Pengertian Dasar Mad Arid Lissukun
Mad Arid Lissukun merupakan salah satu ilmu tata bahasa Arab yang sering dijumpai dalam pembelajaran bahasa Arab. Mad Arid Lissukun adalah salah satu bagian dari ilmu tajwid yang berkaitan dengan pengucapan huruf-huruf sesuai dengan kaidah tajwid. Istilah Mad Arid Lissukun sendiri berasal dari bahasa Arab. Mad sendiri bermakna panjang, Arid artinya kosong atau tanpa suara, dan Lissukun bermakna sukun atau tanwin.
Mad Arid Lissukun terdiri dari dua kata yaitu Mad dan Arid Lissukun. Kata Mad sebenarnya memiliki arti panjang dalam tajwid. Sedangkan, istilah Arid Lissukun identik dengan huruf-huruf jenis alif, wau, dan ya’ ketika berada di tengah-tengah ayat dan dipisahkan dengan tanda sukun. Kata Arid Lissukun merujuk pada bacaan huruf alif, wau, dan ya’ yang tidak diucapkan dengan suara.
Mad Arid Lissukun seringkali disebut juga dengan istilah Mad Taba’i, Mad Asli, dan Mad Wajib. Mad Asli artinya panjang dengan sendirinya. Sedangkan Mad Taba’i bermakna panjang karena mengikuti. Ada dua syarat yang harus diketahui dalam Mad Arid Lissukun:
- Ketika huruf alif, wau, dan ya’ tersebut berada di antara dua huruf yang memiliki harokat / tanda baca
- Ketika huruf alif, wau, dan ya’ dipisahkan dengan tanda sukun
Misalnya, kata “Jabirun” dalam Al-Quran surat yunus ayat 27 terdapat mad arid lissukun pada huruf ba’ dan ra’. Bunyi dari mad arid lissukun ini akan terdengar jika dilafalkan dengan pelafalan yang benar.
Mad Arid Lissukun juga diidentifikasi sebagai salah satu jenis dari mad lazim yang sering muncul di dalam bacaan Alquran. Mad lazim sendiri merupakan jenis mad yang paling sering dijumpai di dalam Alquran dan biasanya dilakukan ketika membaca dengan menggunakan nada atau intonasi tertentu. Oleh karena itu, pemahaman terhadap Mad Arid Lissukun memang sangat penting bagi seorang pembelajar bahasa Arab.
Sedangkan, Mad Wajib diartikan sebagai panjang yang wajib dalam tajwid. Artinya, setiap huruf yang memenuhi syarat dan ketentuan dalam jenis Mad pada tajwid wajib dipanjangkan. Bagi para pemula bahasa Arab, memahami jenis-jenis Mad pada tajwid mungkin cukup membingungkan, namun hal ini perlu dilakukan untuk menghindari kesalahan dalam membaca Al-Quran.
Dalam pembelajaran Mad Arid Lissukun, penting sekali untuk memahami konsep dan cara penggunaannya dengan baik. Hal ini bertujuan agar setiap pembaca Al-Quran dapat mengucapkan huruf-huruf tersebut dengan benar dan meminimalkan kesalahan dalam membaca. Untuk itu, pelajar harus tekun dan berlatih dalam mempelajari Mad Arid Lissukun dengan teliti dan mencermati setiap kaidah yang ada dalam Mad Arid Lissukun.
Jenis-jenis Mad Arid Lissukun
Mad Arid Lissukun adalah salah satu dari banyaknya hukum bacaan dalam ilmu Tajwid, yang secara harfiah memiliki arti ‘huruf yang meringankan’ atau ‘huruf yang menjinakkan’. Mad Arid Lissukun memiliki peran penting dalam memelihara keharmonisan bacaan Al-Quran.
Mad dapat diartikan sebagai ‘pengulangan’ atau ‘penambahan suara dalam bacaan’. Adapun huruf-huruf yang memiliki Mad Arid Lissukun ditempatkan di antara huruf hijaiyah yang berbaris straight, sehingga memerlukan perpanjangan suara yang berbeda dengan Mad Thabi’i. Secara umum, terdapat beberapa jenis Mad Arid Lissukun yang biasa diterapkan pada bacaan Al-Quran, yaitu sebagai berikut:
1. Mad Arid Lissukun Bil Wau dan Bil Ya
Terdapat dua jenis Mad Arid Lissukun Bil Wau dan Bil Ya, yakni Mad Wajib Muttasil atau Mad Wajib Munfasil. Mad Wajib Muttasil adalah Mad yang harus dilafalkan, mengikuti huruf wau atau ya yang muncul tepat di depannya. Sementara itu, Mad Wajib Munfasil hadir jika huruf wau atau ya yang diikuti sesuai dengan kaidah, tidak dihapalkan namun tetap dilafalkan.
2. Mad Arid Lissukun Bil Qasr
Mad Arid Lissukun Bil Qasr memiliki ciri khusus dalam pembacannya yaitu pengurangan atau pemendekan suara. Jenis Mad ini terdiri dari dua jenis, yaitu Mad Jaiz Munfasil dan Mad Far’i Munfasil. Mad Jaiz Munfasil, sebagai contoh adalah mad yan terdapat pada makhraj bibir bertemu lidah dengan satu derajat. Sedangkan Mad Far’i Munfasil terdapat pada dua kata berlainan dan ditemukan dalam satu ayat.
Jadi, penambahan suara ini tidak dipanjangkan, tapi justru pendek suaranya sesuai harakat pendek (kzr), dan terdapat dalam beberapa huruf hijaiyah tertentu. Contohnya, pada kata صِبْرًا, pada huruf ‘sin’ yang diikuti dengan huruf ‘ba’ maka muncul huruf yang harus dipendekkan atau dibaca mad arid lissukun bil qasr.
3. Mad Arid Lissukun Sila Kaf
Penggunaan Mad Arid Lissukun Sila Kaf adalah pada huruf ‘kaf’ yang diikuti huruf lainnya, seperti dalam kata بِالْكِتَابِ . Mad ini akan mengubah suara huruf ‘kaf’ menjadi lebih panjang dari biasanya, dalam hal ini mad kapital adalah mad wajib dan bila tidak dilafalkan menurut kaidah akan terjadi kesalahan dalam membaca Al-Quran.
4. Mad Arid Lissukun Tho’i
Mad Arid Lissukun Tho’i adalah mad yang terdapat pada satu huruf, yakni huruf “tha” yang muncul di awal kalimat. Mad ini terjadi jika huruf ‘tha’ dilafalkan dengan gerakan yang sebenarnya memerlukan waktu selama dua harakat atau lebih. Namun, saat itu yang digunakannya hanya setengah dari waktu tersebut.
5. Mad Arid Lissukun Lazim
Mad Arid Lissukun Lazim juga dikenal sebagai mad lazim, yang diterapkan pada huruf hijaiyah tertentu di dalam sebuah kalimat. Mad Lazim ini muncul karena di awal kalimat memang selalu diawali dengan huruf hijaiyah tertentu. Lazimnya terdapat pada beberapa huruf hijaiyah yang disebutkan di awal ayat.
Dalam membaca Al-Quran, penggunaan Mad Arid Lissukun sangatlah penting, tak hanya untuk memelihara keharmonisan bacaan, tetapi juga untuk meminimalkan kesalahan dalam mengucapkan apa yang terdapat di dalam Al-Quran. Dengan memperhatikan jenis-jenis Mad Arid Lissukun dan cara membacanya, diharapkan pembaca Al-Quran bisa membaca dengan baik dan benar sesuai kaidah tajwid yang berlaku.
Fungsi dan Peran Mad Arid Lissukun dalam Bacaan Al-Quran
Dalam bacaan Al-Quran, kita akrab dengan istilah mad. Mad merujuk pada panjang atau lambatnya suara dalam membaca huruf-huruf hijaiyah. Mad dapat dibagi menjadi beberapa jenis, salah satunya mad arid lissukun. Apa pengertian soal mad arid lissukun? Mari kita jelaskan!
Mad arid lissukun terdiri dari dua kata, yaitu mad dan arid lissukun. Mad artinya panjang, sedangkan arid lissukun merujuk pada huruf hijaiyah yang dilengkapkan dengan tanda sukun, seperti huruf بِ، تِ، andثُ. Pada mad arid lissukun, huruf tersebut diucapkan dengan suara panjang walaupun memiliki tanda sukun. Artinya, suara sukun pada huruf itu terdengar panjang. Jadi, mad arid lissukun berfungsi untuk memberikan penekanan pada huruf yang diberi tanda sukun dan membuat bacaan Quran menjadi lebih harmonis.
Mad arid lissukun juga memegang peran penting dalam membaca surat Al-Fatihah dan surat-surat pendek di dalam Al-Quran, seperti surat An-Nas, Al-Falaq, Al-Ikhlas, dan lain-lain. Surat-surat pendek ini mengandung banyak huruf yang diberi tanda sukun sehingga diperlukan pengucapan dengan mad arid lissukun.
Peran mad arid lissukun dalam bacaan Al-Quran bukan hanya sebagai penanda panjang atau pendeknya suara. Mad arid lissukun juga berfungsi dalam membaca bacaan tugasan yang terdiri dari beberapa huruf atau kata. Ketika huruf hijaiyah yang dilengkapi dengan tanda sukun muncul di tengah bacaan, ia akan diikuti dengan mad arid lissukun untuk menghilangkan tanda takhfif atau ringannya pengucapan suara di bagian itu. Dengan demikian, pengucapan kata menjadi lebih tepat dan mudah dipahami oleh pembaca Al-Quran.
Selain itu, penggunaan mad arid lissukun dalam bacaan Al-Quran membutuhkan kejelian dan keahlian. Tidak semua huruf yang diberi tanda sukun dapat diikuti oleh mad arid lissukun, terlebih jika dilakukan secara berlebihan. Hal ini dapat mempengaruhi arti dari ayat tersebut. Oleh karena itu, para pembaca Al-Quran perlu memperhatikan dan belajar kaidah-kaidah mad arid lissukun.
Dalam pelafalan mad arid lissukun, ada beberapa aturan yang perlu diperhatikan. Pertama, waktu pausa harus terlihat. Pada saat itu, huruf yang diberi tanda sukun harus terdengar dengan jelas. Kedua, pengucapan suara panjang bersamaan dengan penghentian suara atau pause dalam mad arid lissukun harus tetap dijaga. Ketiga, suara panjang pada mad arid lissukun memiliki ukuran yang sama dengan mad yang bersambung secara isti’la’, yaitu dua, empat, dan enam harakat. Keempat, suara pada mad arid lissukun harus dipertahankan secara berimbang dan tidak diperpanjang atau dipendekkan.
Pengetahuan mengenai mad arid lissukun sangat penting bagi para pembaca Al-Quran karena dengan menguasai hal ini, mereka bisa membaca ayat-ayat suci Al-Quran dengan lebih baik dan menghindari kesalahan dalam bacaan yang dapat mengubah makna dari ayat tersebut. Selain itu, para pembaca Al-Quran juga memperoleh keindahan bacaan dan harmonisasi tersendiri ketika bisa membaca dengan benar dan tepat.
Kesimpulannya, mad arid lissukun digunakan untuk memberikan penekanan pada huruf yang diberi tanda sukun dan membuat bacaan Al-Quran menjadi lebih harmonis. Penggunaan mad arid lissukun sangat penting dalam membaca surat Al-Fatihah dan surat-surat pendek di dalam Al-Quran. Selain itu, mad arid lissukun berperan dalam membaca bacaan tugasan yang terdiri dari beberapa huruf atau kata. Untuk menguasai mad arid lissukun, para pembaca Al-Quran perlu memperhatikan beberapa aturan dalam pelafalannya, termasuk mempertahankan suara panjang secara berimbang dan tidak diperpanjang atau dipendekkan. Dengan menguasai mad arid lissukun, pembaca Al-Quran dapat membaca ayat-ayat suci Al-Quran dengan lebih baik, menghindari kesalahan dalam bacaan, dan memperoleh keindahan bacaan dan harmonisasi tersendiri ketika membaca dengan benar dan tepat.
Cara Menerapkan Mad Arid Lissukun dalam Membaca Al-Quran
Mad Arid Lissukun merupakan salah satu hukum tajwid dalam membaca Al-Quran . Hukum ini terkait dengan cara membaca huruf yang memiliki tanda sukun atau tanwin. Lantas, bagaimana cara menerapkan Mad Arid Lissukun dalam membaca Al-Quran? Simak penjelasan berikut ini.
1. Menerapkan Mad Arid Lissukun pada Huruf yang Bertemu Hamzah
Mad Arid Lissukun diaplikasikan pada huruf-huruf yang bertemu dengan hamzah seperti ‘Ain, Gha’in, Fa, Qaf, Kaf, dan Ba’. Berikut cara membacanya:
- Jika hamzah dibaca dengan sukun, maka dibaca Mad Arid. Contohnya pada kata إِنْـفَـاَقٌ (infāqun), dibaca dengan membaca vokal fathah yang panjang.
- Jika hamzah dibaca dengan harokat kembali, maka dibaca biasa. Contohnya pada kata اقْـتَـرَبَـتِ السَّاعَةُ (iqtarabatis-sā’atu), dibaca tanpa membaca Mad Arid.
2. Menerapkan Mad Arid Lissukun pada Huruf Tanwin
Selain pada huruf yang bertemu hamzah, Mad Arid Lissukun juga diaplikasikan pada huruf tanwin atau nun mati. Namun aturan penggunaannya berbeda dengan penggunaannya pada huruf yang bertemu hamzah. Berikut cara membacanya:
- Jika huruf tanwin bertemu dengan huruf yang mempunyai sifat Azali atau Abadi, seperti Ya, Wa, Ha, dan Alif, maka dibaca Mad Arid. Contohnya, pada kata كَـلِيمٌ طَـيِّبٌ (kalīmun thayyibun), pada huruf nun mati diucapkan Mad Arid sehingga dibaca panjang.
- Jika huruf tanwin bertemu dengan huruf yang mempunyai sifat Jahili, seperti Kaf, Tha, Ta, dan Sa, maka pembacaan Mad Arid tidak diaplikasikan. Contohnya pada kata بَيْـعٌ وَشْـرَاءٌ (bay’un wa-syirā’un), pada huruf nun mati diucapkan secara pendek.
3. Penekanan Bacaan Mad Arid Lissukun
Dalam membaca ayat Al-Quran, Mad Arid Lissukun tidak boleh dibaca dengan tekanan yang terlalu keras. Pasalnya, penekanan yang kuat pada Mad Arid Lissukun dapat menganggu keindahan melodi suara dalam membaca Al-Quran.
4. Latihan Menerapkan Mad Arid Lissukun
Untuk menguasai Mad Arid Lissukun, diperlukan latihan secara rutin. Salah satu cara latihan adalah dengan membaca surat-surat pendek kemudian merekam suara saat membacanya. Setelah merekam suara, dengarkan ulang dan perhatikan apakah bunyi panjang atau pendek pada tempat-tempat yang mempunyai tanda sukun dan tanwin.
Tak hanya itu, para pembaca juga bisa belajar dari guru tajwid atau bergabung dengan kelompok pengajian tajwid agar bisa memperbaiki teknik membaca Mad Arid Lissukun.
Dalam mempelajari Mad Arid Lissukun, kunci suksesnya adalah konsistensi dalam berlatih. Semakin sering berlatih, semakin lancar membaca Mad Arid Lissukun dan semakin indah suara dalam melodi bacaan Al-Quran.
Sekian penjelasan tentang Mad Arid Lissukun dan cara menerapkannya dalam membaca Al-Quran. Semoga bermanfaat!
Contoh-contoh Penerapan Mad Arid Lissukun dalam Ayat Al-Quran
Dalam ilmu tajwid, terdapat beberapa hukum atau aturan yang harus dipelajari. Salah satu aturan tersebut adalah mad arid lissukun. Mad arid lissukun adalah istilah yang digunakan untuk menyebut pembacaan panjang pada huruf-huruf yang sukun, baik sukun mati maupun sukun bertasydid.
Penerapan mad arid lissukun dalam ayat-ayat Al-Quran dapat ditemukan dalam beberapa surah. Berikut adalah beberapa contoh penerapan mad arid lissukun:
1. Surah Al-Baqarah ayat 21
قَالُوَا۟ ٱدْعُ لَنَا رَبَّكَ يُبَيِّن لَّنَا مَا لَوْنُهَاۤ ۚ قَالَ إِنَّهُۥ يَقُولُ إِنَّهَا بَقَرَةٌ صَفْرَآءُ فَٱقْعُدُوا۟ بِهَا ۖ وَلَا تَنقُصُوا۟نِّى شَيْـًٔا وَسُوۤءَٰتِىَ فَٱصْبِرُوا۟ حَتَّىٰ يَحْكُمَ ٱللَّهُ بَيْنَنَا ۖ وَهُوَ خَيْرُ ٱلْفَٰصِلِينَ
Pada ayat di atas, terdapat mad arid lissukun pada huruf sukun yang terdapat pada kata “صَفْرَآءُ”. Huruf sukun tersebut dibaca dengan panjang membentuk mad wajib muttasil karena huruf sebelumnya (ya) berupa harf jar.
2. Surah Al-Baqarah ayat 25
وَبَشِّرِ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّٰلِحَٰتِ أَنَّ لَهُمْ جَنَّٰتٍ تَجْرِى مِن تَحْتِهَا ٱلْأَنْهَٰرُ ۖ كُلَّمَا رُزِقُوا۟ مِنْهَا مِن ثَمَرَةٍ رِّزْقًا ۙ قَالُوا۟ هَٰذَا ٱلَّذِى رُزِقْنَا مِن قَبْلُ ۖ وَأُتُوا۟ بِهِۦ مُتَشَٰبِهًا ۖ وَلَهُمْ فِيهَآ أَزْوَٰجٌ مُّطَهَّرَةٌ ۖ وَهُمْ فِيهَا خَٰلِدُونَ
Pada ayat di atas, terdapat mad arid lissukun pada huruf sukun yang terdapat pada kata “مُّطَهَّرَةٌ”. Huruf sukun tersebut dibaca dengan panjang membentuk mad wajib muttasil karena huruf sebelumnya (ya) berupa harf jar.
3. Surah Maryam ayat 62
فَلَمَّا تَرَىٰٓ أَحَدًۭا مِّنَ ٱلْأَوْلَادِ فَأَوْلَىٰٓ بِهِۦ نَبِيَّٰنَا وَجَعَلْنَاهُمْ لِمَا يَعْمَلُونَ مَرْءُوا۟ا۔ سَلَٰمٌ عَلَيْهِمْ يَوْمَ وُلِّدُوا۟ وَيَوْمَ يَمُوتُونَ وَيَوْمَ يُبْعَثُونَ
Pada ayat di atas, terdapat mad arid lissukun pada huruf sukun yang terdapat pada kata “نَبِيَّٰنَا”. Huruf sukun tersebut dibaca dengan panjang membentuk mad wajib muttasil karena huruf sebelumnya (ya) berupa harf jar.
4. Surah Al-Muddaththir ayat 38
كَلَّآ إِنَّهُمْ عَن رَّبِّهِمْ يَوْمَئِذٍ لَّمَحْجُوبُونَ
Pada ayat di atas, terdapat mad arid lissukun pada huruf sukun yang terdapat pada kata “مْ” pada kalimat “لَّمَحْجُوبُونَ”. Huruf sukun tersebut dibaca dengan panjang membentuk mad wajib muttasil karena huruf sebelumnya (ba) berupa huruf mufakhamah.
5. Surah Al-Anfal ayat 42
إِذْ تَقُولُ لِلْمُؤْمِنِينَ أَلَن يَكْفِيَكُمْ أَن يُمِدَّكُمْ رَبُّكُم بِثَلَٰثَةِ ءَالَٰفٍ مِّنَ ٱلْمَلَٰٓئِكَةِ مُنزَلِينَ
Pada ayat di atas, terdapat mad arid lissukun pada huruf sukun yang terdapat pada kata “غَرَائِبُ” pada kalimat “وكَثِيرٌ مِّنَ ٱلنَّاسِ أَن يُؤْمِنُوا۟ بِرَبِّهِمْ”. Huruf sukun tersebut dibaca dengan panjang membentuk mad jaiz munfasil karena huruf sebelumnya (sukun pada mim) berupa huruf mufakhamah.
Demikian adalah beberapa contoh penerapan mad arid lissukun dalam ayat-ayat Al-Quran. Penting bagi kita untuk memahami aturan-aturan tajwid agar membaca Al-Quran dengan benar dan meraih pahala yang maksimal. Semoga artikel ini bermanfaat bagi kita semua. Aamiin.