Not Tembang Kangen

2 min read

Not Tembang Kangen – WONOSARI, Jumat Kliwon: Siswa SD di Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur pra tahun 1990-an hampir pasti mengenal lagu Gundul-Gundul Pacul (GGP). Mereka bisa menyanyikannya dengan lancar. Di tingkat sekolah dasar, lagu ini sepertinya menjadi lagu yang “wajib”. Setiap siswa harus bisa menyanyikannya. Itu tadi,  yah, sepertinya hanya sedikit orang yang memahami arti dan filosofi dari lagu yang sangat populer ini. Walaupun di semua buku lagu daerah muncul nama R.C. Hardjosubroto sebagai pencipta lagu Gundul-Gundul Pacul, konon lagu ini diciptakan pada tahun 1400 oleh Sunan Kalijaga.

Masyarakat zaman dahulu sangat memahami arti dan filosofi GGP. Lagu ini diciptakan oleh Sunan Kalijaga sebagai sarana dakwah dakwah Islam dan memberikan nasehat kepada para pemimpin agar tidak salah langkah dalam menjalankan amanahnya.

Not Tembang Kangen

Pemimpin adalah semua orang yang akrab dengan kepemimpinan. Kepala keluarga merupakan pemimpin dalam lingkup terkecil. Sebab Ketua RT, RW, Dukuh, Lurah, Bupati, Bupati, Gubernur, Presiden, Anggota DPR/DPRD, Panglima TNI/Polri semuanya adalah pemimpin yang harus selalu mengingat falsafah GGP.

Hidup Selamanya (dalam Hati Kami): Ketika Band Kesayanganmu Sedang Tidak Aktif

Botak, sebagaimana kita ketahui, adalah kepala yang rambutnya dicukur habis. Kepala merupakan lambang kehormatan atau kejayaan seseorang, sedangkan rambut merupakan mahkota lambang keindahan kepala. Anak sapi dapat diartikan sebagai suatu kehormatan tanpa mahkota.

Sedangkan cangkul merupakan alat pertanian yang terbuat dari pelat besi berbentuk persegi panjang. Hal ini melambangkan derajat masyarakat kelas bawah yang sebagian besar berprofesi sebagai petani. Jadi GGP artinya pemimpin sebenarnya bukanlah orang yang mendapat mahkota, melainkan orang yang mengangkat cangkul, mencari kesejahteraan rakyat.

Orang Jawa mempunyai filosofi tentang bagaimana, arti harafiahnya bagaimana adalah papat kang ucul (empat lepas). Artinya, kejayaan seseorang akan sangat bergantung pada empat hal.

Hidung berfungsi untuk mencium segala bau, mulai dari bau harum sampai yang busuk pada kedua sisi pemimpinnya.

Minto, Bakmi Legenda

Dan ketika Anda telah melihat, mendengar dan mencium segala sesuatu di sekitar Anda, inilah saatnya menggunakan mulut Anda untuk mengatakan kebenaran. Sebab pemimpin dalam filsafat Jawa ibarat idu geni atau menyemburkan api. Artinya segala sesuatu yang diucapkan pemimpin merupakan perintah yang harus dilaksanakan dan diikuti oleh bawahannya.

Sebagai pemimpin harus bijak dan bijaksana, idu geni artinya kebijakan yang keluar dari mulut tidak akan membakar atau menyengsarakan rakyat.

Jika keempat hal tersebut dipisahkan dari sifat-sifat seorang pemimpin, maka kehormatannya akan hilang. Jadilah pemimpin yang sombong, sombong dan suka mempermainkan kehormatannya. Banyak pemimpin yang lupa bahwa dirinya sebenarnya sedang menjalankan amanah rakyat, namun malah memanfaatkan kekuasaannya sebagai peluang untuk kejayaannya sendiri. Menggunakan kedudukannya untuk menjadi kebanggaan masyarakat, dengan menganggap bahwa kekuasaan berasal dari kepandaiannya, karena prestasinya, karena dicari-cari oleh rakyat. Ia lupa bahwa gelar, pangkat, dan jabatan yang disandangnya merupakan amanah yang dilimpahkan/dititipkan kepada manusia oleh Allah SWT untuk menjadikan Rahmatan lil ‘alamin.

Selanjutnya nyunggi nyunggi wakul-kul artinya membawa keranjang (mangkuk nasi) di kepala. Wakul melambangkan kesejahteraan rakyat, kekayaan tanah, sumber daya, pajak, dll. Banyak pemimpin lupa bahwa mereka memikul amanah penting dengan keranjang di kepala mereka. Artinya, kepala yang mendapat kehormatannya berada di bawah keranjang rakyat. Keranjang mempunyai kedudukan yang lebih tinggi dari pada keranjang, karena hanya berfungsi sebagai pelayan pemiliknya.

Ribuan Penonton Terhipnotis Konser Rosa Di Tasikmalaya

Ibarat senjata, seorang pemimpin diberikan pengawal/senjata untuk digunakan sebaik-baiknya. Seorang pemimpin ibarat memegang pedang bermata dua: jika ditusuk, segala sesuatu di bumi akan hancur. Di lingkungan TNI/Polri, seorang komandan menerima senjata tongkat. Dengan tongkat ini, seorang komandan dapat memberikan perintah dan petunjuk kepada bawahannya. Komandan mengarahkan tongkatnya ke kanan, bawahan ke kanan, komandan ke kiri, dan bawahan ke kiri. Dan jika penggunaan tongkatnya salah, kesalahan terbesarnya bukan pada anggota badannya, melainkan pada penyangga tongkatnya.

Saat ini, masih banyak pemimpin yang masih sombong, sombong, dan bahkan mempermainkan posisinya. Kebijakan yang diambil jauh dari amanat Sumpah Jabatan saat diangkat menjadi pejabat. Ia tidak menyadari bahwa sebagai seorang pemimpin ia harus menjaga amanah yang diembannya. Banyak kebijakan yang diambil untuk kepentingan golongan, golongan bahkan sarat dengan kepentingan pribadi. Beliau tidak menciptakan keadilan demi menciptakan rahmatan lil ‘alamin.

Akibat semua itu, latar belakang wakul ngglimpang segane dadi sak, keranjang terjatuh dan nasi tumpah kemana-mana. Artinya, jika pemimpinnya serakah, maka sumber daya yang dimilikinya akan tumpah ke mana-mana, tidak terdistribusi dengan baik, dan tampak kosong di mana-mana. Beras yang tumpah ke tanah tidak bisa dimakan lagi karena kotor. Kepercayaan masyarakat terhadap dirinya sebagai pemimpin sudah hilang. Kehormatan karena pangkat, pangkat, dan kedudukannya akan hancur dan nama baiknya akan tercoreng. Jika kehormatan dan nama baik Anda rusak, Anda tidak akan bisa memperbaikinya seumur hidup.

Oleh karena itu, Pacul-cul gundul artinya orang yang keempat inderanya (mata, hidung, telinga, dan mulut) tidak dimanfaatkan dengan baik akan mengakibatkan gembelengan atau kesombongan. Sedangkan Nyunggi nyunggi wakul-kul artinya barangsiapa yang memegang masa jabatan rakyatnya dengan gembelengan (sombong), maka pada akhirnya Wakul Ngglimpang atau masa jabatannya akan gugur dan tidak dapat diselamatkan karena dibelakang Segane dadi, kepemimpinannya berantakan percuma. . , tidak mampu memberi manfaat bagi kesejahteraan rakyat.

Lirik Lagu Selesai Dari Mutia Ayu, Dulu Dinyanyikan Mendiang Glenn Fredly

Menariknya, lagu Sunan Kalijaga yang menggelitik mengingatkan para pemimpin agar tidak menyimpang dari ajaran Allah SWT. Daru Punjul Santoso

Diagnosa Digigit Anjing

admin
5 min read

Koreng Anjing

admin
3 min read