Kominfo Anjing

4 min read

Kominfo Anjing – Ruang Berita Jawa Timur – Perayaan Hari Rabies Sedunia yang kini jatuh pada (28/9/2021) merupakan upaya mengingatkan tanah air akan bahaya rabies yang bersembunyi di lingkungan.

Kepala Seksi Pencegahan Penyakit Menular Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, dr Sulvy Dwi Anggraini M Kes, di ruang kerjanya, Selasa (28/9/2021) mengatakan, banyak masyarakat yang belum paham betul tentang penyakit rabies pada hewan yang tertular rabies. sebagai. seperti anjing. , monyet, kucing, musang. , tato, dll.

Kominfo Anjing

“Kebanyakan masyarakat belum mengetahui tentang rabies sehingga perlu dilakukan komunikasi dan edukasi. “Selain itu, Banyuwangi juga dekat dengan Pulau Bali yang banyak masyarakatnya memelihara anjing,” ujarnya.

Hari Anjing Sedunia, Manfaat Pelihara Anjing Bagi Kesehatan Mental 0

Ia mengatakan, rabies disebabkan oleh virus rabies yang menyerang sistem imun tubuh. Pencegahan penyakit rabies dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain dengan memastikan hewan pembawa penyakit rabies (HPR) seperti anjing, kera, kucing, musang, kelelawar dan lain-lain dalam keadaan sehat serta rutin mencuci lukanya dengan sabun dan air mengalir dengan air mengalir selama 15 menit. , dan lapor ke klinik rabies jika tergigit -HPR.

Kata dia, rabies bisa menyerang hewan berdarah panas, termasuk manusia. Rabies menular ke manusia melalui gigitan anjing, kucing, dan monyet. Hingga saat ini, belum ditemukan obat yang mampu menyembuhkan penderita rabies seperti CFR 100 persen. Namun penyakit ini dapat dihindari dengan mengobati gigitan hewan pembawa rabies secara cepat, tambahnya.

Sekadar informasi, tanggal 28 September diperingati sebagai Hari Rabies Sedunia. Peringatan ini telah dilaksanakan sejak tahun 2007. Menurut situs Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Hari Rabies Sedunia diperingati setiap tahun untuk mempromosikan pencegahan rabies dan membuktikan kemajuan dalam mengalahkan penyakit mematikan tersebut.

Perayaan Hari Rabies Sedunia dimulai oleh sebuah organisasi bernama Rabies Control Alliance (ARC) dan Center for Disease Control and Prevention (CDC) pada tahun 2007. Dan mendapat dukungan besar dari berbagai organisasi seperti WHO, World Rabies Day, dan World Rabies Day. Organisasi Kesehatan Hewan (OIE), dan Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO).

Peringati Hari Rabies Sedunia, Dpkh Gelar Vaksinasi Gratis Untuk Anjing Dan Kucing

Perayaan Hari Rabies Sedunia yang pertama kali diselenggarakan pada tahun 2007 ini dilaksanakan di 74 negara dan menjangkau 1,5 juta orang serta 270 ribu hewan yang telah divaksin.

Kemudian, organisasi yang dipilih untuk mengkoordinasikan Hari Rabies Sedunia adalah Global Alliance for Animal Control (GARC). Berdasarkan laman GARC, pada peringatan Hari Rabies Sedunia ke-15 yang akan diselenggarakan pada 28 September 2021, GARC selaku organisasi yang mengkoordinasikan penyelenggaraan acara tersebut menyampaikan bahwa topik yang akan diangkat adalah menghilangkan mitos dan kesalahpahaman tentang rabies. upaya injeksi.

Hal ini terkait dengan munculnya cerita bohong mengenai dampak negatif upaya vaksinasi rabies. GARC menjelaskan pentingnya berbagi informasi berdasarkan fakta yang dapat dipercaya. Padahal, upaya terpenting untuk mencegah penyebaran rabies pada hewan adalah tepat dan berdasarkan vaksinasi. Sekitar 95 persen kasus rabies disebabkan oleh gigitan anjing yang terinfeksi.

Menurut Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan Imran Pambudi, terdapat juga berbagai hewan liar yang menjadi reservoir virus di berbagai benua.

Gigitan Anjing Tercatat 518 Kasus Sejak Januari, Kabupaten Sikka Hadapi Klb Rabies Serius

Seperti rubah, rakun, dan kelelawar, namun 95 persennya disebabkan oleh gigitan anjing. Hingga April 2023, terdapat 31.113 gigitan dari hewan pembawa rabies, 23.211 gigitan mendapat vaksinasi rabies, dan 11 di Indonesia, kata Imran. seperti yang dikatakan

Kasus rabies di Indonesia pada tahun 2020 hingga April 2023, rata-rata jumlah gigitan per tahun adalah 82.634, dan yang divaksinasi sekitar 57.000.

Menurut Imran, rabies merupakan tantangan besar di Indonesia karena dalam tiga tahun terakhir jumlah orang yang digigit hewan pengidap rabies lebih dari 80.000 per tahun dan jumlah orang yang meninggal sebanyak 68 orang.

“Untuk menghilangkan rabies pada manusia, kendala terbesarnya adalah melakukan vaksinasi pada anjing. Pasalnya, jika hewan tersebut berpindah-pindah, membawa rabies dan tidak dilindungi vaksin, maka bisa menularkan rabies ke manusia,” kata Imran.

Berapa Lama Anjing Hidup?

Pada tahun 2023, Kementerian Kesehatan akan menyediakan 241.700 botol vaksin manusia dan 1.650 botol darah. Saat ini, sekitar 227.000 botol vaksin dan lebih dari 1.550 botol serum telah didistribusikan di negara bagian tersebut.

Padahal, tujuan itu diberikan sebagai penyangga, bukan yang utama. Imran menjelaskan, di beberapa tempat pecinta anjing juga melakukan vaksinasi sendiri, seperti Bali.

“Mereka punya uang untuk membeli vaksin, mereka bergantung pada pemerintah pusat, bahkan banyak kabupaten di Bali yang punya anggaran untuk vaksinasi, untuk hewan dan manusia,” ujarnya tentang Imran.

Sedangkan untuk ketersediaan vaksin rabies di lapangan, lanjutnya, sangat berbeda. tapi yang jelas Pemerintah masih punya saham untuk dibeli dan didistribusikan ke negara bagian.

Anjing Ajaib, Tak Tewas 2 Kali Diincar Maut

Juru Bicara Kementerian Kesehatan Mohammad Syahril mengatakan, karena terjadi Pemandangan Luar Biasa (KLB), maka pergerakan banyak orang sekaligus harus dilakukan dengan dipimpin oleh pemerintah daerah.

“Situasi inilah yang menyatukan seluruh instansi yang terlibat dalam penyisiran hewan, terutama anjing yang mungkin tertular rabies. Kemudian diberikan vaksinasi,” kata Syahril.

Ia juga menyampaikan bahwa organisasi pecinta binatang khususnya anjing harus diikutsertakan agar kegiatan ini dapat diikuti di tingkat nasional dan daerah.

“Untuk mencapai 70 persen vaksin rabies, namun saat ini baru 40 persen, maka anjing dan kucing harus diawasi dan tidak boleh ada hewan yang berpindah-pindah,” kata Syahril.

Anjing Liar Resahkan Ternak Warga

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim, meminta para penerima beasiswa Repatriasi ADEM bisa berprestasi semaksimal mungkin. Wriningati, M.Kes. menjelaskan bahwa Hari Rabies Sedunia diperingati setiap hari pada tanggal 28 September.

Acara ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pencegahan rabies dan menyoroti kemajuan dalam memberantas penyakit mematikan ini. Saat ini pekerjaan yang akan dilakukan oleh Pusvetma, Unit Operasional Teknis di bawah Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian RI, sudah bertajuk.

(Pet Care Day) diisi dengan kegiatan Pelayanan Kesehatan seperti pemeriksaan/konsultasi kesehatan dan kegiatan seperti pemberian vitamin dan antibiotik.

Diskusi Terkait dengan topik Rabies Membunuh Tapi Bisa Dicegah menampilkan kontributor Dr. Krisnandana, Kepala Balai Peternakan Bukittinggi, Laboratorium Rujukan Rabies se-Indonesia, Dr. Tri Satya Putri N. Ph.D., Ketua Komisi Khusus Kesehatan Hewan dan Kesejahteraan Hewan Kementerian Pertanian Republik Indonesia. dan Prof. dr. Aulanni’am, drh., DES merupakan Dekan Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Brawijaya Malang sekaligus narasumber dari dalam Pusvetma.

Festival Daging Anjing Kembali Digelar Di Tiongkok

Kegiatan lainnya meliputi lari menyenangkan dan peragaan busana kucing dan anjing. “Acara Pet Care Day ini bertujuan untuk mengkomunikasikan kepada masyarakat tentang rabies dan mempromosikan vaksin rabies yang diproduksi Pusvetma dengan nama Neorabivet,” kata Dokter Iin, di ruang kerjanya, Selasa (25/9).

Saat itu, kata Dr. Bapak Petri Nandatina Saputri, Ketua Panitia Animal Care Day mengatakan, seluruh kegiatan acara ini terbuka untuk umum dan tidak dipungut biaya, jumlah pesertanya juga dibatasi. Untuk informasi lebih lanjut dapat membuka website di www.pusvetma.ditjenpkh.pertanian.go.id. (pno)Polsek Damkar Jembrana, menemukan seekor anjing yang masuk ke kamar mandi wanita di Kantor Kominfo Jembrana, Kamis 21 September 2023. Sumber gambar eksklusif.

, JEMBRANA – Seekor anjing berwarna hitam berhasil ditemukan Satpol PP Jembrana, Kamis 21 September 2023. Pasalnya, anjing dengan banyak luka di sekujur tubuhnya itu masuk ke kamar mandi wanita di kantor Perhubungan dan Catatan di Jembrana. Anjing hilang yang diduga berkelahi dengan anjing lain itu dibawa ke Mapolres Iembrana untuk diadili.

“Anjing ini memiliki banyak luka di tubuhnya yang mungkin disebabkan oleh perkelahian dengan anjing lain. “Kami akan bekerja sama dengan instansi terkait untuk memastikan apakah anjing tersebut ada atau tidak,” kata Kapolsek Jembrana I Made Leo Agus Jaya, Kamis 21 September 2023.

Pemkab Kupang Minta Warga Ikat Anjing Peliharaan

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Bidang Kesejahteraan Hewan (Kabid) Veteriner Jembrana, I Wayan Widarsa mengatakan, meski tidak ada kasus gigitan anjing yang masuk ke kantor, pihaknya akan mengambil sampel otak hewan pembawa penyakit rabies (HPR) terlebih dahulu. . menentukan apakah anjing tersebut mengidap rabies atau tidak.

“Kami akan mengirimkan sampel otak ke Laboratorium Balai Besar Veteriner (BBVet) Denpasar untuk dipastikan rabies atau tidak, karena pada tubuh anjing tersebut terdapat luka,” ujarnya.

Baca juga: Antari Jaya Negara Berikan Kursi Roda kepada Penyandang Disabilitas dan PGRI Bantu Dapur Masyarakat Kaliasem

Setelah mendapatkan hasil tes otak, kata dia, jika anjing tersebut tertular virus rabies, maka akan segera dilakukan imunisasi dengan mengumpulkan HPR di area Kantor Direktur Jembrana. Karen mengatakan, ada beberapa anjing di pasar yang akan direlokasi ke tempat parkir mobil Pemkab Jembrana.

Anjing Canon Mati Usai Ditangkap, Psi: Di Luar Batas Kemanusiaan

“Karena pasar meningkat, banyak anjing yang berpindah-pindah mencari makan dan berlindung di kantor. “Anjing tersebut akan kami vaksinasi jika terjadi rabies,” tutupnya.

Diagnosa Digigit Anjing

admin
5 min read

Koreng Anjing

admin
3 min read