Mengembun dan menyublim merupakan proses perubahan wujud zat dari gas menjadi cairan atau padat.
Mengembun terjadi ketika uap air dalam udara bertemu dengan permukaan yang dingin, seperti permukaan kaca atau logam. Proses ini membuat uap air kehilangan panas dan energi yang cukup sehingga menjadi butiran air yang membentuk embun.
Sementara itu, menyublim terjadi ketika zat padat berubah langsung menjadi gas tanpa melalui fase cairan terlebih dahulu. Contohnya adalah ketika es batu menghasilkan uap air yang ditemukan pada permukaan es pada suhu ruangan.
Intinya, perbedaan utama antara mengembun dan menyublim terletak pada proses perubahan wujud. Mengembun berubah dari gas menjadi cairan sedangkan menyublim berubah dari padat langsung menjadi gas.
Pengertian Mengembun dan Menyublim
Mengembun dan menyublim adalah dua proses yang terjadi pada perubahan fase zat. Pada umumnya, zat dapat berada dalam tiga fase, yaitu padat, cair, dan gas. Ketika zat mengalami perubahan fase dari gas menjadi padat, proses yang terjadi disebut mengembun; sedangkan saat zat berubah fase dari padat langsung menjadi gas, proses yang terjadi disebut menyublim.
Mengembun biasanya terjadi pada saat uap yang terkandung dalam udara bertemu suhu yang lebih dingin. Uap air yang terkandung pada udara akan bertemu dengan suhu udara yang dingin dan kemudian mengembun menjadi titik-titik air. Hal ini sering terlihat ketika kita memasak, suhu panci yang panas membuat uap air dari makanan yang dimasak naik ke atas dan ketika mereka bertemu dengan lemari pendingin yang dingin, uap ini akan mengembun dan menempel pada permukaan lemari pendingin.
Sedangkan pada proses menyublim, zat padat langsung berubah menjadi gas tanpa melalui fase cair. Hujan salju adalah contoh umum dari fenomena menyublim. Saat suhu udara sangat dingin, kelembapan yang terkandung dalam udara akan menjadi es dan turun ke bumi dalam bentuk salju. Proses ini terjadi ketika uap air menyejukkan udara dan berubah menjadi kristal es, dan kemudian turun ke bumi dalam bentuk salju beku.
Perubahan fase ini tergantung pada suhu dan tekanan, sehingga setiap zat memiliki titik didih dan titik beku yang berbeda-beda tergantung pada karakteristik kimia dan fisiknya. Proses mengembun dan menyublim dapat digunakan dalam berbagai bidang seperti dalam produksi makanan, industri farmasi, dan industri tekstil. Dalam industri makanan, pendinginan uap air dalam oven membuat uap tersebut mengembun dan membentuk kristal gula, sehingga menciptakan bentuk gula yang berbeda-beda seperti halnya gula palem atau gula kastor. Sedangkan dalam industri farmasi, proses sublimasi digunakan dalam produksi pil dan obat-obatan.
Kesimpulannya, pengertian dari mengembun dan menyublim adalah tentang perubahan fase zat dari gas menjadi padat dan dari padat menjadi gas. Proses ini terjadi karena perubahan suhu dan tekanan dalam lingkungan. Keduanya memiliki kegunaan yang berbeda dalam kehidupan sehari-hari dan dapat dimanfaatkan dalam berbagai industri seperti makanan, farmasi dan tekstil.
Faktor yang Mempengaruhi Mengembun dan Menyublim
Mengembun dan menyublim adalah dua proses perubahan keadaan zat yang dapat terjadi dalam kondisi tertentu. Walaupun keduanya melibatkan perubahan dari wujud gas ke wujud padat, terdapat perbedaan mendasar antara kedua proses tersebut.
Mengembun terjadi ketika uap air dalam udara atau gas lainnya didinginkan sampai titik embun atau di bawahnya. Titik embun adalah suhu di mana uap air yang terdapat dalam udara akan berubah menjadi cairan. Contoh paling umum dari reaksi mengembun adalah ketika embun terbentuk di atas rumput di pagi hari. Hal ini terjadi ketika suhu malam lebih dingin daripada suhu udara di sekitar rumput, sehingga air uap di udara menjadi cairan dan menempel pada rumput.
Menyublim juga melibatkan perubahan dari wujud gas ke wujud padat, tetapi perubahan ini terjadi ketika zat padat langsung menguap menjadi gas tanpa melewati wujud cairan. Contoh yang paling umum dari reaksi ini adalah kristalisasi karbondioksida, yang kita kenal sebagai es kering. Ketika es kering dipanaskan atau diletakkan di udara dengan suhu yang lebih tinggi, es kering akan langsung menguap dan menjadi gas karbondioksida.
Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi reaksi mengembun dan menyublim. Berikut adalah penjelasan terperinci mengenai faktor-faktor tersebut:
1. Suhu
Salah satu faktor paling penting yang mempengaruhi perubahan keadaan zat adalah suhu. Ketika suhu di sekitar zat turun, zat tersebut cenderung mengembun. Sebaliknya, ketika suhu zat meningkat, zat tersebut cenderung menyublim. Angin dingin di pagi hari, misalnya, dapat membuat uap air di udara mengembun menjadi air embun. Sebaliknya, ketika es kering diberikan pada suhu yang lebih tinggi, ia akan langsung berubah menjadi gas karbondioksida tanpa melewati wujud cairan.
2. Tekanan
Tekanan juga memainkan peran penting dalam perubahan keadaan zat. Dalam tekanan atmosfer yang normal, air akan mendidih pada suhu 100 derajat Celsius dan membeku pada suhu 0 derajat Celsius. Namun, tekanan yang lebih tinggi atau lebih rendah daripada tekanan atmosfer dapat mempengaruhi titik didih dan titik beku suatu zat. Misalnya, seorang petualang yang memanjat gunung tinggi akan menemukan bahwa air mendidih pada suhu yang jauh lebih rendah daripada pada ketinggian yang lebih rendah. Sementara itu, pada tekanan yang sangat rendah, seperti dalam ruang hampa udara, air dapat langsung menguap menjadi uap tanpa melewati wujud cairan.
Menyublim juga dapat dipengaruhi oleh tekanan. Dalam kondisi tekanan yang rendah, zat padat cenderung menjadi gas. Contoh terbaik dari reaksi menyublim ini adalah es kering, yang terbuat dari karbondioksida murni. Es kering dapat langsung menguap ketika diletakkan di vakum atau tekanan rendah.
3. Kelembaban
Kelembaban juga dapat mempengaruhi reaksi mengembun dan menyublim. Semakin tinggi kelembaban di udara, semakin sulit uap air untuk mengembun menjadi air cair. Oleh karena itu, ketika kelembaban tinggi, uap air dapat bertahan di udara lebih lama sebelum akhirnya mengembun. Di sisi lain, ketika kelembaban rendah, uap air cenderung menjadi air cair lebih cepat. Hal ini terlihat ketika kita memasak di dapur. Ketika mencuci sayuran atau memasak mi, uap air dari panci cenderung menjadi air cair pada permukaan dingin.
Kelembaban juga memengaruhi reaksi menyublim. Ketika udara kering, es kering akan cepat menguap karena tidak ada kelembaban di udara yang dapat menahannya. Sebaliknya, ketika udara lembap, es kering mungkin membutuhkan waktu lebih lama untuk menguap karena adanya kelembaban di udara yang dapat menahannya.
4. Jenis Zat
Jenis zat juga memainkan peran penting dalam reaksi mengembun dan menyublim. Beberapa zat lebih mudah mengembun atau menyublim daripada yang lainnya. Misalnya, gas air (uap air) cenderung mengembun dengan lebih mudah daripada gas metana. Sebaliknya, zat seperti nitrogen dan oksigen cenderung lebih jarang mengalami perubahan wujud menjadi padat tanpa memasuki wujud cairan terlebih dahulu.
Secara keseluruhan, faktor-faktor seperti suhu, tekanan, kelembaban, dan jenis zat dapat mempengaruhi reaksi mengembun dan menyublim. Dengan memahami faktor-faktor ini, kita dapat memprediksi kapan suatu zat cenderung mengembun atau menyublim. Mateful mendalami lebih jauh tentang proses ini, terutama dalam kehidupan sehari-hari, dapat membantu meningkatkan pemahaman kita tentang materi dan dunia di sekitar kita.
Proses Terjadinya Mengembun dan Menyublim
Jelaskan perbedaan mengembun dan menyublim adalah salah satu topik yang sering dibicarakan dalam pelajaran ilmu fisika, terutama dalam pembahasan mengenai bentuk perubahan dari zat menjadi gas, cairan, atau padatan. Mengembun dan menyublim adalah dua bentuk perubahan fisika yang sering terjadi pada benda-benda yang memiliki sifat volatile atau mudah menguap. Berikut adalah penjelasan lengkap mengenai proses terjadinya mengembun dan menyublim.
Perbedaan Mengembun dan Menyublim
Sebelum membahas perbedaan antara mengembun dan menyublim, ada baiknya kita mengetahui dulu definisi dari kedua istilah tersebut. Mengembun adalah sebuah proses perubahan fisika yang terjadi ketika uap air atau gas berubah menjadi cairan. Sedangkan menyublim adalah sebuah proses perubahan fisika ketika padatan langsung berubah menjadi gas atau uap, tanpa melewati tahap cairan terlebih dahulu.
Perbedaan terbesar di antara keduanya ialah perubahan keadaan agregat dari suatu zat. Mengembun terjadi ketika gas berubah menjadi cairan, sedangkan menyublim terjadi ketika padatan langsung berubah menjadi gas atau uap. Selain itu, suhu dan tekanan juga mempengaruhi terjadinya perubahan dari uap menjadi cairan atau padatan menjadi gas.
Proses Terjadinya Mengembun
Mengembun terjadi karena sebab-sebab tertentu seperti adanya perubahan suhu atau tekanan. Ketika udara panas mengenai permukaan yang dingin, maka suhu udara yang panas akan menurun dan uap air yang terkandung di dalamnya akan berubah menjadi cairan. Contoh proses mengembun yang sering terjadi adalah ketika kita meninggalkan gelas minuman dingin di ruangan ber-AC dan terbentuklah butiran air pada permukaan gelas.
Proses terjadinya mengembun bisa dimulai dari adanya titik embun. Titik embun adalah suhu saat uap air terkandung dalam udara cukup untuk berubah menjadi cairan. Ketika suhu udara turun di bawah titik embun, maka uap air akan berubah menjadi cairan pada benda di sekitarnya. Perbedaan suhu antara udara dan permukaan yang dingin merupakan faktor utama dalam terjadinya proses mengembun.
Proses Terjadinya Menyublim
Menyublim terjadi ketika suhu padatan berada di bawah titik beku, dan perubahan tekanan atmosfer dapat mempengaruhi kecepatan proses penyubliman tersebut. Contohnya, es batu yang terkena suhu ruangan yang cukup tinggi akan menyublim menjadi uap air yang tak terlihat. Kondisi seperti itu juga dapat terjadi pada benda-benda lain seperti camphor, garam, es kering, dan lain sebagainya.
Dalam ilmu kimia, menyublim digunakan dalam metode rekristalisasi untuk memisahkan bahan-bahan padat dalam bentuk kristal dari larutan. Proses yang terkandung di dalamnya adalah dengan memanaskan larutan tersebut hingga suhu yang tepat, sehingga akan menghasilkan bahan-bahan padat yang terpisah dari cairannya.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa mengembun dan menyublim memiliki perbedaan yang jelas. Namun, keduanya memiliki satu kesamaan, yaitu keduanya adalah proses perubahan dari satu bentuk zat menjadi bentuk zat lainnya. Kedua proses ini juga memiliki peranan yang sangat penting dalam berbagai bidang, seperti industri, pertanian, dan banyak lagi.
Contoh Kejadian Mengembun dan Menyublim di Kehidupan Sehari-hari
Mengembun dan menyublim adalah dua proses yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Keduanya adalah bentuk perubahan fase zat dari satu bentuk ke bentuk yang lain. Meskipun prosesnya serupa, kedua bentuk perubahan fase tersebut memiliki perbedaan.
Mengembun terjadi ketika uap air atau uap zat lainnya bertemu dengan permukaan yang dingin, seperti permukaan kaca, baja, atau permukaan dari daun tanaman. Ketika air uap bertemu dengan permukaan yang dingin, molekul air akan kehilangan energi dan berubah menjadi titik-titik air atau embun.
Berikut contoh kejadian mengembun di kehidupan sehari-hari:
- Pada pagi hari, Anda sering melihat embun di atas daun atau rumput. Hal ini terjadi karena ketika udara malam dingin, daun dan rumput menjadi permukaan yang lebih dingin daripada udara. Maka, saat uap air yang berada di udara mengenai permukaan tersebut, dia pendinginan dan mengalami perubahan ke bentuk titik-titik air.
- Setelah mandi dengan air hangat, ketika lingkungan suhu kamar saat itu dingin, biasanya kita akan melihat uap air yang berasal dari udara yang lembap mengendap di cermin kamar mandi. Itu disebut mengembun.
- Pada saat musim salju, suhu udara sangat dingin, dan ketika napas manusia keluar, tiap-tiap tetesan air yang terkandung dalam napas akan langsung membeku di udara. Di sini, terjadi proses mengembun yang begitu cepat sehingga dari gas atau uap air di dalam napas menjadi es di udara tanpa melalui fase cair atau titik air
Selain mengembun, ada juga proses yang disebut menyublim. Menyublim terjadi ketika zat padat langsung berubah menjadi uap tanpa melewati fase cair terlebih dahulu. Proses ini biasanya terjadi pada suhu dan tekanan tertentu. Contoh zat yang mengalami sublimasi yaitu es kering yang berubah menjadi gas karbon dioksida.
Berikut ini contoh kejadian menyublim dalam kehidupan sehari-hari:
- Es kering merupakan bahan yang sering digunakan dalam pesta. Es kering dibuat dari gas karbon dioksida yang dikemas dalam bentuk padat. Saat suhu udara cukup tinggi, atau ketika es kering persis disentuh oleh objek yang lebih panas, es ini langsung berubah menjadi gas tanpa melewati fase cair.
- Banyak makanan seperti rempah-rempah, permen atau gula, dan kopi mengalami proses sublimasi. Ketika Anda membuka sebuah bungkus gula atau permen yang sudah lama terbuka, Anda mungkin akan melihat kotoran putih di sekitar bungkus. Kotoran putih itu sebenarnya adalah sisa gula yang mengalami proses sublimasi, di mana gula langsung berubah menjadi uap air dan meninggalkan kristal gula.
- Di pegunungan, seringkali kita melihat es salju yang menjadi lebih tipis seiring berjalannya waktu. Hal ini karena es salju mengalami sublimasi sehingga berubah menjadi uap air atau uap air es, tanpa perlu melewati fase cair terlebih dahulu.
Jadi, kesimpulannya, walau sama-sama merupakan bentuk perubahan fase zat, perbedaan proses sublimasi dan kondensasi atau pembekuan pada ketika objek atau udara dingin adalah kunci dalam mengembun dan menyublim. Mengembun terjadi ketika uap air atau zat lain bertemu dengan permukaan yang dingin dan berubah menjadi titik air atau darah menjadi padat kembali. Sementara itu, menyublim terjadi ketika zat padat langsung berubah menjadi gas tanpa fase awal cair terlebih dahulu.
Perbedaan Antara Mengembun dan Menyublim
Ketika kita berbicara tentang perubahan wujud suatu benda, ada dua istilah yang sering digunakan, yaitu mengembun dan menyublim. Kedua istilah ini mengacu pada proses perubahan wujud dari gas ke cairan dan padat. Meskipun prosesnya berbeda, tetapi ada beberapa perbedaan signifikan antara mengembun dan menyublim. Dalam artikel ini, kita akan membahas perbedaan antara mengembun dan menyublim.
1. Proses
Proses mengembun terjadi ketika uap air dalam udara mendingin sampai titik jenuhnya dan berubah menjadi tetesan air yang menempel pada permukaan atau benda yang dingin. Sedangkan proses menyublim terjadi ketika suatu zat padat berubah langsung menjadi uap tanpa melewati tahap cairan terlebih dahulu. Dalam hal ini, zat padat melompati tahap cairan selama proses perubahannya.
2. Konsep Dasar
Konsep dasar mengembun dan menyublim cukup sederhana. Ketika suhu turun, molekul dalam gas menjadi lebih padat dan mulai saling menarik satu sama lain. Jika suhu terus menurun, molekul gas akhirnya akan menempel pada permukaan dan membentuk tetesan atau kristal. Dalam mengembun, gas menjadi cairan, sedangkan dalam menyublim, padatan langsung berubah menjadi gas.
3. Pembentukan
Tetes-tetes yang terbentuk saat mengembun biasanya cukup kecil dan sulit untuk dilihat tanpa bantuan alat. Sedangkan saat menyublim, zat padat yang berubah langsung menjadi uap tidak meninggalkan bekas atau endapan pada permukaan benda yang digunakan dalam prosesnya.
4. Faktor Penyebab
Perbedaan lain antara mengembun dan menyublim adalah faktor-faktor yang menyebabkan keduanya terjadi. Pada mengembun, suhu menjadi faktor utama. Ketika suhu turun di bawah titik embun, air akan mengembun pada permukaan benda yang dingin. Sedangkan pada menyublim, tekanan dan suhu menjadi faktor utama. Jika tekanan di bawah titik sublimasi, padatan akan langsung berubah menjadi gas bahkan pada suhu yang relatif rendah.
5. Contoh dalam Kehidupan Sehari-hari
Mengembun dan menyublim terjadi dalam banyak situasi sehari-hari. Salah satu contohnya adalah ketika kita memasak air dalam panci. Ketika kita mematikan kompor, uap air yang naik dari panci akan mulai mendingin dan akhirnya berubah menjadi tetesan cairan yang menempel pada tutup panci. Ini adalah contoh dari proses mengembun. Sedangkan contoh menyublim adalah ketika kita membekukan es kering. Es kering terdiri dari CO2 padat, dan ketika suhu turun, ia akan langsung berubah menjadi gas CO2 yang tidak meninggalkan bekas atau endapan apa pun.
Jadi, itulah beberapa perbedaan antara mengembun dan menyublim. Dalam mengembun, gas menjadi cairan pada suhu yang relatif rendah. Sedangkan dalam menyublim, padatan berubah langsung menjadi gas tanpa melalui fase cairan. Meskipun keduanya terjadi karena perubahan suhu, tekanan juga dapat memainkan peran penting dalam jenis perubahan wujud ini.