Hadits Tentang Khawarij Anjing Neraka – Melecehkan kehormatan dan keimanan pemerintah dengan mengutuk, mencaci-maki, menyebarkan rasa malu dan mengkritik secara terbuka merupakan pelanggaran yang sangat serius di pihak Islam. Padahal, bibit-bibit pemberontakan terhadap pemerintah yang menjadi penyebab rusaknya agama, termasuk bibit-bibit ancaman sekaligus hilangnya perdamaian dan kesejahteraan dunia.
Tindakan mengkritik dan memberhentikan pemerintah merupakan bentuk kesesatan yang sengaja terdapat dalam pelaksanaan perintah baik dan buruk. Pertama oleh tokoh Yahudi bernama ‘Abdullah B. Saba’, yang berpura-pura memeluk Islam pada masa pemerintahan Khalifah ‘Utsman B. Affan radhiyallahu ‘anhu’. Karena fitnah yang dirancang dan disebarkan oleh ‘Abdullah B. Saba, sejarah Islam akhirnya menjadi kacau hingga ‘Utsman dan ‘Ali terbunuh.
Hadits Tentang Khawarij Anjing Neraka
Pendapat yang muncul kemudian menebar racun dan menipu sebagian kelompok umat Islam saat itu. Keadaan ini menyebabkan munculnya aliran-aliran sesat, seperti Khawarij dan Syiah, serta Murji’ah, Qadariyah dan Muktazilah yang lahir dari Khawarij.
Mengenal Karektor Utama Mazhab Khawarij
Sebelum pemikiran untuk mengkritik secara terbuka para pemimpin ada dalam kehidupan Malaikat Allah, semoga Tuhan memberkatinya dan memberinya kedamaian. Bahkan, celaan tersebut diungkapkan langsung oleh risalah Allah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam tanpa rasa malu di depan umum. Orang yang mengejek nabi dikenal dengan nama Dzul Khuwaishirah sebagaimana dikatakan Imam Ibnul Jauzi rahimahullah.
Rasulullah menuntut dan menundukkan agar Allah menjadi orang yang taqwa dan ditakuti, karena Malaikat Allah mengimani adanya pengkhianatan dalam proses pembagian harta rampasan pada saat itu.
“Celakalah kamu, siapa lagi yang bisa adil, kalau aku disebut zalim? Sungguh memalukan dan rugi, kalau aku tidak bisa adil.” (Narasi Hadits oleh al-Bukhari, n. 3610).
Dalam riwayat lain, setelah orang tersebut pergi, Rasulullah bersabda (kepada hitungan yang hadir saat itu);
Kebodohan Merusak Kebersamaan
آن من ضئئئئ؟؟و قوم يقا ذا يقا القران ذا يقا يرم يمران ذا الآسلام تمروق السلام اليسم الإسلا م تمرمي تمرمي الإسلام اليدعون الإسلام وثان لن a دركتقم م عاد
“Dari orang ini akan muncul sekelompok orang yang membaca Al-Qur’an dengan baik, namun bacaannya tidak sampai ke tenggorokan. Mereka lari dari batas Islam seperti anak panah menembus tubuh mangsanya. Mereka membunuh kaum muslimin. dan mereka hidup Autsan. Seandainya aku sempat bertemu dengan mereka, niscaya aku akan memerangi mereka seperti kaum Aad dibunuh.(Hadits riwayat al-Bukhari, no. 7432).
Mengenai hadits-hadits tersebut dan yang terkait, Imam Ibnul Jauzi rahimahullah (wafat: 597H) juga mengatakan: “Dzul Khuwaishirah adalah sosok Khawarij pertama yang muncul dalam sejarah Islam.
Ia tidak mengerti bahwa pendapat Rasulullah harus didahulukan dari semua pendapat lainnya. Maka lahirlah suatu golongan dari Dzul Khuwaishirah yang berbeda ketaatannya terhadap aturan Ali radhiyallahu ‘anhu’ (Talbis Iblis, p/s. 81-82 – Maktabah Syamilah)
Keutamaan Majelis Ilmu
Fitnah pemisahan diri dari ketaatan pada pemerintahan Ali akhirnya mengobarkan api kebencian dan pemberontakan. Termasuk hinaan perang antara Jamal dan Siffin yang mengakibatkan para sahabat saling bentrok, karena meradangnya kelompok ketiga dengan doktrin khawarij.
Pada periode berikutnya muncul tokoh-tokoh khawarij lain yang seideologi dengan dua tokoh utama tersebut (Dzul Khuwaishirah dan ‘Abdullah B. Saba’). Diantaranya seperti ‘Abdullah B. Muljam’ yang membunuh ‘Ali radhiyallahu ‘anhu ketika hendak keluar shalat Subuh dengan pedang beracun. Sedangkan para sahabat ‘Abdullah B. Muljam yaitu al-Barak B. Abdullah dan Amr B. Bakar at-Tamimi yang berencana membunuh Mu’awiyah B. Abu Sufyan dan Amr B. Al-‘Ash. ‘Abdullah B. Muljam adalah orang yang taat beribadah dan pandai mengaji Al-Qur’an, namun sangat disayangkan pemikirannya melenceng dari metodologi para sahabat dalam memahami teks agama.
Pada masa al-Hasan B. ‘Ali radhiyallahu’ anhuma, ketika ingin berdamai dan menyerahkan pemerintahan kepada B. Abu Sufyan Mu’awiyah, muncullah sosok yang juga bernama al-Jarrah B. Sinan. Ia terlihat mengkritik al-Hasan dan ayahnya ‘Ali radhiyallahu ‘anhu. dan al-Hasan tidak membunuhnya tanpa pandang bulu.
Setelah pemerintahan Ali hingga Mu’awiyah B. Abu Sufyan muncullah nama Mirdas B. Udayyah dan Nafi’ B. Al-Azraq. Sosok Mirdas B. Udayyah lahir dari para pemberontak di zaman ‘Ali radhiyallahu ‘anhu yang kemudian memimpin pemberontakan melawan kekuasaan Yazid B. Mu’awiyah. Ada sikap di antara orang-orangnya bahwa dia ingin menyalahkan manajer dan menyalahkannya karena berbuat lebih buruk.
Mereka Khawarij Teroris Adalah Sejelek Jelek Mayat Dibawah Kolong Langit
أَبِي ISKUTِ Dia mendengar Rasulullah, doa dan saw, Katakanlah: “Siapapun kita.” Tuhan
Saya pernah berada di mimbar Ibnu Amir bersama Abi Bakrah di sebelah kanan. Saat itu Ibnu ‘Amir berkhotbah dengan pakaian tipis. Dan Abu Bilal berseru: “Lihatlah pemimpin kami ini, yang mengenakan pakaian orang berdosa.”
Maka Abi Bakrah berkata: “Diam, aku mendengar malaikat Allah SWT, semoga Allah merahmatinya dan memberinya kedamaian, bersabda: “Barangsiapa menghujat penguasa Allah di muka bumi, maka Allah akan menghujatnya” (Hadits Riwayat at-Tirmidzi, Kitab al.-Fitan, No. 2224 Al-Irak mengatakan,Isnad itu shahih dan at-Tirmidzi membenarkannya.
“Abu Bilal dalam hadits tersebut adalah Mirdas B. Udayyah yang paham tentang Khawarij. Karena kebodohannya, ia pun menganggap pakaian orang sebagai pakaian orang fasik (adz-Dzahabi, Siyar A’lam an-Nubala’, 3 /20 dan 14/508)
Akibat Orang Najed
Cerita terkait kisruh akibat keburukan ideologi khawarij tak berhenti sampai di situ. Nyatanya, proses waktu terus berjalan. Itu milik zaman kita saat ini.
Di antara dalil-dalil utama kelompok khawarij ini adalah bahwa mereka selalu berusaha menularkan impotensi kezaliman, bahwa mereka berniat melepaskan diri dari ketaatan pemimpinnya, dan bahwa mereka berniat merebut tampuk kekuasaan dengan cara apa pun, sekalipun mereka jelas dilarang oleh agama.
Mereka menganggap tindakan pembangkangan terhadap pemerintah antara tengah amar ma’ruf nahi munkar dan penggunaan jihad yang mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Selain itu, mereka juga diketahui mempunyai keyakinan (pemahaman) seorang kafir bahwa barang siapa yang melakukannya maka dosanya lebih besar. Meski terkadang penentuan dosa hanya berdasarkan asumsi mereka saja. Mereka juga terkenal dengan sikapnya yang siap merayu dan mengkafirkan kaum muslimin karena dosa-dosa besarnya.
Pencerahan Mengenai Hadis Perpecahan Umat
Dan siapa pun yang mendatangi Imam dari kalangan pemimpin umat Islam, maka dia adalah orang barbar, sebesar tongkat umat Islam, dan dia menentang orang-orang zaman dahulu, dan kematiannya adalah kematian karena kebodohan, dan dia tidak membayar; pertempuran Sultan, dan jangan biarkan dia melawannya, dan memang begitulah adanya
“Dan barangsiapa yang berasal dari ketaatan para pemimpin Amma Islam, maka mereka adalah golongan Khawarij. Mereka menjadikan umat Islam terpecah belah dan menentang sunnah. pemerintah dan dia tidak bisa lepas dari ketaatannya, bahkan jika Dia adalah pemimpin yang buruk.” (Syarhus Sunnah, No.33).
Para ulama Ahlus Sunnah menjelaskan, pemberontakan yang paling mudah terhadap pemerintah adalah permusuhan hati, kemudian celaan atau hasutan kebencian dari mulut, dan yang paling berat adalah tangan dan lengan. Menurut Imam Asy-Syahrastani rahimahullah (Almarhum: 548H) dalam kitabnya al-Milal wa an-Nihal, pemerintahan dalam hal ini tidak hanya ditentukan untuk sementara waktu dengan Khulafa’ al-Rasyidin atau tabi’in saja, tetapi juga mencakup dia. pemimpin dalam masyarakat Muslim sepanjang masa. Apakah penguasanya adil, tirani, atau jahat. Inilah yang dia katakan;
Al-Khwaraj, Marjietah dan Idul Fitri, semua yang keluar dari jemaah yang dimasukkan oleh Imam al-Haq, disebut orang asing, baik pada zaman para Sahabat, para Imam Rasyidin, maupun setelahnya; tentang pengikut, rahmat, dan imam setiap saat.
Pemikiran Kalam Khawarij
“Al-Khawarij, al-Murji’ah dan al-Wa’idiyyah adalah semua kelompok orang yang keluar dari ketaatan kepada pemerintah yang sah, dan telah disahkan oleh Jamaah (mayoritas) umat Islam. Mereka menunjukkan kelompok orang-orang yang orang-orang durhaka dan pemerintah sah yang didirikan atau dihitung pada saat tidak mengakui, khulafa’ur Rasyidin, tabi’in, atau di kemudian hari pada setiap zaman”. (al-Milal wa an-Nihal, 1/113 – Daar al-Ma’rifah)
Imam al-Ajurri rahimahullah (Almarhum: 360H) menyatakan bahwa Khawarij adalah orang jahat yang taat kepada Allah dan risalah-Nya. Mereka rajin beribadah di malam hari, seperti shalat, puasa dan mengaji, namun kebaikannya tidak memberi manfaat sama sekali. Runtuhnya agama karena memahami penalaran dan penafsirannya yang menyimpang, serta menuruti hawa nafsunya. Dia berkata:
Para ulama dan ahli hadis tidak sependapat bahwa orang-orang miskin itu adalah kaum Khawarij, umat Allah SWT, dan mereka shalat, puasa, dan rajin beribadah, namun hal itu tidak memberi manfaat kepada على , terhadap kaum Muslim. Dan Allah memperingatkan kita terhadap mereka, dan Nabi, semoga Tuhan memberkati dia dan memberinya kedamaian, memperingatkan kita dan penerus Rasyidin setelah dia, dan para Sahabat, semoga Tuhan meridhoi mereka, dan orang-orang yang mengikuti mereka, rahmat Tuhan. . Dia mengingatkan mereka. dan orang-orang yang menurut agamanya berasal dari Sanr al-Khawarij, يتورثون
“Para pelajar sepakat bahwa kaum Khawarij adalah kaum yang jahat dan durhaka kepada Allah dan risalah-Nya, padahal mereka salat, berpuasa dan menuntut ilmu dalam ibadahnya. Makna ayat-ayat Al-Qur’an membuat mereka senang.
Pdf) Bingkisan Ringkas Untuk Tuan Abduh Za
Mereka juga menyoroti praktik amar ma’ruf nahi munkar, namun tidak memberi manfaat bagi mereka. Karena mereka ingin menafsirkan Al-Quran dengan nafsu dan menipu umat Islam. Faktanya, Allah ‘Azza wa Jalla memperingatkan kita tentang bahaya dan penipuannya. Demikian pula Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam, para Khalifah ar-Rasyidin, para sahabat radhiyallahu ‘anhum, dan orang-orang yang mengikuti mereka juga dikenang.
Khawarij ini dan orang-orang yang mengikuti mereka adalah orang-orang yang jahat, najis dan najis. Mereka hanya memiliki kesalahan ini di masa lalu. Mereka berpisah dari para pangeran