Islam Agama Anjing

5 min read

Islam Agama Anjing – Hukum memelihara anjing bagi umat Islam sebenarnya telah dijelaskan dalam beberapa sabda Nabi Muhammad SAW. Salah satunya adalah hadits riwayat Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda,

Kehendak Tuhan, Kehendak Tuhan, Kehendak Tuhan, Kehendak Tuhan, Pesan: Pesan: Pesan

Islam Agama Anjing

Artinya: “Barangsiapa memelihara anjing selain anjing untuk menggembala, berburu, dan bertani, maka dikurangi satu qiraat sehari”. (HR Muslim dan Abu Dawud).

Infografis Dalil Daging Anjing Haram Dimakan

Merujuk pada hadits tersebut, Ustaz Syafiq Riza Baslamah mengutarakan hukum memelihara anjing dalam tayangan YouTube bertajuk “Boleh Rawat Anjing, Perhatikan Syaratnya”. Hukum terbagi menjadi permisif dan pemeliharaan yang tidak tergantung pada tujuan.

Rabu (27/10/2021) Ustaz Syafiq dikutip dari kanal YouTube resmi Syafiq Riza Baslamah mengatakan, “Soal memelihara anjing itu, (hukumnya) sah dan tidak.”

Melalui siaran yang diunggah pada 22 November 2020, Ustaz Syafiq menjelaskan hukum memelihara anjing sah jika memenuhi syarat-syarat yang disebutkan dalam hadits di atas.

Ustaz Syafiq mengatakan, situasi ini bermanfaat untuk penjaga kebun, peternakan, dan berburu. Namun anjing yang dipelihara untuk tujuan tersebut tetap tidak diperbolehkan masuk ke dalam rumah.

Bolehkah Muslim Memelihara Anjing Untuk Berburu Dan Berjaga?

“Salah satu syaratnya (memiliki anjing) adalah berburu, dan tidak memelihara di rumah.

Ustad kelahiran Jember ini mendapat pendapat beberapa ulama yang menyebutkan perlunya memelihara anjing. Rumah perlu dilindungi dari bahaya maling dan lain-lain.

“Anjing penjaga rumah sebaiknya tidak dipelihara di dalam rumah. Sebaiknya dipelihara di luar (rumah). Kalau ada maling atau ini dan itu, hati-hati,” kata Ustaz Syafiq.

Adapun hukum memelihara anjing tanpa syarat di atas akan dikenakan pembatasan, menurut Ustaz Syafiq. Sanksinya berupa imbalan kurang satu kirat.

Ini Akibat Dari Seorang Muslim Yang Memelihara Anjing

“Barangsiapa memelihara anjing yang tidak berguna untuk kebun dan tidak berguna untuk ternaknya, maka pahala amalnya dikurangi satu qiraat setiap hari,” ujarnya.

Secara definisi, satu kirat sama dengan pahala Gunung Uhud. Pahala yang besar seperti Gunung Uhud biasanya diberikan kepada orang yang membantu mengantarkan jenazah atau orang yang berdoa dan membungkukkan badan.

“Satu Kirat itu seperti Gunung Uhud. Ibarat orang yang menyerahkan jenazah mendapat satu Kirat, orang yang menguburkan jenazah dan shalat 2 Kirat. Hukumannya.?Pahalanya berkurang,” jelas Ustaz Syafiq lagi.

Selain izin mengurangi pahala satu qirat, izin memelihara anjing tanpa niat tertentu, disebut juga Ustaz Syafiq, dapat menghalangi masuknya Malaikat Pengasih.

Etika Terhadap Hewan

Dia menceritakan hal itu ketika malaikat Jibril dengan enggan memasuki rumah Nabi Muhammad saw. Rupanya saat itu ada seekor anjing yang masuk ke rumahnya. Anjing yang dimaksud bukanlah anjing peliharaan. Tapi hanya anjing yang masuk dan keluar rumah.

“Malaikat Jibril pernah tidak berani masuk ke rumah Nabi SAW karena ada anjing yang masuk ke dalam rumah. Dia tidak ditahan, tapi diperbolehkan masuk. Jadi dia menghalangi masuknya malaikat rahmat,” ujarnya.

Demikian penjelasan Ustaz Syafiq Riza Baslamah tentang memelihara anjing bagi umat Islam. Saya harap itu mudah dimengerti! Sudan merupakan negara di Afrika yang populasi umat Islamnya mencapai 97 persen, dan sebagian besar umat Islam menganut aliran Sunni Maliki. Negara ini juga kaya akan tasawuf sehingga mendapat predikat Negeri Seribu Darwis. Dua sungai di Sudan, Sungai Biru dan Nil Putih, bertemu di ibu kota Khartoum.

Aliran Maliki yang mayoritas dianut oleh umat Islam Sudan dikenal sebagai aliran yang lebih fleksibel dalam berbagai hal dibandingkan aliran Sunni lainnya. Pendapat tentang anjing adalah salah satunya.

Mengenal Arti Mimpi Digigit Anjing Dalam Agama Islam

Bagi komunitas Muslim Sudan yang menganut sekte Maliki, anjing bukanlah sesuatu yang najis. Maka tidak heran jika anjing mudah ditemukan dan banyak berkeliaran di Sudan karena banyak yang memeliharanya.

Selama empat tahun saya tinggal di Sudan, saya melihat orang-orang Sudan berjalan-jalan dengan anjing, atau orang-orang menyentuh anjing ketika mereka melewati jalan, pasar, atau kompleks perumahan. Komunitas Muslim Sudan, yang sebagian besar menganut aliran Maliki, tidak memiliki rasa takut atau sikap anti-anjing atau كلب.

Anjing di Sudan seperti ayam atau kucing di Indonesia. Melewati pemukiman warga terutama pada malam dan pagi hari. Ada banyak anjing di jalanan dan gang di Sudan. Bahkan di lingkungan asrama mahasiswa tempat saya tinggal, banyak anjing yang mengejar kucing di sekitar halaman asrama pada malam hari.

Dan itu adalah pemandangan malam yang biasa terlihat di Sudan dan masih terjadi sampai sekarang. Meski berkeliaran di sekitar area asrama, banyak siswa yang membiarkannya begitu saja dan tidak takut dengan anjing, apalagi menganiaya mereka.

Mengenal 10 Hewan Yang Dijanjikan Masuk Surga

Di ibu kota Khartoum, para pejabat dan elit politik serta orang-orang kaya memelihara banyak anjing untuk melindungi rumah mereka atau untuk bermain, yang notabene adalah anjing Muslim. Sementara itu, di pinggiran Khartoum, anjing dipelihara oleh banyak orang, terutama para peternak dan petani, untuk melindungi tanaman dan hasil panen mereka dari pencuri, dan banyak juga anjing yang hidup liar berkelompok, seperti di ibu kota. Banyak juga anjing yang berkeliaran di sekitar pasar menunggu orang untuk berjualan, dan hal ini biasa terjadi pada komunitas Muslim di Sudan.

Selain dijaga oleh peternak untuk menyelamatkan dan mencari lokasi ternak yang hilang. Anjing di Sudan dipelihara dan dilatih oleh militer untuk tugas pekerjaan mereka. Kebanyakan anjing di Sudan tidak ganas dan suka mengejar manusia. Meski terkadang mereka suka berkumpul dalam kelompok hingga 10 orang, mereka bersantai dan berteriak ketika ada yang lewat tanpa dikejar.

Bagi masyarakat Muslim Sudan, mereka bukan fobia anjing seperti yang disebutkan di atas, memelihara anjing tidak perlu diperdebatkan atau tidak. Faktanya, mereka percaya bahwa anjing berhak hidup sama seperti makhluk ciptaan Tuhan lainnya.

Melainkan para pemuka agama, khususnya pemuka agama Islam. Sekalipun tokoh agama ini tidak memelihara anjing, tidak ada masalah bagi masyarakat yang memelihara anjing. Umat ​​Islam yang tidak memelihara anjing didasarkan pada ilmu hadits Rasulullah SAW yang menyatakan bahwa malaikat tidak rela memasuki rumah yang terdapat anjing. Namun, mereka tidak boleh fobia terhadap anjing, dan membiarkannya berkeliaran di halaman rumahnya.

Tinjuan Hukum Islam Tentang Upah Jasa Profesi Dokter Hewan Terhadap Jasa Pengobatan Pada Peliharaan Anjing

Banyak anjing juga diperbolehkan berkeliaran di luar pagar lingkungan masjid. Pun saat salat berjamaah di pinggir jalan, yang merupakan ciri khas masyarakat Sunda. Anjing juga diperbolehkan berada di samping jamaah atau di belakang jamaah, asalkan tidak mengganggu.

Sudan adalah contoh di mana anjing diperbolehkan hidup seperti hewan lainnya. Pasalnya sebagian besar anjing di Sudan diperbolehkan berkembang biak secara alami oleh masyarakat setempat. Ia ditinggalkan tergeletak di depan rumah dan di area bangunan yang belum selesai. Dan di negara-negara yang terdapat aliran Maliki, memelihara anjing dan membiarkan anjing berkeliaran adalah hal yang lumrah. Seperti Tunisia, Maroko, Nigeria dan negara lain yang terdapat mazhab Maliki.

Apa yang terjadi di Sudan adalah bukti bahwa kekayaan yurisprudensi dalam Islam sangat besar, dan tidak perlu main hakim sendiri. Seiring dengan keluasan fiqih, maka cara berpikirnya juga harus luas, begitu pula dengan ajaran Islam yang bersifat universal dan Rahmatan lil Alamin.

Studi Alumni c, Universitas Internasional Afrika, Sudan. Penulis buku Khazanah Cendekiawan Wanita Indonesia. Sekarang tinggal di Patti, bisa dihubungi di Twitter @nurhasannn.

Kerusuhan Besar Pernah Terjadi Demi Membela Hak Hidup Anjing Jalanan

Didukung oleh jaringan penulis, videografer, dan tim editorial yang membutuhkan dukungan untuk dapat memproduksi konten secara rutin. Jika anda bersedia menyisihkan sebagian kecil rezeki anda untuk membantu kami dalam berkarya menghasilkan artikel, video atau infografis yang mengedukasi masyarakat dengan ajaran Islam yang ramah, toleran dan mencerahkan, kami sangat berterima kasih. Karena sangat membantu dan bermanfaat. Pemerintah Malaysia sedang menyelidiki kasus yang mengundang warga Malaysia untuk menyentuh anjing peliharaan mereka menyusul protes yang dilakukan para ulama di negara mayoritas Muslim tersebut.

Menurut ulama Malaysia, ajakan tersebut merupakan salah satu cara untuk melegitimasi suatu hukum yang telah dinyatakan haram (haram) dalam Islam.

Direktur Jenderal Pembangunan Islam Malaysia Othman Mustafa mengatakan, “Kejadian ini berpotensi membingungkan masyarakat, khususnya umat Islam Malaysia. Karena tindakan ini jelas bertentangan dengan akidah, norma, dan adat istiadat Islam di Malaysia.” (Jakim), dalam keterangannya dikutip

Othman mengatakan, karena umat Islam Malaysia menganut aliran Syafii, Jakim tertarik memastikan umat Islam Malaysia tidak melanggar nilai-nilai mazhab tersebut.

Anjing Dan Babi Adalah Makanan Yang Diharamkan Bagi Umat Islam, Tetapi Halal Bagi Umat Lain. Apakah Ada Makanan Yang Halal Bagi Umat Islam Tapi Haram Bagi Umat Lain?

Othman menambahkan, mazhab Syafi melarang umat Islam menyentuh anjing dengan sengaja karena dianggap najis dan haram dalam Islam.

Pihak penyelenggara yang diwakili oleh Syed Azmi Alhabashi mengatakan acara ini bertujuan untuk membantu masyarakat yang takut anjing dan meningkatkan rasa kasih sayang terhadap hewan.

Namun hal itu dikecam keras oleh Ustaz Mohammad Kazim Ilyas yang menyebut kejadian tersebut bertentangan dengan syariat Islam. Di halaman Facebook-nya, Mohammad Kazim mengatakan insiden itu adalah cara halus bagi kaum liberal untuk menjadikan Islam lebih bebas dan plural.

“Toh umat Islam dilarang menyentuh anjing. Apa gunanya umat Islam menyentuh anjing dalam acara ini? Anjing itu seperti babi,” tulisnya di Facebook.

Muslim Pelihara Anjing? Ini Pendapat Muhammadiyah

Namun di sisi lain, Sisters in Islam, sebuah LSM di Malaysia, justru mendukung acara tersebut sebagai salah satu cara untuk menanamkan rasa kasih sayang terhadap ciptaan Tuhan di kalangan manusia.

“Sikap curiga dan menghina merupakan salah satu bentuk ketakutan terhadap hal yang tidak diketahui dan dalam hal ini anjing. Kita sering menyaksikan anjing disiksa dan diperlakukan dengan kejam.”

Dari al-Bukhari dan Muslim, Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa menjaga ladang atau ternak selain berburu, maka pahalanya dikurangi satu qiraat sehari”.

Namun, ulama Maroko Sheikh Abd al-Bari az-Zamzami mengatakan bahwa makhluk seperti anjing bukanlah sesuatu yang najis. Oleh karena itu, menyentuh anjing tidak membatalkan vution.

Anjing Dalam Alquran

Acara 1000 hari

Diagnosa Digigit Anjing

admin
5 min read

Koreng Anjing

admin
3 min read