laki yang ingin memancing di sebuah telaga yang cukup luas dan tenang. Pria itu tidak memancing sendirian, ia membawa serta hewan peliharaan kecilnya. Terlihat anjing kecil itu cukup senang diajak memancing. Dia sedang berjalan-jalan di dermaga menunggu tuannya naik ke perahu. Akhirnya, mereka berjalan ke tengah telaga yang gelap dengan perahu kecil yang diterangi lampu teplok yang diredupkan dan diimprovisasi. Akhirnya pria itu mulai membuka botol kecil yang dibawanya. Ada beberapa cacing besar dan gemuk di dalam botol, jadi dia dan anjingnya meletakkan botol itu di bagian belakang perahu dan pergi ke depan untuk mulai memancing. Anjing itu hanya diam dan santai memperhatikan pemiliknya memancing di depan. Terkadang matanya tertuju pada sekumpulan cacing gemuk yang akan segera menjadi umpan ikan. Beberapa waktu berlalu, namun pemiliknya tetap tidak menangkap ikan apa pun. Hingga akhirnya seekor burung bangau hinggap di belakang perahu. Bangau tidak menyadari keberadaan bangau, namun anjing pun menyadarinya. Anjing itu tidak menggonggong, hanya menggeram sedikit, memperhatikannya dengan cermat, berpikir, apa yang akan dilakukan bangau ini?
Burung Bangau Dan Seekor Anjing
Rupanya sang bangau ingin mengambil beberapa ekor cacing peninggalan pemancing. Saat ia mulai membuka paruhnya dan mengarahkannya ke kelompok cacing tersebut, tiba-tiba anjing kecil itu terbangun dan menggonggong cukup keras. Gonggongannya membuat bangau terbang menjauh. Selain itu, pria yang sedang fokus memancing juga diganggu oleh seekor anjing kecil. Ketika dia melihat ke belakang, dia hanya melihat seekor anjing menggonggong tidak jelas. Jadi dia hanya menyuruh anjingnya diam lalu kembali memancing. Pascic terdiam lagi dan duduk sambil berpikir di bagian belakang perahu. Beberapa saat kemudian, derek itu kembali mendarat di belakang perahu. Kali ini dia tidak bergerak pelan, melainkan langsung memungut beberapa cacing yang tergeletak di lantai dengan paruhnya yang panjang. Tiba-tiba, ulah bangau itu membuat anjing itu kembali bergerak. Akhirnya mereka mulai berkelahi lagi hingga sang nelayan menoleh ke belakang. Pemancing akhirnya mengambil dayung tersebut dan berusaha memukulnya untuk mengusir bangau sebelum bangau sempat mengambil cacing tersebut. Anjing kecil itu akhirnya tampak puas dengan pekerjaannya. Ia bangga karena telah mencegah bangau melakukan pencurian. Akhirnya dia duduk, mendongak dan menyandarkan kaki depannya pada sisi perahu. Tiba-tiba pandangannya tertuju pada seekor bangau yang sedang terbang menuju sarangnya yang berada dibalik semak rawa.
Seekor Bangau Di Sarang Bayi Hewan Grafis Foto Latar Belakang Dan Gambar Untuk Download Gratis
Anjing itu melihat bangau sedang berusaha mencarikan makanan untuk ketiga anaknya yang terlihat sangat kecil, sehingga mereka tidak dapat menemukan makanannya sendiri. Dalam keputusasaan, induk bangau mengarahkan paruhnya ke dalam air dan dengan mudah menangkap beberapa ikan kecil. Saat dia mencoba memberi makan ikan pada ayamnya, terlihat jelas bahwa ayamnya tidak terlalu menyukai ikan. Tiba-tiba pikiran anjing kecil itu mulai terganggu. Ia mulai menyadari bahwa bangau hanya ingin mencuri cacing untuk memberi makan ketiga anaknya. Karena merasa kasihan, anjing tersebut akhirnya mengambil cacing-cacing tersebut dan menaruhnya di atas perahu, sambil menggonggong pelan kepada induk bangau sebagai tanda “tolong ambillah cacing-cacing ini untuk diberikan kepada anak-anakmu”. Induk bangau yang mendengar aba-aba dari anjingnya, melihat ada beberapa ekor cacing yang diletakkan di atas perahu dan langsung terbang menuju perahu tanpa sepengetahuan nelayan. Ia segera mengambil beberapa cacing lalu kembali ke sarangnya untuk memberi makan anak-anaknya. Benar saja, ternyata anak bangau lebih menyukai cacing dibandingkan ikan. Anjing yang melihat kejadian tersebut akhirnya merasa lega dan gembira atas tindakan kebaikan tersebut, meski hanya sesaat. Akhirnya, anjing kecil itu duduk kembali di bagian belakang perahu. Saat merenung, ia merasa telah gagal menjalankan tugasnya menjaga “harta” majikannya. Apalagi pemiliknya belum menangkap satu pun ikan sejak saat itu, namun umpannya sudah habis. Entah bagaimana reaksi sang master saat ingin mengambil umpan pancing tersebut, namun ternyata umpan tersebut telah hilang entah kemana. Saat anjing kecil itu hendak tertidur karena terbawa suasana danau yang damai, tiba-tiba induk bangau kembali mendarat di punggung perahu. Namun kali ini banyak sekali ikan di paruh bangau yang mudah ditangkapnya.
Bangau kemudian “memuntahkan” ikan tersebut ke dalam perahu dan terbang menjauh. Tiba-tiba anjing kecil itu menjadi gembira karena perahu itu tiba-tiba dipenuhi ikan-ikan yang mengapung. Tiba-tiba, sang nelayan tiba-tiba menoleh ke belakang dan bertanya-tanya mengapa begitu banyak ikan yang tiba-tiba terdampar di dasar perahu kecilnya. Nelayan itu akhirnya mulai mengumpulkan ikan di dalam peti styrofoam sambil dengan bangga mengelus kepala anjing kecilnya.
Ilustrasi di atas mungkin sangat tepat jika kita bandingkan dengan pekerjaan yang sedang kita geluti. Terkadang kita berada pada posisi anjing kecil, dimana kita hanya berusaha menjalankan tugas kita dengan baik, tanpa ada toleransi terhadap kesalahan. Tak heran, terkadang perilaku kaku dan perfeksionis tersebut justru bisa menimbulkan kesulitan bagi orang lain.
Namun sebaiknya kita mempertimbangkan kembali apakah pekerjaan yang kita lakukan sudah sesuai dengan visi organisasi, ataukah kita hanya mengerjakan pekerjaan itu sendiri sesuai dengan uraian tugas yang diberikan.
Resume Literasi Kelas Vii
Bisa jadi tindakan kita yang terlalu kaku malah akan menyulitkan orang atau departemen, atau pihak lain dalam organisasi tempat kita bekerja, bahkan menghambat kita dalam mencapai tujuan bersama.
Seperti kisah anjing kecil dan bangau di atas, mungkin saja anjing kecil sedang menjalankan tugasnya menjaga harta benda tuannya dengan baik. Namun, ketika ia hanya fokus pada tanggung jawabnya, ternyata ia menjadi batu sandungan bagi seorang kerabat yang hanya ingin “bekerja” untuk menafkahi keluarganya.
Ketika si anjing mengalah dan menurunkan egonya, ternyata visi yang lebih besar bisa tercapai, yaitu sang majikan akan mendapatkan ikan yang banyak, padahal sang majikan sudah lama memancing tanpa hasil yang positif.
Mungkin ketika kita merendahkan ego dalam bekerja, mungkin hal itu akan meredam semangat sesaat. Ketika kita bisa menurunkan ego kita untuk membesarkan visi organisasi, tentu pengorbanan yang kita lakukan tidak sia-sia, bahkan kita bisa mendapat pujian sebagai anjing kecil di atas karena kita rela mengorbankan diri kita untuk hal yang lebih besar.
Cerita Fabel Anak: Dongeng Bangau Dan Kepiting
(catatan: anda tidak bekerja dengan cara mencuri seperti bangau, tentunya itu hanya ilustrasi saja. Pada dasarnya bangau hanya berusaha mencari makan). Hari ini Anda akan memposting 3 contoh cerita binatang (fabel) yang memiliki pesan moral didalamnya. Anda dapat belajar dari cerita pendek tentang binatang ini. Ceritanya sangat sederhana sehingga pesan yang terkandung dalam cerita binatang ini sangat mudah untuk dipahami. Mari kita membacanya bersama-sama.
Suatu hari anjing pergi mencari makan di danau, kadang ada makanan, kadang tidak ada makanan untuk anjingnya. Anjing tersebut menggunakan indra penciumannya, mata dan telinganya untuk mencari makan hingga pada saat berjalan-jalan anjing tersebut mencium bau yang berbau anyir, kemudian ia mengikuti arah datangnya bau tersebut dan sampailah tepat dimana bau tersebut berasal, namun ia tidak menemukan adanya ikan di atas. ikan. tanah atau dekat air danau. Ketika dia mendongak, dia melihat seekor bangau sedang duduk di atas pohon, paruhnya yang besar sedang memegang seekor ikan di paruhnya. Bangau bukanlah burung yang sering dilihat anjing.
Anjing itu tersenyum bahagia karena menemukan makanan, padahal makanan itu dipegang oleh seekor bangau besar “ah, aku tidak perlu mencari jauh-jauh karena aku sudah menemukan makanan yang kucari dan makanan itu cukup membuatku kenyang.” pikir anjing itu. Anjing itu kini memandang dengan penuh kekaguman pada bangau yang sedang duduk di atas pohon, kemudian anjing itu berkata sambil berteriak lantang, “Wahai burung yang elok dan elok rupanya, kamu terlihat sangat cantik sekali ketika kamu duduk di dahan itu.” Burung bangau menoleh ke arah anjing itu, memiringkan kepalanya. Ia memandang anjing itu dengan sangat curiga. Burung bangau tetap menutup paruhnya dan tidak menanggapi respon anjing tersebut.
“Lihatlah kakimu yang besar dan kuat,” kata anjing, “tubuhmu yang besar dan warna bulumu yang secerah pelangi, sayapmu yang lebar sangat indah dan paruhmu yang panjang sangat indah.” rayu anjing, “burung cantik sepertimu pasti mempunyai suara yang cukup bagus dan merdu, kamu adalah burung yang sempurna bila kamu berkicau dengan indah dan aku akan memujimu sebagai ratu burung cantik.” Mendengar bujuk rayu anjing yang membuat bangau begitu senang, kini bangau lupa akan keraguannya dan ikan besar yang ia pegang di mulutnya.
Dunia Indah Burung Aneh
Bangau sangat ingin disebut ratu burung dan sekarang dia membuka mulutnya dan mengeluarkan suara yang cukup keras. Tanpa disadari, burung itu menjatuhkan ikan besarnya ke dekat anjing tersebut.
Anjing itu berhasil mengelabui burung itu, ketika ikan itu jatuh ke tanah anjing itu menginjaknya sambil berkata “Kamu burung yang sangat besar dan cantik, kamu mempunyai suara walaupun tidak merdu seperti burung yang lain tetapi di mana kamu menjatuhkan ini?” ikan besar, saya sangat berterima kasih.” Anjing itu menggigit dan meninggalkan burung itu sambil tersenyum manis dan burung itu kini menyesali perbuatannya.
Pesan moral dari contoh dongeng binatang : Burung Bangau dan Anjing adalah kesombongan akan menimbulkan