Not Gamelan Lali Janjine

1 min read

Not Gamelan Lali Janjine – Setelah reformasi Pemerintah Kabupaten. Sragen, parade musik etnik dan tradisional di Promenade Gunung Kemukus baru (kominfo sragen)

(Sragen) – Pemerintah Kabupaten Sragen terus berupaya melakukan berbagai cara untuk membersihkan kawasan wisata Gunung Kemukus dari tindak kejahatan.

Not Gamelan Lali Janjine

Setelah direnovasi dan diberi nama Promenade Gunung Kemukus baru, Pemda Srageni menggelar berbagai kegiatan di objek wisata dekat Waduk Kedung Ombo ini.

Not Angka Pianika Lali Janjine Sragenan

Salah satunya menggelar pertunjukan musik etnik Sagenan. Acara ini berlangsung selama dua hari, Sabtu dan Minggu (13-14/5/2023) di New Gunung Kemukus Promenade.

Selain kesan bahwa objek wisata Gunung Kemukus kini nyaman dan aman, Kabupaten Sragen yang telah berusia 277 tahun juga disambut dengan acara musik tradisional tersebut.

Perhelatan musik nasional dan tradisional ini berlangsung hingga malam hari. Pasalnya, ada 12 grup musik nasional dan 12 grup musik tradisional yang ikut serta.

Irama musik berupa gandang (gendang), gamelan, kanong dan kecapi, serta bunyi beberapa alat musik tradisional Sragenan terdengar dan terlihat dimainkan dengan penuh semangat.

Lirik Cakepan Dan Notasi Langgam Ninggal Katresnan

Terkadang ritmenya bahkan mengiringi senandung puisi. Demi kuatnya kesatuan musik ras Sagenan. Musik tradisional Sagenan dibawakan dengan apik oleh para penabuhnya.

Tak hanya dibuka, Wakil Manajer Srageni juga berkesempatan menyanyikan lagu mendiang Lali Janjine. S. Harsono, salah satu penyanyi pertama Bumi Sukowat.

Pada acara ini Wakil Bupati Suroto menjelaskan ada penampilan musik nasional dan tradisional. Yang merupakan upaya meningkatkan apresiasi dan inovasi seni milenial. Membantu melestarikan seni dan budaya daerah khususnya di Kabupaten Srageni.

“Kami mengajak para pengelola sanggar seni untuk terus mengajarkan keterampilannya di bidang seni dan budaya. Termasuk musik etnik untuk pelajar atau anak-anak sejak dini, kata Srageni.

Sekar Adi Wirama: Angenteni, Notasi Campursari

Dengan adanya kompetisi musik nasional ini, lanjutnya, diharapkan generasi baru akan menaruh perhatian dan minat terhadap pemanfaatan budaya daerah.

“Sebenarnya tujuan diadakannya pertunjukan musik etnik ini adalah untuk memberikan kesempatan kepada organisasi seni dan budaya untuk terus berkarya, berkreasi dan menjadi workshop kreativitas,” ujarnya.

Wabup menambahkan, pertunjukan musik etnik ini merupakan salah satu cara Pemerintah Kabupaten Srageni dalam mempromosikan penjualan dan meningkatkan nilai seni pertunjukan, budaya, dan pariwisata.

Diagnosa Digigit Anjing

admin
5 min read

Koreng Anjing

admin
3 min read