Pororo Anjing

3 min read

Pororo Anjing – Buat pecinta kucing tanah air pasti tahu Pororo si kucing pemilik merchandise Cici Chania yang sukses terjual di TikTok! Memang selain Pororo, ada Pobie yang dulunya juga dijadikan model pakaian dan aksesoris kucing. Namun, Pororo Sichi adalah bintang kampanye TikTok live Chania.

Jika Anda melewatkannya, ini dia akun TikTok bernama cicichania96. Akun ini menjual berbagai macam pakaian dan aksesoris kucing dengan harga yang sangat terjangkau

Pororo Anjing

Sampel? Tentu saja kucingnya diberi nama Pororo dan Pobie. Mereka menarik perhatian penonton dari Indonesia serta negara tetangga seperti Malaysia, Singapura, dan Filipina.

Pororo Loopy Anime Gambar Gantungan Kunci Crong Eddy Petty Ransel Tas Sekolah Liontin Dekorasi Kawaii Mainan Natal Hadiah Anak Anak

Yang membuat live sales Sichi Chania menarik adalah Pororo lebih suka tidur nyenyak, atau diam dan penurut saat menjadi model. Teman-teman suka memarahi Pororo karena sedang bekerja, dan ini dia!

Pororo sudah penurut sejak kecil, Pobi tidak, menurut kontak Sichi dengan Chania. Pororo sering dijadikan model

Poruro merupakan campuran British Shorthair dan Persia, sedangkan Pobie merupakan campuran Russian Blue dan Angora.

Pororo sendiri berusia tiga tahun dan beratnya lebih dari enam kilogram. Ini baju kucingnya ukuran XL yang cocok untuk kucing dengan berat antara 6kg dan 10kg.

Jual Drontal Plus Tasty Dog Obat Cacing Anjing Di Seller Fuschia Store

Sedangkan Pobie mempunyai bayi lagi yang berusia 10 bulan. Sichi Chania Pororo telah meminumnya sejak dia berumur tiga bulan dan Pobi berumur lima bulan

Pororo dan Pobie bukanlah saudara. Meskipun mereka tampak sangat jinak dan pendiam, mereka sebenarnya sangat aktif. Hal tersebut terlihat dalam berbagai postingan di laman Instagram Sichi Chania

Saat ini, CiciChania96 memiliki 1,4 juta pengikut di akun TikToknya, Bela. Kim mengira anak kucingnya dan selera humor Cece Chania akan mendapat manfaat. Inspirasi, ya! Dia kemudian menjadi terkenal dalam serial TV The Dignity of Gentlemen (2012) dan memiliki peran terobosan dalam The School 2013 (2012-2013) dan The Heirs (2013).

Setelah itu, Kim membintangi film Friends: The Great Inheritance (2013), The Residents (2014) dan Twenty (2015).

Paw Pack Kartun Untuk Anak Anak

Ibu Jun Yang membuka sebuah restoran, dan ketika Jun Yang datang ke restoran ibunya, dia ingin makan makanan yukjejang ibunya, tetapi ibunya tidak mau pergi ke Jun Yang.

Ada seorang gadis bernama No Eul yang merupakan seorang produser dan saat ini sedang menganggur. Dia dipecat karena menerima suap.

Di toko, No Eul bertemu dengan manajer Joon Young, sementara tim dan manajer Joon Young kesal karena Joon Young menolak tawaran tampil di film dokumenter, sementara No Eul menawari Joon Young peran di film dokumenter. Dia dengan tegas menyangkalnya, dan Jok tentu saja berharap mendapatkan pekerjaan dari manajer John Eon.

Kehidupan John Young saat itu tak semewah dan sekaya di episode pertama. (Wajah Kim Woo Bin tidak cocok untuk orang sulit hahaha, dia lebih cocok menjadi anak kaya)

Kenalan Sama Pororo, Yuk! Si Kucing Gemas Di Tiktok

Saat percakapan mereka dimulai, No Eul yang simpatik memohon kepada Joon Young untuk temannya, yang ditolak oleh Joon Young.

Percaya bahwa wanita yang melarikan diri itu mungkin juga lolos dari hukuman, ibu wanita tersebut meminta jasa ayahnya, jaksa terkenal John Young. Setelah tersiar kabar bahwa kucing TikTok yang hilang tersebut memiliki julukan Pororo, kecuali Pororo. Masih banyak “hewan peliharaan” lainnya di Indonesia, dan yang mengejutkan, mereka tidak hanya menjadi hewan peliharaan, tetapi juga dapat memperkaya pemiliknya.

Apakah Anda melihat postingan kucing hilang di halaman TikTok For You beberapa hari yang lalu? Jika Anda familiar dengan kucing, Anda pasti tahu itu Pororo. Ya, jika seekor kucing dijadikan model pakaian kucing untuk bisnis pemiliknya sebagai media periklanan kreatif pasti akan menjadi topik pembicaraan.

Dia menangis setelah berita hilangnya Pororo ditangkap oleh bosnya, Sichi. Setelah videonya viral, banyak orang yang bersimpati dan membantu Sichi menyebarkan berita tentang hilangnya kucing oranye tersebut.

Pororo House/figure Pororo/mainan Pororo, Toys & Collectibles, Mainan Di Carousell

Alhasil, kabar tersebut menjadi perbincangan hangat di kalangan netizen Tanah Air. Beberapa hari setelah video tersebut viral, Sichi akhirnya memposting video lain yang memberitahukan bahwa Pororo telah ditemukan.

Rasa gotong royong dan budaya gotong royong masyarakat Indonesia nampaknya mudah terpacu setelah mendengar kabar tersebut. Tampaknya mencari kucing seseorang yang baru saja Anda lihat di ponsel sudah menjadi tugas kolektif. Bagaimana Anda bisa menyentuh hati banyak orang, meski Anda tidak mengenal mereka.

Tentunya hal ini mungkin dikarenakan konten binatang yang lucu dan menggemaskan sangat populer di kalangan netizen. Rasanya sama tidak hanya di Indonesia, tapi hampir di seluruh belahan dunia.

Seperti dilansir Siddiq, konten hewan peliharaan di media sosial dapat dipasarkan karena setiap orang menyukai hal-hal yang lucu dan menggemaskan. Ada yang menganggap anjing itu lucu, ada pula yang menganggap kadal itu lucu. Ada banyak hal yang berbeda, namun hal ini menyebabkan menjamurnya akun “pelicinan hewan peliharaan” di media sosial.

Ai Dihasilkan Hewan Makhluk

Biasanya, akun tersebut dikelola langsung oleh pemiliknya. Konten yang ditawarkan juga beragam. Ada yang mengakhirinya dengan memposting gambar lucu hewan peliharaannya, sementara ada pula yang memposting video dengan skenario berbeda.

Hewan peliharaan populer di TikTok: Pororo si kucing, Kaori si kelinci, dan Kenzo si harimau. Dari hewan peliharaan hingga hewan liar, troll hewan peliharaan telah menjadi tren di platform media sosial.

Selain bisa meluluhkan orang dengan kelucuannya, “Kefasihan Hewan Peliharaan” adalah hal yang baik untuk dinikmati di media sosial ketika sudah terlalu beracun. Kita banyak mendengar tentang dampak media sosial. Hal ini dapat menyebabkan orang menjadi tidak percaya, merasa gagal, dan iri terhadap pencapaian orang lain. Hindari dampak negatif tersebut hingga muncul gerakan “puasa media sosial”.

Selain banyak diminati dan memberikan dampak positif, “efek hewan peliharaan” terbukti menjadi sumber rejeki bagi pemiliknya. Seperti yang dilaporkan Vox, “efek hewan peliharaan” bekerja dengan cara yang sama seperti pada manusia. Pemilihan label harga dan media periklanan kreatif untuk setiap brand yang Anda sukai tentunya akan ditentukan oleh jumlah follower yang Anda miliki.

Merawat Anjing Panda Kecil Apk Untuk Unduhan Android

Jika Anda memiliki 100.000 pengikut, sebuah dukungan dapat menghabiskan biaya ratusan dolar. Bahkan ada “hewan peliharaan” dengan pengikut miliaran yang mendapat bayaran $15.000 per postingan atau setara 218 juta. Angka yang keren, bukan?

Jika hanya 10 merek yang mendukung hewan peliharaan menggemaskan ini dalam sebulan, pemiliknya dapat memperoleh ratusan miliar dolar. Semakin terkenal dan aktif akunnya, semakin lebar pula pintu kekayaannya.

Namun keunggulan ini harus dimanfaatkan dengan hati-hati. Sebab, kesadaran dan pendidikan masyarakat mengenai perlindungan hewan sudah tinggi. Jika ada pemilik “empeng hewan peliharaan” yang tidak menganiaya atau mengabaikan hewan peliharaannya, mungkin tetangganya juga akan membatalkannya.