Dosa Memelihara Anjing

5 min read

Dosa Memelihara Anjing – Assalamualaikum Datuk dan Asatiza. Di media sosial, saya melihat banyak artis dan aktor yang memelihara anjing di rumah sebagai hewan peliharaan. Tolong beri gambaran kepada Datuk sejauh mana umat Islam membolehkan anjing ini karena saya yakin masih banyak yang bingung. Terima kasih.

Islam pada hakikatnya mengajak kita untuk memperhatikan makhluk Tuhan, termasuk hewan seperti anjing, sesuai dengan aturan dan batasan yang ditetapkan oleh Syariah. Memelihara anjing tanpa tujuan yang diperbolehkan menurut syariat Islam adalah haram dan dapat mengurangi pahala ibadah serta menjauhkan orang tersebut dari rahmat Allah SWT.

Dosa Memelihara Anjing

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT, shalawat dan salam tercurah kepada guru besar Nabi Muhammad SAW, para sahabatnya dan orang-orang yang mengikuti jejaknya hingga hari kiamat.

Kisah Lelaki Membawa Air Dengan Sepatunya Untuk Memberi Minum Anjing

Terkait permasalahan ini, banyak pasal dan dalil yang melarang umat Islam melindungi anjing tanpa alasan yang disyaratkan syariat. Diantaranya adalah sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhu, dimana Nabi SAW bersabda:

“Barangsiapa yang membela anjing yang bukan anjing pemburu, atau anjing penjaga tanaman, maka pahalanya dikurangi dua qirat setiap harinya.”

Hadits ini dengan jelas menyebutkan adanya pengurangan upah bagi mereka yang memelihara anjing untuk tujuan selain berburu dan menggembala. Imam Nawawi telah memperjelas hadits bahwa tindakan mengendalikan anjing tanpa kemauan diperbolehkan menurut syariat adalah haram.[2]

Selain itu, ada hadis lain yang menyebutkan bahwa masalah memelihara anjing di dalam rumah menjadi alasan menghalangi masuknya nikmat Allah. Sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abi Thalhah (damai dan berkah Allah besertanya) mengatakan:

Kotoran Hewan Peliharaan Kotori Rumah Tetangga? Bisa Digugat!

Mengenai penjelasannya, para malaikat tidak akan memasuki rumah atau bangunan yang terdapat anjing dan gambar berhala atau binatang. Lebih lanjut Syekh Badruddin al-Aini menjelaskan bahwa arti kata “malaikat” dalam hadis tersebut berarti malaikat pembawa rahmat dan ampunan, bukan malaikat penjaga.

Oleh karena itu, dilarang melindungi anjing tanpa alasan yang dibolehkan syariat. Dan maksudnya bukan hanya kenajisan seekor binatang bahkan membawa akibat kehidupan seperti berkurangnya pahala dan tidak ada ampun dari Allah, sebagaimana tercantum dalam hadis shahih.

Namun, aturan tentang anjing ini tidak berarti bahwa Islam menghormati atau meremehkan anjing. Ada banyak cerita dan legenda, termasuk teman-teman yang memuji anjing. Bahkan, ada ulama yang telah menulis buku-buku khusus yang mengagung-agungkan keutamaan atau keutamaan anjing yang lebih unggul dari manusia dan patut dijadikan referensi, seperti buku “Kelebihan Anjing Dibandingkan Anjing Lainnya”. Yang Berpakaian) yang ditulis oleh filsuf dan dokter Islam abad ke-10 Ibnu Marzuban. Namun, ada metode khusus untuk “berkomunikasi” dengan anjing yang harus diperhatikan agar kita dapat menghormati batasan Syariah.

Islam menganjurkan umatnya untuk memperhatikan dan bersikap baik terhadap binatang, termasuk anjing. Pada saat yang sama, kita harus selalu mengutamakan hukum dan batasan yang ditetapkan oleh Syariah. Oleh karena itu, memelihara anjing tanpa tujuan yang diperbolehkan oleh syariat adalah haram dan dapat mengakibatkan berkurangnya pahala dan jarak dari rahmat Allah. Umat ​​​​Muslim harus mewaspadai hukum tentang “pergaulan” dengan anjing ini untuk menghindari pelanggaran Syariah dan menyebabkan stres lebih lanjut di masyarakat.

Hukum Memelihara Anjing Bagi Seorang Muslim

[2] An-Nawawi, Abu Zakariya Muhyiddin Yahya bin Syaraf. 1392x satu. Al-Minhaj Sira Sohih Muslim. Koleksi 2, Beirut: Dar Ihya al-Turat al-Araby. j10p236. Teks asli:

[3] An-Nawawi, Abu Zakariya Muhyiddin Yahya bin Sharaf. Al-Majmuk Sharh Al-Muhazzab. Dar al-fiqr. Bab 9, halaman 234. Teks:

[5] Al-Aini, Abu Muhammad Mahmoud bin Ahmad bin Musa bin Ahmad bin Hussein al-Ghitabi. T.T. Umdat Al-Qari Sharh Sahih al-Bukhari. Beirut: Dar Ihya al-Turat al-Arabi. j11p224. Teks pertama: Sebagai umat Islam, kita mempunyai ajaran yang melebihi segala hukum, bahkan sesuai keinginan atau pikiran kita, yaitu Al-Qur’an dan Sunnah Nabi.

Sebagaimana disebutkan dalam firman-Nya, di antara tanda-tanda imam manusia adalah keterbukaan dalam menerima perintah dan menjauhi larangan-Nya. Bahkan, Tuhan sendiri berjanji pada diri-Nya bahwa Dia maha kuasa.

Desy Marlina Amin, Perempuan Berjilbab Penyayang Anjing

Pada tahun 2007 beliau berkata: Beliau berkata: ِّمُواْ تَسْلِيم a

Dan demi Tuhanmu, mereka telah kafir sebelum mereka mengangkatmu (Muhammad) menjadi hakim dalam suatu perkara yang mereka berbeda pendapat, (karena itu) tidak ada perselisihan hati di antara mereka terhadap keputusan yang kamu ambil, dan mereka menerimanya. .

Oleh karena itu, demi kecintaan kita kepada Allah dan Rasul-Nya, demi keimanan, marilah kita serahkan tujuan kita pada Islam agar mau mendengarkan dan mengikuti jawaban Rasulullah.

“Barangsiapa memelihara anjing, maka pahalanya dikurangi satu kirot setiap hari, kecuali anjing penjaga taman atau binatang.”

Pak Mie Shelter

Barangsiapa memelihara anjing selain anjing untuk berburu, memelihara hewan dan tanaman, maka pahalanya dikurangi dua qirat setiap harinya. “

Untuk tujuan selain ketiga hal tersebut, memelihara anjing adalah ilegal. Kita dapat menyimpulkan bahwa hal ini ilegal, karena memelihara anjing yang bukan untuk tujuan yang disebutkan di atas dianggap dosa besar dalam Islam. Dan dapat kita simpulkan bahwa hal ini tergolong dosa besar, karena besarnya ancaman yang disebutkan dalam hadis di atas, yaitu dikurangi satu atau dua hadiah kirot.

Dosa besar adalah dosa yang digambarkan dengan syariat hukuman di dunia (kemungkinan), melontarkan makian atau ancaman. (Fathul Bari, 12/184, Darul Mafa)

Dalam dua hadits di atas terdapat dua penjelasan yang berbeda mengenai kejahatan memelihara anjing:

Manfaat Memelihara Kucing Menurut Ajaran Islam: Kasih Sayang Dan Pahala Berlipat

Pertama, reward akan dikurangi dua Kirot jika gangguan dari anjing terlalu besar. Kurang dari satu Kirot jika dampaknya kurang dari nilai tersebut.

Untuk pertama kalinya diumumkan bahwa hukuman bagi mereka yang memelihara anjing untuk tujuan selain yang diperbolehkan oleh Syariah akan dikurangi satu Qirot. Kemudian di lain waktu dia menambah hukumannya, mengumumkan bahwa hadiah yang akan dikurangi adalah dua Kirot. Untuk memenjarakan seorang muslim yang suka memelihara anjing.

Agar surat ini tidak meluas, agar kita fokus pada permasalahan yang ditanyakan, maka akan kita bahas secara detail perbedaan Kirot Dosa dan Kirot Pahala, Insya Allah pada artikel lain.

Dan satu Kirot saja sama dengan 1/60 atau 1,67%, atau 0,0167 (dibulatkan) satuan (sudus ‘usyur). Arti Qirot inilah yang dikenal masyarakat Arab karena Qirot merupakan ukuran yang mereka gunakan sehari-hari.

Steril Bikin Anjing/kucing Punah??

Dan besar kecilnya dia sesuai dengan kecilnya amalnya dan kekayaannya, maka jika dia mempunyai misalnya dua puluh empat ribu amal shaleh, maka kekurangannya sepanjang hari adalah seribu amal shaleh dan menurut perhitungan ini. , Allah mengetahui maksud dari utusannya, semoga Allah memberkati dia dan memberinya kedamaian, dan begitu banyak upaya yang harus dilakukan untuk memahami hadits ini.

Jumlah Kirot ini sesuai dengan jumlah sedekah. Kalau sedekahnya misalnya 24.000, maka setiap hari pahalanya dikurangi dua ribu. Ini adalah perhitungan biaya lainnya. Dan Allah tahu betul apa maksud utusan-Nya

Bisa dibayangkan kerugiannya. Ada banyak hadiah setiap hari. Ketika ada pahala, tidak mudah untuk melawannya. Butuh tenaga, pikiran, lelah, waktu, kadang materi, kadang jiwa, dan yang paling sulit adalah ikhlas, lalu hilang begitu saja karena seekor anjing?!

Ketika suatu pahala sangat berarti, maka hal itu akan sebanding dengan amal kebaikan kita di Hari Pembalasan! Jika Anda sedikit tertatih-tatih di bawah beban rasa bersalah, maka taruhannya adalah surga atau neraka. Terima kasih atas pertanyaan Anda. Sebelum menjawab pertanyaan Anda, kami akan menjelaskan terlebih dahulu beberapa poin penting ajaran Islam terkait hal tersebut. Islam adalah agama yang mengajarkan kasih sayang (KS 9:128, 16:125, 21:107) dan kelembutan hati (KS 3:159). Umat ​​Islam diajarkan dalam keimanannya untuk tidak merugikan siapapun atau apapun kecuali menurut aturan yang ditentukan oleh agama karena alasan syariah dan dengan batasan yang tegas dan jelas (KS 2: 190). Islam mengajarkan kita untuk berbuat baik (

Hukum Seputar Anjing

) terhadap siapa pun, tanpa memandang batasan agama (KS. 60:8) dan hambatan primitif/lib (KS. 53:31, 55:60). Islam sejak awal telah mendakwahkan agama cinta kasih yang mengajarkan umatnya “kebaikan” (KS 2:274, 76:9) dan “iman pengorbanan” (KS 76:9, 3:134) dan kepada sesama. .

Saat kita meneliti dan berpikir, ekspresi cinta tidak hanya berubah pada manusia, tetapi juga pada hewan. Dalam kitab-kitab fiqh misalnya, kita dapat menemukan bab tentang “berbuat baik terhadap hewan” (

, III: 565). Oleh karena itu, umat Islam dilarang menyakiti atau menyiksa hewan, dan juga dilarang “begitu saja” menelantarkannya.

Al-Quran mengajarkan umat Islam beberapa prinsip moral mengenai penanganan dan perawatan hewan. Misalnya saja Al-Quran mengajarkan bahwa hewan adalah ciptaan Tuhan yang dapat dijadikan oleh orang beriman sebagai sumber pemikiran dan inspirasi (QS 2:164, 42:29, 45:4). Namun Al-Qur’an mengatakan bahwa hewan, seperti halnya manusia, adalah makhluk Tuhan; diciptakan oleh Tuhan dan mempunyai hak untuk diperlakukan dengan bermartabat dan hormat. Dalam Al-Qur’an Allah berfirman:

Memelihara Untuk Di Rumah, Berburu Serta Menjaga Hewan Ternak Dan Tanaman

Rasulullah SAW bersabda: “Ya Tuhan, Allah adalah sahabat yang mencintai persahabatan dan membiarkan kejahatannya memberikannya kepadanya. Semoga Tuhan memberkatinya dan memberinya kedamaian.”

Kelemahlembutan adalah sesuatu yang tidak diberikan kepada orang jahat dan tidak diberikan kepada orang lain

Dikatakannya bahwa berbuat baik terhadap hewan merupakan salah satu cara atau cara untuk mendapatkan pahala dan mendapatkan ampunan Tuhan atas dosa-dosa yang telah dilakukan. Kisah yang termuat dalam hadis berikut ini penting untuk disimak:

Dia berkata: Sensei Panson dan rekan-rekannya bekerja dengan David Pierre, AS. Dia berkata: Dia berkata: Dia berkata: Dia berkata: Dia berkata: Dia berkata: Dia berkata: Dia berkata: Dia berkata: Dia berkata: Dia berkata: Dia berkata: Dia mengatakan itu: Dia berkata: Dia berkata: Dia berkata: Dia berkata: Dia berkata: Dia berkata: : Dia berkata: Dia berkata: الْكَلْ Lalu, فَشَكَرَ اللهُ لَهُ فَغَفَرَ لَهُ. Nilai: يَا رَسُولَ اللهِ وَإِنَّ لَنَا فِى الْبَهَائِمِ أَجْرًا . Judul: فِى كُلِّ ذَاتِ كَبِدٍ رَطْبَةٍ أَجْرٌ [متفقف عليه]

Hukum Memelihara Anjing Dalam Agama Islam

Diriwayatkan oleh Abu

Diagnosa Digigit Anjing

admin
5 min read

Koreng Anjing

admin
3 min read