Jilatan Anjing Termasuk Jenis Najis – Kontes ini dimulai oleh alumni Drake pada tahun 1979 sebagai cara untuk menemukan anjing sungguhan untuk mewakili maskot bulldog fiksi Drake, Spike. (Foto AP/Charlie Neibergall)
Menurut Ahmad Reza air liur anjing dianggap najis mughallazhah atau najis golongan berat. Artinya najis jenis ini sangat sulit dibersihkan dan harus dilakukan dengan cara tertentu agar bisa tergolong suci.
Jilatan Anjing Termasuk Jenis Najis
Jika air liur anjing bersentuhan dengan tubuh, pakaian atau peralatan rumah tangga, maka harus segera dibersihkan dengan cara dicuci sebanyak tujuh kali. Salah satu dari tujuh pencucian tersebut harus menggunakan kotoran atau debu untuk menghilangkan kotoran dari barang yang terkena air liur anjing.
Hukum Menyentuh Anjing Dengan Sengaja
“Membersihkan bejana salah satu kalian jika dijilati anjing, maka mencucinya sebanyak 7 kali dan salah satunya tercampur debu.” (HR. Muslim)
Hal ini juga ditegaskan dalam hadis Rasulullah SAW yang mengatakan bahwa benda yang pernah dijilat anjing harus dicuci sebanyak tujuh kali, satu kali di antaranya harus menggunakan campuran kotoran atau debu. Baca penjelasan selengkapnya.
* Piala Dunia FIFA U-17 Indonesia dapat disaksikan di Indosiar dan SCTV. Anda dapat menyaksikan seluruh 52 pertandingan langsung hanya di Vidia. Pertandingan terbaik di Moji dan Mentari dan melalui Nex Parabola.
Najis merupakan suatu hal yang dapat menghalangi seseorang untuk memenuhi akad ibadah dan muamalah. Hal ini dapat menyebabkan seorang muslim tidak diterima ibadahnya. Dalam Islam, air liur anjing termasuk dalam kategori najis mughallazhah.
Benarkah Anjing Itu Najis?
Melalui Ustadz H. Ahmad Fakhhurrazi yang menyatakan bahwa air liur anjing termasuk najis mughallazhah atau najis berat. Selain air liur, keringat dan kotoran anjing juga dianggap najis mughallazhah.
Tubuh anjing secara keseluruhan dianggap oleh beberapa ilmuwan sangat tidak murni. Namun ada juga pendapat yang mengatakan bahwa najis anjing hanya terdapat pada air liur dan mulutnya. Menurut mazhab al-Hanafiyah, yang najis pada anjing hanyalah air liurnya, mulutnya, dan kotorannya. Sedangkan tubuh dan bagian lainnya tidak dianggap najis.
Sedangkan mazhab al-Syafi’iyah dan al-Hanabilah sepakat bahwa air liur anjing adalah najis mughallazhah, termasuk seluruh tubuh anjing dan keringatnya. Hal ini dikuatkan dengan hadis dan kisah nabi yang mengatakan bahwa anjing termasuk binatang yang najis.
Rasulullah SAW menegaskan, air liur anjing termasuk najis mughallazhah. Dalam salah satu cerita, Rasulullah SAW tidak menghadiri undangan kedua karena di rumah ada seekor anjing, sedangkan di rumah pertama hanya ada seekor kucing, yang tidak dianggap najis. Mazhab al-Syafi’iyah dan al-Hanabilah juga menekankan bahwa sumber air liur anjing berasal dari tubuhnya sehingga menjadikannya sumber najis.
Bab Barang Najis Jadi Suci
Nabi bersabda, “Di rumah kedua ada anjing, sedangkan di rumah pertama hanya ada kucing. Dan kucing tidak najis.” (HR. al-Hakim dan al-Daraqutni)
Ahmad Reza menjelaskan, jika seseorang dipukul oleh anjing yang menjilati badan, pakaian, atau peralatan rumah tangganya, maka ia harus membersihkannya sebanyak 7 kali, yang salah satunya bercampur dengan kotoran atau debu. Sebab, zat najis tersebut masih tetap ada jika tidak dimurnikan dengan baik. Jika digunakan untuk beribadah, maka ibadahnya tidak sah.
Air liur anjing dianggap najis mughallazhah, sehingga Rasulullah SAW pun menekankan pentingnya membersihkan bejana yang dijilat anjing sebanyak 7 kali dan salah satunya bercampur debu. Hadits ini ditemukan dalam sejarah Islam. Oleh karena itu, dalam kehidupan sehari-hari sebaiknya hindari kontak langsung dengan anjing dan bersihkan dengan baik segala sesuatu yang telah terkontaminasi oleh anjing.
Air liur anjing termasuk dalam golongan mughallazhah najis atau golongan najis berat. Saat anjing menjilati badan, pakaian atau peralatan rumah tangga Anda, barang-barang tersebut harus dibersihkan sebanyak 7 kali. Salah satunya harus tercampur dengan tanah atau debu. Hal ini penting dilakukan karena jika tidak maka najisnya akan tetap ada dan dapat membatalkan ibadah.
Mengapa Air Bekas Minum Kucing Tidak Najis? Ini Penjelasan Ilmiahnya
Rasulullah SAW sendiri memberikan petunjuk bagaimana cara membersihkan benda-benda yang dilukis oleh anjing. Dalam hadits riwayat Imam Muslim disebutkan bahwa membersihkan bejana yang dijilat anjing harus dilakukan dengan cara mencucinya sebanyak 7 kali.
Salah satunya harus tercampur dengan debu atau tanah. Dalam hal ini pemanfaatan tanah sangatlah penting, yang akan membantu menghilangkan kotoran-kotoran yang menempel pada benda tersebut.
Sementara itu, para ilmuwan berbeda pendapat mengenai penggunaan sabun untuk menggantikan debu atau kotoran saat membersihkan anjing yang najis. Di dalam buku
Namun ada juga siswa yang tidak setuju dan berpendapat bahwa sabun tidak dapat menggantikan debu dan kotoran. Jika debu atau kotoran masih tertinggal pada benda yang telah dilukis anjing, maka penggunaan sabun tidak dapat menggantikan debu atau kotoran tersebut.
Hukum Memelihara Anjing Dan Soal Malaikat Yang Tidak Masuk Rumah
Oleh karena itu, Anda harus memastikan terlebih dahulu bahwa benda yang terkontaminasi oleh anjing tersebut bersih dari debu atau kotoran. Jika ia bersih, penggunaan sabun bisa menjadi alternatif untuk memandikan anjing yang kotor.
* Fakta atau tipuan? Jika ingin mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan nomor WhatsApp Cek Fakta 0811 9787 670 tulis saja kunci yang diperlukan.
Hasil BRI Liga 1 Persis vs PSS: Gol telat Irkham Zahrul Mlla selamatkan Elang Super Jawa dari kekalahan. Seseorang yang hendak menunaikan ibadah pasti harus bersuci atau thaharah, yaitu bersuci dari segala bentuk najis sesuai dengan syarat-syarat yang berlaku. Aturan syariah. Salah satu najis yang sering kita jumpai adalah mughallazhah (berat), yang lebih dikenal dengan najis anjing dan babi.
قُلْ لَّآ اَجِدُ فِيْ مَآ وُوْحِيَ الِيَّ مّحَرََل حِيَ َمُهٗٓ الِلّآ انْ يَ ّكُونَ مْتَةً وِمّ سمَسْف Tuhan lebih rendah darimu
Menyentuh Anjing Dengan Sengaja
Artinya: Katakanlah: “Aku tidak menemukan di dalam apa yang diwahyukan kepadaku sesuatu yang haram dimakan oleh orang yang hendak memakannya, kecuali daging hewan yang mati (bangkai), darah yang mengalir, daging babi. semua itu keji – atau hewan yang disembelih bukan karena (nama) Allah. Tetapi siapa yang terpaksa bukan karena keinginannya dan tidak melebihi (batas darurat), maka sesungguhnya Tuhanmu Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Untuk mensucikannya tidak cukup hanya sekali mencuci seperti benda najis lainnya, tetapi harus dilakukan tujuh kali dan salah satunya tercampur dengan tanah. Maksudnya, najis bersifat ‘ainiyyah atau hikmiyyah, pada bejana, pakaian, badan atau tempat shalat.
Dalam hadits lain Rasulullah SAW juga bersabda, “Kesucian bejanamu ketika dijilat anjing adalah dicuci sebanyak tujuh kali, yang pertama dicampur dengan debu.” (HR.Muslim).
Sifat ‘ainiyyah air liur anjing selalu terlihat dan terlihat serta dapat ditangkap oleh indra manusia, misalnya dapat dirasakan. ‘Ainiyyah yang najis ini lebih mudah dibersihkan.
Apakah Sabun, Dan Yang Semisalnya Bisa Menggantikan Debu (tanah) Ketika Mencuci Bekas Jilatan Anjing?
Sifat hikmah dari air liur anjing sudah tidak ada lagi, namun hakikatnya masih ada, seperti menjilati air liur anjing di lantai yang kering.
Jika tidak mengetahui secara pasti letak tempat najisnya, maka harus dilakukan dengan cara yang paling aman, yaitu mencuci pakaian dan bagian tubuh yang terbuka (tidak tertutup pakaian), seperti kaki atau tangan. . Caranya membasuh diri sebanyak tujuh kali dan satu kali dengan air bercampur tanah.
Hasan Ayyub dalam bukunya Fikih Ibadah: Panduan Lengkap Ibadah Menurut Sunnah Rasul mengatakan, jika pada suatu benda halus seperti cermin, pisau dan kaca terdapat kotoran, maka kotoran tersebut dihilangkan dengan meninggalkan bekas. dari kotoran. hilang, maka benda tersebut suci. Artinya, kecuali air liur anjing itu jatuh di suatu tempat.
Tidaklah suatu tempat menjadi suci jika tidak dicuci sebanyak tujuh kali, yang salah satunya disertai dengan kotoran. Sebaiknya pencucian pertama disertai kotoran.
Fiqih Islam Wa Adillatuhu 1 (dr. Wahbah Az Zuhaili)
Pencucian pertama dihitung sebagai pencucian yang menghilangkan zat najis. Dengan demikian, selama zat najis tersebut masih ada, maka bersuci yang dilakukan tetap dianggap berwudhu hingga benda najis tersebut hilang.
Merujuk pada buku 100++ Tanya Jawab Kebersihan karya Hasan Rifa’i Al-Faridy dan Iqbal Setyarso disebutkan bahwa tanah memiliki penetrasi kuman (kuman) yang terkandung dalam air liur anjing paling tinggi dibandingkan dengan antiseptik lain, seperti alkohol. Selain itu, negaranya mudah dipahami dan mudah dijangkau dimanapun Anda berada.
Sekte. M. Syukron Maksum menulis dalam bukunya Apakah Anda melihat lubang pada sarung pendeta? bahwa ada perbedaan pendapat di kalangan ulama apakah mengganti debu atau tanah dengan sabun.
Pertama, sabun bisa menggantikan debu atau tanah (bisa dijadikan campuran), seperti batu di wastafel bisa diganti dengan benda sejenis.
Ketika Tangan Dijilat Anjing
Kedua, sabun tidak dapat menggantikan debu, sebagaimana halnya debu atau kotoran tidak dapat digantikan oleh benda lain dalam tayammum.
Ketiga, jika masih ada debu atau kotoran, tidak bisa diganti oleh orang lain. Sedangkan jika tidak ada debu atau kotoran, sabun bisa digunakan untuk menghilangkan kotoran pada anjing. (Khifayatul-Akhyar, 1/71; al-Muhadzdzab, 1/48).
Begini cara membersihkan diri dari air liur anjing yang tidak murni. Prosedur pembersihan ini dapat digunakan jika terkena air liur anjing secara tidak sengaja. Najis terbagi menjadi 3 jenis yaitu najis mukhaffafah, mutawassithah dan mughaladhah. Dalam Panduan Ibadah Sehari-hari Muslim Terlengkap karya Muhammad Habibillah, mukhaffafah najis adalah tingkat najis yang paling ringan.
Sementara itu, termasuk urine anak yang belum berusia 2 tahun dan hanya minum ASI. Cara membersihkannya hanya dengan menyiram bagian yang najis tersebut dengan air murni.
Macam Macam Najis
Sedangkan pengotor mutawassithah mempunyai kadar rata-rata. Sedangkan yang termasuk dalam golongan ini adalah kotoran manusia dan hewan, nanah, darah, mayat, dan sebagainya. Cara menghilangkannya cukup dengan menyiramkan air mutlak pada bagian yang terkena kotoran tersebut hingga hilang rasa, bau, dan warnanya.
Tingkat kenajisan yang paling berat adalah kenajisan mughaladhah. Menurut kesepakatan para ulama, yang tergolong najis adalah najis yang berasal dari anjing dan babi. Sama seperti air liurnya. Untuk menyucikan, hilangkan wujud benda najis. Bagaimana?
Berdasarkan hadis riwayat umat Islam, debu mutlak dan air yang dipercikkan sebanyak 7 kali digunakan untuk menghilangkan kotoran pada anjing. Untuk debu gunakan hanya pada pencucian pertama atau terakhir.
Dalam hadits lain juga Rasulullah SAW