Jual Anjing Di Ambon – Ketua Masyarakat Perlindungan Satwa Liar Indonesia (ADI), Doni Herdaru Tona, mengecam kebrutalan warga Ambon yang menganiaya dan membunuh anjing bernama Foni tersebut. Foni ditemukan tergantung di depan rumah dengan luka tusukan pisau di kepala.
Doni mengatakan kepada wartawan, Senin (24/1/2022), “Pencurian pasti tidak ada di Indonesia. Polisi meminta masyarakat dilindungi dari pencurian, termasuk kejadian seperti ini.”
Jual Anjing Di Ambon
Doni Herdaru Tona “Pasal penganiayaan terhadap hewan (302 KUHP), pengrusakan harta benda orang lain (406 KUHP) dan/atau pencurian (378 KUHP) jika ada yang membunuh anjing setelah penyerangan” Doni Herdaru Tona.
Bibit Nam Kw Wahid Tanaman Buah Kopi Anjing Semarang
Oleh karena itu, menurutnya, dengan adanya tuntutan pidana, polisi harus segera bertindak tanpa menunggu.
Doni Herdaru Tona mengatakan, “Setelah itu kalau pemiliknya melapor. Tentu saja polisi harus segera mengusut dan memperluas kasusnya, agar semua bukti dan saksi lengkap.”
Dhoni juga mengatakan Koalisi Perlindungan Hewan Indonesia (KPHI) siap membantu jika pemiliknya membutuhkan perlindungan. Doni Herdaru Tona mengatakan: “KPHI siap membantu jika pemiliknya membutuhkan perlindungan”.
Menurutnya, meningkatnya demonstrasi dan keresahan masyarakat akibat penganiayaan hewan dalam beberapa hari terakhir menjadi bukti meningkatnya kesadaran masyarakat akan intoleransi terhadap perlakuan buruk.
Durian Harga Rp50 Bikin Air Mulu Malele
Sementara itu, pemilik anjing Foni, Adriana, membeberkan kronologi penganiayaan tersebut. Ia menceritakan, pada Rabu 20 Januari 2022, ia dan keluarga berangkat karena keponakannya berulang tahun. Namun sebelum dia pergi, Adriana memberi Fony sesuatu dan menugaskannya untuk bertanggung jawab atas rumah yang dirantai agar Fony tidak melakukan hal aneh.
Sekembalinya ke rumah, Adriana menemukan kamar kosong, dindingnya berlumuran darah Fony. Adriana kemudian memberitahu kantor polisi. Keesokan harinya, Adriana menemukan Foni digantung. Adriana pun mengaku bisa saja menyerah karena tidak memahami mekanisme hukumnya.
“Saya pasrah kepada Tuhan hanya untuk membalas dendam. Karena anjing juga ciptaan Tuhan dan tidak melakukan kesalahan apa pun,” kata Adriana.