Pengertian Geografi Menurut Bintarto

6 min read

Latar Belakang Bintarto sebagai Pakar Geografi

Geografi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang bumi, mulai dari bentang alam, tanah, air, hingga manusia serta interaksinya. Salah satu pakar geografi Indonesia yang cukup terkenal adalah Bintarto. Bintarto lahir di Salatiga, Jawa Tengah pada 18 Februari 1945. Ia adalah lulusan Sarjana Ilmu Geografi dari Universitas Gadjah Mada dan meraih gelar Doktor dari Universitas Paris VII, Prancis.

Selama hidupnya, Bintarto banyak memperdalam kajian geografi Indonesia, khususnya mengenai pemanfaatan sumber daya alam serta perencanaan wilayah. Bintarto pernah mengemban berbagai posisi di universitas, mulai dari dosen hingga rektor. Ia juga aktif di berbagai organisasi geografi, seperti Asosiasi Sekolah Geografi Indonesia (ASGI) dan Persatuan Geografi Indonesia (PGI).

Bintarto tidak hanya berkarir di dunia akademik, ia juga aktif terlibat dalam penelitian geografi, khususnya di bidang perencanaan dan pengorganisasian wilayah. Salah satu karyanya yang terkenal adalah buku berjudul “Geografisme: Kumpulan Tulisan tentang Geografi” (1989), buku ini berisi sejumlah artikel mengenai geografi dan pemanfaatan sumber daya alam di Indonesia.

Pada tahun 1992, Bintarto mendirikan Komisi Nasional Pengkajian Dan Pengendalian Dampak Lingkungan (KNPPD/L) yang bertujuan untuk mengkaji potensi dampak lingkungan dari berbagai kegiatan pembangunan di Indonesia. Bintarto juga terlibat dalam berbagai proyek pengembangan wilayah, seperti proyek PLG (Pengembangan Lahan Gambut) dan proyek Kapuk Muara (Pembangunan Propinsi DKI Jakarta)

Kiprah Bintarto di dunia geografi Indonesia sangat diakui dan dinilai positif oleh banyak kalangan, terutama di bidang pengembangan daerah. Ia juga sering memberikan pandangan dan saran mengenai pengelolaan sumber daya alam di Indonesia, untuk mencapai pembangunan yang berkelanjutan dan memperhatikan aspek lingkungan.

Pengertian Umum Geografi

Geografi merupakan ilmu yang mempelajari tentang bumi dan segala isinya. Menurut Bintarto, geografi berasal dari bahasa Yunani yaitu “geo” yang artinya bumi dan “graphein” yang berarti menulis. Jadi geografi dalam arti harfiah dapat diartikan sebagai ilmu yang menggambarkan atau menulis tentang bumi dan peristiwa alam yang terjadi di atasnya secara bertahap dan terpadu.

Dalam geografi, ada beberapa bidang yang menjadi fokus studi antara lain geografi fisik, geografi manusia, dan geografi lingkungan. Geografi fisik membahas semua hal yang terkait dengan bumi, seperti iklim, struktur tanah, keadaan atmosfer, dan sumber daya alam. Geografi manusia mempelajari tentang aspek sosial budaya dan aktivitas manusia yang terkait dengan lingkungan hidupnya serta dampak yang ditimbulkan oleh kegiatan manusia terhadap lingkungan. Sedangkan geografi lingkungan fokus pada kondisi lingkungan hidup dan pengaruh manusia terhadap lingkungan tersebut.

Geografi dapat dibagi menjadi dua jenis studi utama, yakni geografi kualitatif dan geografi kuantitatif. Geografi kualitatif menggambarkan gambaran umum tentang gejala lingkungan atau situasi sosial dan budaya. Sedangkan geografi kuantitatif mempelajari statistik dan data numerik untuk memahami pola geografi dan pergeseran wilayah.

Secara umum, geografi sebagai ilmu memiliki peran penting dalam kehidupan manusia. Geografi memungkinkan manusia untuk memahami lingkungan di sekitar mereka dan memanfaatkannya sebaik-baiknya. Selain itu geografi juga membantu manusia dalam mengambil keputusan di dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya, ketika ingin membuat kebijakan tentang kelestarian hutan, maka dibutuhkan pengetahuan tentang kondisi alam dan lingkungan dari sisi geografi.

Geografi juga tidak lepas dari konsep spasial. Konsep spasial adalah bidang yang mempelajari tentang lokasi dan distribusi di atas permukaan bumi, baik itu gejala alam maupun manusia. Informasi spasial menjadi sangat penting dalam pengambilan keputusan dan perencanaan pembangunan.

Dengan adanya informasi spasial, maka dapat diketahui posisi dan keberadaan suatu lokasi dengan pasti. Selain itu, informasi spasial juga dapat memberikan gambaran tentang sebaran dan pola penyebaran suatu benda, seperti manusia, hewan, tumbuhan, atau sumber daya alam. Dalam pengambilan keputusan, informasi spasial sering digunakan untuk melakukan pemetaan untuk menganalisis sebaran bencana alam dan krisis kemanusiaan.

Secara umum, geografi adalah ilmu yang sangat penting dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Dalam kehidupan sehari-hari, setiap orang membutuhkan pengetahuan geografi untuk memahami lingkungan sekitar dan membuat keputusan yang tepat. Sebagai ilmu yang multidisiplin, geografi dapat melibatkan banyak cabang ilmu lain, seperti meteorologi, geologi, ekonomi, antropologi dan lain sebagainya. Hal ini menjadikan geografi menjadi ilmu yang sangat luas dan terus berkembang seiring dengan perubahan dunia.

Pandangan Bintarto tentang Geografi sebagai Ilmu Interdisipliner

Bintarto merupakan seorang tokoh geografi Indonesia yang terkenal. Menurutnya, geografi sebagai ilmu pengetahuan tidak dapat dilepaskan dari kaitannya dengan disiplin ilmu lainnya. Oleh karena itu, ia memandang geografi sebagai ilmu interdisipliner yang mengintegrasikan berbagai bidang ilmu lainnya dalam mempelajari fenomena geografi.

Menurut Bintarto, geografi memiliki keterkaitan yang erat dengan ilmu-ilmu sosial seperti sosiologi, ekonomi, dan antropologi. Dalam pandangannya, geografi tidak hanya mempelajari fenomena alam semata, tetapi juga melihat pengaruh manusia terhadap lingkungan alam. Oleh karena itu, geografi menjadi ilmu yang mempertemukan antara alam dan manusia sebagai objek kajiannya.

Bintarto juga berpendapat bahwa geografi adalah ilmu interdisipliner yang dapat memberikan kontribusi kepada ilmu-ilmu lainnya. Sebagai contoh, dalam studi lingkungan, geografi dapat memberikan pemahaman lebih dalam tentang hubungan manusia dengan lingkungannya. Dalam studi ekonomi, geografi memberikan pandangan tentang permasalahan wilayah dan kebijakan yang sesuai dengan kondisi setempat.

Seperti halnya ilmu-ilmu interdisipliner lainnya, bidang geografi juga memerlukan keterampilan dan pengetahuan multidimensi. Oleh karena itu, Bintarto memberikan penegasan pentingnya penguasaan metodologi dan teori geografi bagi seorang ahli geografi. Selain itu, seorang ahli geografi juga harus mampu memahami ilmu-ilmu lainnya yang terkait.

Menurut Bintarto, geografi dapat mempertemukan berbagai ilmu pengetahuan melalui pendekatan sistemik. Pendekatan ini memandang fenomena geografi sebagai sistem yang kompleks. Dalam pendekatan sistem, geografi menghubungkan antara elemen-elemen dalam sistem dan memahami interaksi mereka. Dalam pandangan Bintarto, geografi dapat memberikan kontribusi dalam memecahkan masalah kompleks dalam kehidupan kita.

Sebagai ilmu pengetahuan interdisipliner, geografi tidak dapat dipisahkan dari eksplorasi kemajuan teknologi informasi dan komunikasi. Menurut Bintarto, teknologi telah memberikan kontribusi besar dalam memahami fenomena geografi dan memudahkan pengumpulan data. Dalam pandangannya, teknologi hendaknya dimanfaatkan dengan bijak dan tepat guna agar dapat memberikan kontribusi maksimal bagi ilmu geografi dan kehidupan manusia pada umumnya.

Secara singkat, geografi menurut Bintarto adalah ilmu interdisipliner yang mengintegrasikan berbagai bidang ilmu lainnya dalam mempelajari fenomena geografi. Geografi sebagai ilmu pengetahuan dapat memberikan kontribusi dalam memecahkan masalah kompleks dalam kehidupan manusia. Oleh karena itu, penguasaan metodologi dan teori geografi serta keterampilan multidimensi menjadi penting bagi seorang ahli geografi dalam memahami fenomena geografi secara lebih komprehensif.

Konsep Sistem dalam Geografi Menurut Bintarto

Bintarto, seorang ahli geografi Indonesia, memandang geografi sebagai suatu sistem. Konsep sistem yang diterapkan Bintarto dalam geografi mengacu pada pandangan bahwa geografi tidak dapat dipahami secara terpisah dari sistem lainnya. Dalam konteks geografi, sistem merujuk pada hubungan antara berbagai komponen fisik dan manusia di bumi serta lingkungan mereka secara keseluruhan. Oleh karena itu, sistem geografi adalah sebuah struktur yang kompleks dengan interaksi yang saling terkait antara komponen-komponennya.

Bertolak dari pandangan ini, Bintarto memandang geografi sebagai ilmu pengetahuan yang berfokus pada hubungan antarunsur dalam suatu sistem. Namun, sistem geografi tidak hanya melibatkan interaksi antara unsur-unsur fisik dan manusia di bumi, tetapi juga melibatkan unsur-unsur yang bersifat abstrak seperti ideologi, pengetahuan, dan nilai-nilai sosial.

Dalam sistem geografi, Bintarto menekankan pentingnya memahami hubungan dalam skala yang berbeda. Misalnya, hubungan yang terjadi antara manusia dan lingkungan fisik di suatu daerah tidak dapat dipahami tanpa memperhatikan faktor-faktor sosial, ekonomi, dan politik yang terjadi di tingkat lokal, regional, dan internasional.

Lebih lanjut, Bintarto memandang sistem geografi sebagai sebuah jaringan hubungan. Jaringan tersebut terdiri dari berbagai kejadian, proses, dan aktivitas yang terjadi dalam suatu wilayah. Dalam hal ini, diibaratkan seperti suatu jaring laba-laba yang mengepang dari satu titik ke titik lainnya dan membentuk pola.

Dalam sistem geografi, Bintarto membagi unsur-unsurnya menjadi tiga elemen. Pertama, elemen kaji. Elemen kaji merujuk pada obyek yang menjadi fokus kajian. Contohnya, obyek kajian geografi adalah permukaan bumi beserta segala unsur-unsurnya.

Kedua, elemen kait. Elemen kait ini adalah penghubung antar elemen kaji. Sehingga antara elemen kaji akan terhubung dalam sebuah sistem. Misalkan dalam sistem geografi, elemen kait dapat terdiri dari aliran sungai, jalan raya, dan lainnya.

Terakhir, elemen ardor. Elemen ardor merujuk pada proses yang terjadi antara elemen kaji dan elemen kait yang menghasilkan interaksi dalam sistem. Contohnya, interaksi aliran sungai dengan adanya danau pada daerah terkait.

Dalam sistem geografi, Bintarto juga menekankan pentingnya memperhatikan interaksi antara unsur-unsur fisik dan manusia dalam sebuah wilayah. Interaksi tersebut mencakup hubungan antara manusia dengan sumberdaya alam yang ada di sekitarnya, lingkungan alam, dan aktivitas yang dilakukan oleh manusia dalam suatu wilayah.

Kesimpulannya, pandangan Bintarto terhadap geografi sebagai sistem bersifat lintas disiplin dan tidak terpisahkan antara unsur fisik dan manusia di bumi serta lingkungan mereka secara keseluruhan. Lebih lanjut, konsep tentang sistem geografi dibagi menjadi tiga elemen utama yang mencakup elemen kaji, kait, dan ardor. Dalam sistem geografi, interaksi antara manusia dan alam sangatlah kompleks dan saling terkait. Oleh karena itu, pemahaman yang komprehensif terhadap interaksi di dalam sistem geografi sangatlah penting untuk memahami lingkungan kita dan implikasinya bagi kehidupan manusia di masa depan.

Metode dan Teknik Penelitian Geografi Menurut Bintarto

Bintarto, seorang ahli geografi di Indonesia, mengemukakan bahwa geografi merupakan ilmu yang mengkaji tentang manusia, lingkungan, dan interaksi antara keduanya. Dalam menjalankan penelitiannya, Bintarto juga membagikan metode dan teknik penelitian yang digunakannya. Berikut penjabaran lebih detail mengenai metode dan teknik penelitian geografi menurut Bintarto:

1. Metode Studi Kasus

Studi kasus merupakan metode penelitian yang dilakukan dengan mempelajari kasus-kasus tertentu yang terjadi di daerah tertentu. Dalam metode ini, Bintarto menekankan pentingnya mempelajari faktor sosial, ekonomi, dan lingkungan terkait dengan kasus tersebut. Dalam melakukan studi kasus, Bintarto juga menganjurkan penggunaan teknik etnografi untuk melihat peran dan lingkungan manusia dalam kasus tersebut. Metode studi kasus ini sangat penting untuk memahami kondisi di daerah tertentu dan untuk memberikan solusi terhadap masalah yang terjadi di daerah tersebut.

2. Metode Survey

Metode survey digunakan untuk mengumpulkan data dari suatu populasi atau daerah yang berbeda. Menurut Bintarto, teknik sampling yang baik dan valid sangat diperlukan dalam mengumpulkan data yang akurat. Dalam metode ini, Bintarto juga menekankan pentingnya mempelajari faktor-faktor lingkungan dan sosial yang mempengaruhi hasil survey.

3. Metode Pemetaan

Metode pemetaan adalah suatu teknik untuk membuat peta atau gambar dari daerah atau objek yang ingin diteliti. Bintarto mengemukakan bahwa pemetaan hendaknya dilakukan dengan memperhatikan skala, proyeksi, dan simbologi. Dalam metode pemetaan ini, Bintarto juga menyarankan penggunaan teknologi modern seperti sistem informasi geografis (SIG) untuk memudahkan pengolahan dan analisis data.

4. Metode Analisis Data

Metode analisis data adalah teknik untuk mengolah dan memahami data yang telah dikumpulkan dari metode-metode penelitian sebelumnya. Menurut Bintarto, dalam melakukan analisis data, perlu dilakukan evaluasi terhadap data agar hasil analisis dapat digunakan secara tepat. Bintarto juga menganjurkan penggunaan teknik statistik dalam melakukan analisis data.

5. Metode Partisipatif

Metode partisipatif merupakan teknik menggandeng masyarakat lokal atau stakeholders untuk mengidentifikasi masalah atau potensi di daerah tersebut. Dalam metode ini, Bintarto menekankan pentingnya melibatkan masyarakat dan stakeholder dalam setiap langkah penelitian dari perencanaan hingga implementasi. Bintarto mengemukakan bahwa dengan melibatkan masyarakat dan stakeholder, solusi yang dihasilkan dapat lebih sesuai dengan kebutuhan dan kepentingan mereka.

Secara keseluruhan, metode dan teknik penelitian geografi menurut Bintarto mencakup berbagai macam metode yang dapat digunakan untuk memahami dan memberikan solusi terhadap masalah lingkungan, sosial, dan ekonomi. Dalam penggunaannya, Bintarto menekankan pentingnya memperhatikan konteks daerah yang diteliti dan melibatkan masyarakat serta pemangku kepentingan dalam setiap langkah penelitian yang dilakukan.

Peran Komputer dalam Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Sejarah Perkembangan Komputer Komputer adalah salah satu teknologi yang paling penting dalam sejarah umat manusia. Pada awalnya, komputer dibuat untuk membantu manusia dalam melakukan...
administrator
8 min read

Peran Indonesia dalam Mewujudkan Perdamaian Dunia

Kontribusi Indonesia di PBB untuk Membangun Perdamaian Dunia Perwakilan Indonesia di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) berperan dalam mempromosikan perdamaian dan kerjasama internasional untuk mencapai tujuan...
administrator
7 min read

Pukulan Lob dalam Permainan Bulutangkis

Pukulan lob dalam permainan bulutangkis adalah salah satu teknik pukulan yang sering digunakan untuk mengirimkan kok ke arah belakang lapangan lawan. Pukulan ini dilakukan...
administrator
8 min read