Dinas Yang Menangani Anjing Liar

5 min read

Dinas Yang Menangani Anjing Liar – Mataram — Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi NTB, dr. Khairul Akbar membantah keras operasi pengendalian anjing liar yang dilakukan MC Nakeswan di kawasan Mandalik dilakukan secara brutal.

Ia menjelaskan, pengendalian anjing liar yang dilakukan Pemprov NTB melalui Dinas Nakeswan di Mandalika sudah sesuai prosedur dan tidak ada unsur kekerasan.

Dinas Yang Menangani Anjing Liar

“Memusnahkan anjing liar adalah penyakit anjing gila atau rabies.” Namun dalam pelaksanaannya dilakukan dengan cara yang kebinatangan, tidak ada penyembelihan seperti pemukulan atau pemukulan, ujarnya saat ditemui di kantornya, Jumat (14/01).

Upaya Tangani Klb Rabies Di Kabupaten Dompu Ntb

Lebih lanjut beliau menyatakan bahwa dari sudut pandang ilmiah, anjing yang menderita rabies harus disingkirkan dan dimusnahkan agar kawasan tersebut terlindungi dan aman dari rabies.

“Secara ilmiah, untuk menyelamatkan kawasan ini dari rabies, anjing liar harus diberantas dan diberantas,” imbuhnya.

Diketahui bahwa provinsi NTB berstatus waspada rabies, dan mengingat akan diadakannya 4 kompetisi internasional dalam waktu dekat, maka langkah pengendalian tersebut dilakukan oleh pemerintah provinsi untuk melindungi wilayah NTB dari anjing rabies. penyakit.

Lebih lanjut, dia menjelaskan, foto pemusnahan anjing tersebut bukan terjadi di kawasan Mandalik, melainkan di Karachi, Pakistan. Foto-foto ini diambil dari saluran YouTube Nioooz TV dengan topik lebih dari 700 anjing liar diracun di Karachi, Pak.

Gara Gara Ikat Anjing Dalam Karung Hingga Mati, Petugas Damkar Di Tanjung Duren Dihujat, Sengaja?

“Fotonya bukan di Lombok, di NTB tidak ada Bajaj.” “Itu bidang lain, bisa dicek lagi kebenarannya,” tutupnya. (discominfotikntb) Polisi perketat pengamanan di pelabuhan saat mudik lebaran Bandar sabu tua ini dipastikan masuk bui saat lebaran 30,8 miliar Rp 30,8 miliar Rp 6.319 ASN Kotim merupakan pecandu judi online, pekerja gadungan yang menggelapkan uang di lima perusahaan. Ditangkap basah

PENCEGAHAN RABIES: Dinas Pertanian Kotawaringin Barat saat kegiatan program vaksinasi Kabupaten Arut Selatan, baru-baru ini. (KTT Khusus/Radar)

PANGKALAN BUN, – Kasus gigitan anjing yang terinfeksi virus rabies ditemukan di Negara Bagian Kotawaringin Barat (Kobar). Sejak Juni 2023, Cobar Farm Service telah menanggapi dua laporan gigitan anjing.

Dua kasus gigitan anjing yang tertular virus rabies terjadi di Desa Pasir Panjang dan Desa Sidorejo yang merupakan bagian dari Kecamatan Arut Selatan.

Pertemuan Rabies Se Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2022

Dokter Hewan Muda Dinas Pertanian Kotavaringin Barat Dr GM Sofiannur mengatakan, berdasarkan laporan dari dua lokasi yang dilaporkan ada laporan gigitan anjing, tim Kesehatan Hewan (Dokter Hewan) Dinas Pertanian melakukan survei kronologis terhadap anjing-anjing tersebut. kondisi gigitan di dua lokasi tersebut.

Selain itu, petugas melakukan vaksinasi rabies di sekitar lokasi, melakukan sosialisasi KIE atau risiko rabies, melakukan pengobatan luka gigitan anjing dan mengarahkan korban gigitan untuk segera ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan suntikan VAR.

Tim dokter hewan juga mengambil sampel otak anjing tersebut untuk diuji di laboratorium rujukan guna memastikan diagnosis anjing tersebut diduga rabies. Hasilnya, anjing yang menggigit warga di Desa Pasir Panjang dan Desa Sidorejo dinyatakan positif rabies.

Dinas Pertanian Cobar berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Cobar untuk memastikan dana VAR tersedia bagi korban gigitan anjing.

Pemkot Malang Minta Warga Aktif Melaporkan Dugaan Kasus Rabies

“Selanjutnya, kami akan fokus pada inti mandat dan kewenangan kami untuk memerangi hewan tertular rabies melalui program vaksinasi rabies dan IEC kepada pemilik hewan agar tidak menolak vaksinasi rabies,” ujarnya.

Dalam program vaksinasi anti rabies, pihaknya mengalami kendala, terutama kesulitan dalam pengendalian pergerakan anjing liar karena dapat berpindah tanpa mengenal batas wilayah.

“Ini salah satu poin penting yang sulit dikendalikan karena sulitnya vaksinasi anjing liar. “Juga yang kita vaksinasi adalah hewan peliharaan,” ujarnya.

Sekretaris Dinas Pertanian Kobar Hario Prabovo mengatakan, pada praktiknya tidak ada siklus yang jelas penyebaran virus rabies pada anjing. Virus ini bisa muncul kapan saja, namun paling sering menyebar pada musim kawin anjing. Pada musim kawin, anjing jantan dapat mencari betina dalam radius 30-40 kilometer. Anjing sering berebut pasangan, sehingga penyebaran rabies semakin meningkat. Hal ini biasa terjadi pada bulan Juni hingga September JAKARTA, KOMPAS.com – Gubernur DKI Jakarta memerintahkan Dinas Keamanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) untuk menunda penangkapan satwa liar.

Anjing Liar Ancam Keselamatan Warga

Kepala KPKP DKI Jakarta Darjamuni mengatakan, penangkapan satwa liar tersebut tidak dilakukan secara tiba-tiba. Anda harus melalui beberapa tahapan.

Penangkapan (dilakukan) sebulan sekali, jika ada laporan dari masyarakat, kata Daryamuni Ragunan di Puskesmas Jakarta Selatan, Selasa (1/8/2019).

“Satu tim ada orang teknisnya, bukan untuk melakukan penangkapan, tapi untuk membantu Satpol P.P yang akan berjaga-jaga jika ada gangguan. Petugas kami tetap ditangkap,” kata Daryamuni.

Dapatkan berita unggulan dan berita terhangat harian dari Kompas.com. Gabung di grup Telegram “Update Berita Kompas.com”, klik link https://t.me/kompascomupdate lalu gabung. Pertama, Anda perlu menginstal aplikasi Telegram di ponsel Anda.

Kasus Rabies Di Bali Dikeluhkan Turis, Sandiaga Minta Bantuan K9 Lovers

Berita Terkait: Saran Pecinta Satwa Dalam Penanganan Satwa Liar di DKIBXDA: Elang yang Jatuh ke Sungai Grogol Merupakan Hewan Langka Satwa Liar Ditangkap Hanya Jika Mengganggu dan Ada Laporan Warga Pemkot Jakbar Buka Vaksinasi Hewan di Posko Suku Dinas PKC Jelambar Jakarta Utara 3500 bermaksud menyuntik hewan tersebut dengan obat anti rabies.

Temui Mantan Danjen Kopasus Soenark yang berdemonstrasi di KPU dan pernah dituduh makar pada Pilpres 2019. Dibaca 22.713 kali.

Keluarga yang kabur dari apartemennya di Penjaringan disebut lock out, anaknya tidak bersekolah selama setahun. Ratusan anjing dan hewan peliharaan liar menjadi milik masyarakat untuk menghindari rabies.

“Kami sudah memvaksinasi sekitar 500 ekor anjing,” kata Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan (Diskannak) Ogan Koming Ulu (OKU) Tri Apriansih didampingi Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sugiart di Baturaya.

Dua Kasus Kematian Karena Rabies Di Barito Selatan, Pemerintah Tetapkan Klb

Ia mengatakan pihaknya saat ini sedang menyiapkan 500 dosis vaksin rabies untuk ratusan anjing liar atau anjing yang dipelihara di masyarakat. Terdapat 2 desa yang dominan yaitu Tanjung Baru dan Kemilau Baru Kecamatan Baturaya Timur.

“Tidak ada kendala di lapangan dalam vaksinasi ini. Hanya saja kita belum mempunyai dosis vaksin yang cukup untuk memenuhi kebutuhan vaksin rabies pada seluruh anjing yang ada di Kabupaten OKU,” ujarnya.

Saat ini total jumlah anjing di wilayah OKU mencapai 2 ribu ekor. Terkait hal tersebut, berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten OKU, pada tahun ini terdapat 20 orang yang terjangkit rabies akibat gigitan anjing rabies.

Andy Prapto, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Pelayanan Kesehatan OKU, sebelumnya menjelaskan pengobatan lini pertama bagi pasien terjangkit rabies adalah dengan membersihkan luka gigitan dengan sabun dan air kemudian memberikan vaksin VAR.

Cegah Meluasnya Rabies, Kabupaten Badung Siapkan Shelter Anjing, Di Denpasar Swasta Juga Tampung Kucing

Untuk penanganan pasien gigitan anjing rabies, pihaknya meluncurkan Puskesmas Rabies Center di tiga kecamatan, antara lain Puskesmas Tanjung Agung, Peninjawan, dan Pengandonan.

“Pusat rabies ini untuk memantau dan merawat pasien yang digigit hewan rabies seperti anjing dan kera,” ujarnya. Mataram (NTB Satu) – Ajang MotoGP Mandalika agar terhindar dari gangguan anjing liar. Pemerintah daerah mengendalikan satwa liar dengan anjing. Caranya adalah dengan mengambilnya lalu meletakkannya

Kepala Dinas Peternakan dan Kesejahteraan Hewan (Dissnakeswan) Provinsi NTB, Khairul Akbar mengatakan, penyediaan tempat berlindung yang lebih baik bagi anjing-anjing liar selama MotoGP sejalan dengan aspirasi masyarakat pecinta satwa liar.

“BKSDA (Balai Konservasi Sumber Daya Alam) bekerjasama dengan pihak swasta. Anjing-anjing tersebut kemudian ditangkap dan disimpan di tempat penampungan, kata Khairul Akbar.

Cegah Rabies, Dinas Peternakan Oku Sumsel Suntik 500 Ekor Anjing Liar Dan Peliharaan

Sebelumnya, Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) NTB Yoko Iswanto mengatakan, pihaknya mendapat mandat dari Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk melindungi anjing liar di kawasan Mandalika bersama pemerintah daerah. Anjing tersebut berstatus liar karena tidak mempunyai pemilik sehingga untuk sementara harus disediakan oleh negara.

“Kalau terjadi apa-apa, misalnya bisa mengganggu sirkuit, saat balapan sedang berlangsung, bisa semrawut, makanya Pak Menteri instruksikan saya untuk berkoordinasi dengan beliau untuk membantu menyelesaikannya di Mandalika saat ini,” kata Yoko Iswanto. . .

BKSDA bekerjasama dengan PT. ITDC menangani anjing-anjing liar ini. Satgas Satwa dan Satwa BKSDA membantu menenangkan dan mengevakuasi anjing liar.

Orang yang memelihara anjing liar di shelter P.T. ITDC itu sendiri. Seperti yang telah disampaikan pada pertemuan sebelumnya mengenai masalah ini, ITDC akan mengundang dokter hewan yang bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk melakukan sterilisasi. Lomba berburu di kawasan Padang Gelangang, Kecamatan Mathur, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Minggu (2/8). Acara ini diikuti 300 ekor anjing asal Pulau Sumatera dan Jawa untuk meningkatkan kemampuan anjing pemburu dalam menemukan hama pertanian khususnya babi. (ANTARA FOTO/Mohamed Arif Prib)

Kasus Rabies Ditemukan Di Kota Kupang, Warga Diminta Waspada

Anjing yang dimusnahkan adalah anjing liar. Setelah meninggal, mereka dikumpulkan dan dimakamkan di satu tempat, Atalas Maulana dan Yusrizal

Lubukbasung, Sumatera Barat (ANTARA News) – Pemerintah Kabupaten Agam, Sumatera Barat menargetkan pemberantasan 2.000 ekor anjing liar pada tahun 2019 untuk mencegah penyakit rabies di wilayah tersebut.

Farid Muslim, kepala departemen kesehatan hewan dan kedokteran hewan di Dinas Pertanian Agama, mengatakan pada hari Selasa bahwa petugas akan memusnahkan 2.000 anjing liar di Lubukbasung dengan satu kilogram racun atas permintaan penjaga jorong atau kepala desa. .

Pemberantasan dilakukan sesuai dengan Peraturan Daerah No. 13 Tahun 2003 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Rabies (Perda). Anjing-anjing yang dimusnahkan berdasarkan keputusan ini adalah anjing-anjing liar dan tidak mempunyai pemilik.

Waspada Anjing Liar, Dalam Sepekan Sudah 3 Warga Limau Puruik Padang Pariaman Digigit

Pada tahun 2018, terdapat 210 orang yang digigit hewan yang terjangkit rabies. Dan pada tahun 2017, tercatat 143 kasus gigitan hewan tertular rabies, sehingga meningkat menjadi 67 orang.

“Pada tahun 2018, terdapat 14 hewan yang positif rabies, dibandingkan sebelumnya hanya enam hewan. Hal ini berdasarkan pengujian terhadap anjing, kucing, dan monyet di laboratorium kesehatan hewan di distrik Basso,” ujarnya.

Menurut dia, Dinas Pertanian Agam selain melakukan pemusnahan juga melakukan vaksinasi terhadap 7.000 hewan terjangkit rabies dan melaksanakan vaksinasi secara gratis.

Presiden organisasi non-pemerintah di mana dia menjadi anggotanya

Kasus Digigit Hewan Terjadi Dalam Setahun Di Jabar

Diagnosa Digigit Anjing

admin
5 min read

Koreng Anjing

admin
3 min read